Pertamina happy lantaran konsumen lebih suka beli Pertamax Series
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) selaku pemasok bahan bakar minyak di republik ini mengaku senang dengan perkembangan penjualan bahan bakar khusus (BBK) lewat brand Pertamax series. BBK Pertamina merupakan bahan bakar yang dijual tanpa subsidi pemerintah alias non-Premium/solar.
Rama Suhud dari Commercial Fuel Retail Pertamina mengungkapkan hingga Juli ini, penjualan bahan bakar khusus seri Pertamax di Indonesia sudah mencapai 2 juta kiloliter per bulan. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang rata-rata 800 ribu kiloliter per bulan.
"Jadi ada tren peningkatan dari penjualan bahan bakar seri Pertamax di tahun ini. Kami targetkan penjualan BBK lebih dari 2 juta kiloliter per bulan hingga akhir tahun ini. Sedangkan bensin bersubsidi 1 juta kiloliter per bulan," ujar Rama, usai diskusi yang digelar Forum Wartawan Otomotif (Forwot) di Jakarta, Rabu (27/7).
-
Siapa yang membuat Pertamax Turbo? BBM ini memiliki oktan 98 yang merupakan hasil kerjasama antara Pertamina dan Lamborghini.
-
Kenapa harga Pertamax diusulkan naik? Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menilai kenaikan harga Pertamax Series dinilai sudah cukup tepat lantaran harga minyak dunia yang sedang tinggi.
-
Apa yang menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax? Faktor lainnya yang bisa menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax Series yaitu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang sudah tembus di level Rp16.000. 'Kurs sudah bergerak sekitar 5 persen makanya Pertamina layak menaikkan harga BBM non subsidi. Yang penting kenaikan tersebut tidak memberatkan masyarakat,' kata Tauhid dilansir dari Antara, Minggu (28/7).
-
Kenapa konsumsi Pertamax Turbo naik? 'Terjadi kenaikan konsumsi BBM Pertamina pada masa mudik Idulfitri 1445 H. Hal ini seiring kesadaran masyarakat dengan penggunaan BBM yang berkualitas,' kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/4).
-
Kapan Pertamax terakhir kali naik? Seperti diketahui, harga Pertamax dan sejenisnya tidak berubah sejak Februari 2024 meski harga minyak dunia mengalami kenaikan.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Kata Rama, konsumsi BBK non-subsidi ini meningkat, karena masyarakat semakin sadar bahwa kualitas bahan bakar yang dikonsumsi harus sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan.
Sebagai BBK yang tidak disubsidi pemerintah, maka harga jual Pertamax series dari Pertamina fluktuatif alias naik atau turun setiap dua pekan, mengikuti harga minyak dunia. Lewat brand Pertamax, BBK yang saat ini dijual Pertamax dan Pertamax Plus (mesin bensin), serta PertaDex (mesin diesel). Pertamina juga memiliki BBK dengan brand Pertalite (RON 90).
"Pertalite diproduksi Pertamina untuk menekan kerugian akibat memproduksi bensin bersubsidi Premium. Lebih baik produksi bensin dengan menaikkan RON-nya, supaya kerugian kami lebih rendah," ujarnya.
Pertamax series akan dikembangkan lagi dengan produk baru bernama Pertamax Turbo. BBK ini memiliki RON 98 dan akan diluncurkan saat event otomotif Gaikindo Indonesia Internastional Auto Show (GIIAS) 2016 di ICE, BSD City, mulai 11 -21 Agustus.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama tepat dua minggu penjualan, rata-rata penyaluran Pertamax Green 95 kepada konsumen mencapai 300 liter per hari.
Baca SelengkapnyaAda beberapa jenis pertamax yang disediakan oleh Pertamina. Dan yang terbaru sedang direncanakan hadir untuk menggantikan pertalite.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Lengkap soal Pertamax Green 95, Dikabarkan Jadi Pengganti BBM Pertalite
Baca SelengkapnyaPertamina sebelumnya juga pernah menjual BBM RON 95, yakni Pertamax Plus. Hanya saja, penjualan BBM ini disetop pada 2016 lalu.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaSPBU swasta semisal milik Shell Indonesia dan BP AKR telah lebih dulu menaikan harga BBM sejenis per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Non-subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM per 1 Oktober 2023, ini rinciannya.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaPer 1 September 2023 semua BBM non subsidi mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaPertamina telah menaikkan harga Pertamax per 1 Oktober 2023 menjadi Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaLonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca Selengkapnya