Sajian BBM kualitas global Pertamina untuk Indonesia
Merdeka.com - Tak hanya ekspansif di bisnis hulu minyak dan gas (migas), PT Pertamina (Persero) juga semakin ekspansif di bisnis hilir migas. Jika di bisnis hulu, Pertamina memiliki dan mengelola blok migas di luar negeri seperti di Irak, Vietnam, Malaysia, Libya, Sudan, Qatar, dan Australia. Maka di bisnis hilir, produk migas Pertamina sudah menembus pasar ekspor, seperti pelumas Fastron yang berhasil dipasarkan ke 15 negara.
Kini, ekspansi global tersebut terus ditunjukkan Pertamina dengan meluncurkan produk bahan bakar minyak (BBM) kualitas dunia dari Pertamax Series, namanya Pertamax Turbo. Peluncurannya spesial, karena dilakukan di sela-sela event Lamborghini Blancpain Supertrofeo Series di Sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia, akhir Juli lalu. Maklum saja, Pertamax Turbo adalah hasil pengembangan Pertamina dengan produsen supercar Lamborghini, lantaran Pertamina menjadi technical partner mobil sport berlogo banteng ini.
Memiliki research octane number (RON) atau angka oktan 98, Pertamax Turbo menjadi bahan bakar bensin berkualitas tertinggi saat ini di Indonesia. Ini lebih baik dibandingkan Pertamax Plus (RON 95) dan Pertamax (92), bahkan dengan bensin 'super' milik kompetitor Shell dan Total sekalipun. Kelebihan Pertamax Turbo lainnya, dilengkapi ignition boost formula (IBF).
-
Siapa yang membuat Pertamax Turbo? BBM ini memiliki oktan 98 yang merupakan hasil kerjasama antara Pertamina dan Lamborghini.
-
Apa yang diluncurkan oleh Pertamina? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Kapan Pertamax terakhir kali naik? Seperti diketahui, harga Pertamax dan sejenisnya tidak berubah sejak Februari 2024 meski harga minyak dunia mengalami kenaikan.
-
Kenapa konsumsi Pertamax Turbo naik? 'Terjadi kenaikan konsumsi BBM Pertamina pada masa mudik Idulfitri 1445 H. Hal ini seiring kesadaran masyarakat dengan penggunaan BBM yang berkualitas,' kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/4).
-
Kenapa harga Pertamax diusulkan naik? Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menilai kenaikan harga Pertamax Series dinilai sudah cukup tepat lantaran harga minyak dunia yang sedang tinggi.
-
Apa yang menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax? Faktor lainnya yang bisa menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax Series yaitu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang sudah tembus di level Rp16.000. 'Kurs sudah bergerak sekitar 5 persen makanya Pertamina layak menaikkan harga BBM non subsidi. Yang penting kenaikan tersebut tidak memberatkan masyarakat,' kata Tauhid dilansir dari Antara, Minggu (28/7).
Ya, Pertamax Turbo didesain untuk memenuhi teknologi mesin kendaraan yang semakin canggih, seperti penggunaan supercharger dan turbocharger yang menjadikan tekanan kompresi mesin kendaraan semakin tinggi, sehingga memerlukan bahan bakar beroktan tinggi. Dengan RON 98, Pertamax Turbo terbukti mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Dampaknya luar biasa. Mobil menjadi lincah bermanuver, akselerasi mesin menjadi lebih bagus karena torsi yang dihasilkan lebih tinggi, meningkatkan top speed kendaraan, meningkatkan tenaga mesin kendaraan, dan menyempurnakan pembakaran bahan bakar mesin, sehingga cocok digunakan bagi kendaraan dengan perbandingan kompresi lebih dari 12.
Wianda Pusponegoro, Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, menjelaskan Pertamax Turbo adalah jawaban atas kebutuhan bahan bakar berkualitas di supercar. Apalagi secara performa, Pertamax Turbo sudah teruji di ajang balap Lamborghini Blancpain Supertrofeo European di Sirkuit Vallelunya, Italia, pada awal Januari 2016. Hasil tersebut diikuti kerja sama Pertamina dengan Centro Petroli Roma (CPR), selaku mitra Lamborghini untuk mendistribusikan Pertamax Turbo ke sirkuit seluruh Eropa. Karena itu, Pertamax Turbo sudah digunakan di empat seri balapan, yakni Monza-Italia; Silverstone-Inggris; Paul Richard -Perancis, dan Spa Francorchamps-Belgia.
"Penggunaan dalam ajang balap bergengsi di Eropa membuktikan Pertamax Turbo diakui sebagai bahan bakar dengan performa yang baik dan ramah lingkungan, karena bisa mengurangi emisi gas buang menjadi lebih baik," ujar Wianda dalam keterangan persnya, akhir Juli lalu.
Pertamax Turbo diluncurkan di Belgia ©2016 Merdeka.comLantas, kapan Pertamax Turbo dipasarkan ke domestik dari Eropa?
Diproduksi di kilang Pertamina Balongan, Jawa Barat, Pertamax Turbo akan diluncurkan pada Kamis pekan ini (11/8), bertepatan dengan pembukaan pameran otomotif global, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016. Harga resminya belum diumumkan, tapi kabarnya tak begitu mahal dibandingkan Pertamax Plus yang saat ini dibanderol Rp 8.250 per liter.
Wianda mengaku Pertamina sudah siap untuk meluncurkan varian tertinggi dari Pertamax Series tersebut. "Kami sudah siapkan tiga SPBU untuk menjual Pertamax Turbo," ujar Wianda kepada Merdeka.com, Senin (8/8).
Sayang, Wianda tidak menyebutkan ketiga SPBU yang dimaksud. Namun, tiga SPBU yang dimaksud Wianda antara lain SPBU Pertamina di Cikini Raya, Jakarta Pusat. Sebab Merdeka.com melihat sendiri SPBU milik Pertamina itu sedang bersolek untuk memasarkan Pertamina Turbo. Rencananya Pertamax Turbo akan segera beredar di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Semakin cepat Pertamax Turbo dipasarkan, semakin baik. Lantaran konsumen mendapat tawaran produk bahan bakar berkualitas tinggi yang semakin banyak, terutama bagi para pemilik mobil premium/supercar yang membutuhkan bensin berkualitas tinggi demi menjaga performa mesin kendaraannya. Memang jumlah pemilik mobil model ini tidaklah besar, tapi sebagai perusahaan migas skala dunia yang masuk daftar Fortune 500, Pertamina rasanya wajib menyediakannya, karena mampu.
Pertamax Turbo juga bisa menjadi etalase kemampuan Pertamina sebagai perusahaan migas kelas dunia yang utuh. Penambahan varian di Pertamax Series ini juga akan meneguhkan dominasi Pertamina di bisnis hilir migas nasional, di tengah liberalisasi bisnis ini dengan kehadiran pemain global macam Shell dan Total di penjualan bahan bakar khusus (BBK) alias bensin nonsubsidi.
Maka wajarlah, bila Pertamina optimistis produk BBK seperti Pertamax Turbo akan direspons baik konsumen otomotif di tanah air. Pasalnya, penjualan BBK Pertamina terus meningkat dari tahun ke tahun, termasuk laju penjualan BBK Pertalite, yang baru diluncurkan Juni 2015.
"Kami tidak menyangka hari ini penjualan Pertalite sudah mencapai 10 juta liter per hari. Padahal semula Pertalite hanya ditargetkan terjual 3,5 juta liter per hari. Ini menunjukkan konsumen Indonesia semakin menyadari pentingnya kualitas bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan," pungkas Wianda.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SPBU swasta semisal milik Shell Indonesia dan BP AKR telah lebih dulu menaikan harga BBM sejenis per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaAda beberapa jenis pertamax yang disediakan oleh Pertamina. Dan yang terbaru sedang direncanakan hadir untuk menggantikan pertalite.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM per 1 Oktober 2023, ini rinciannya.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Lengkap soal Pertamax Green 95, Dikabarkan Jadi Pengganti BBM Pertalite
Baca SelengkapnyaPer 1 September 2023 semua BBM non subsidi mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Non-subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.
Baca SelengkapnyaSelama tepat dua minggu penjualan, rata-rata penyaluran Pertamax Green 95 kepada konsumen mencapai 300 liter per hari.
Baca SelengkapnyaBeberapa BBM non subsidi yang mengalami kenaikan antara lain, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BBM Non Subsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau ICP dan nilai tukar Rupiah terhadap USD.
Baca SelengkapnyaKemudian, Pertamax Turbo sebelumnya Rp15.500 per liter kini menjadi Rp15.350 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina mengklaim kebijakan penyesuaian harga BBM non subsidi selalu mempertimbangkan stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaFasilitas SPBU Modular yang berlokasi di dekat area masuk paddoc.
Baca Selengkapnya