Survey Shell: Orang Indonesia minta polusi udara dikurangi
Merdeka.com - Eksploitasi energi alam berlebihan mendorong masyarakat Indonesia lebih peduli terhadap kebutuhan energi di masa depan. Hal ini setidaknya tergambar dari survey yang disponsori oleh Shell Indonesia.
Hasil survey tersebut survey menunjukkan bahwa 4 dari 5 orang responden Indonesia sangat peduli akan kebutuhan energi di masa yang akan datang, seperti halnya kepedulian atas layanan kesehatan (89%), sistem pendidikan (89%), dan lapangan pekerjaan (85%). Hampir seluruh responden (98%) mengatakan bahwa emisi karbondioksida (CO2) perlu diturunkan.
Survey ini juga mengkaji pandangan orang Indonesia atas masa depan energi. Survey tatap muka diadakan pada bulan Maret sementara survey online diadakan pada minggu Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2013.
-
Apa dampak eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan? Mengambil sumber daya alam secara berlebihan memiliki dampak yang serius bagi bumi dan lingkungan.
-
Kenapa energi terbarukan penting untuk lingkungan? Sumber energi seperti batu bara dan minyak bumi menghasilkan banyak emisi yang merusak lingkungan, sedangkan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan biomassa hampir tidak menghasilkan emisi sama sekali.
-
Kenapa ekonomi hijau penting bagi Indonesia? Airlangga menekankan ekonomi hijau tidak hanya penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Melainkan sebagai langkah strategis untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle-income trap) dan menuju negara berpendapatan tinggi setara dengan negara maju.
-
Mengapa Pertamina menganggap panas bumi penting? Ini dikarenakan panas bumi memiliki ketersediaan terbaik di antara energi terbarukan lainnya serta dapat dikontrol, selain itu dengan potensinya yang sangat besar di Indonesia, panas bumi mampu menjadi baseload hijau untuk sektor industri, sebagai sumber energi terbarukan strategis yang utama,' ujar Julfi.
-
Kenapa pembangunan di Indonesia seringkali mengabaikan kelestarian alam? Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memperhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan.
-
Kenapa Pertamina mendorong generasi muda peduli lingkungan? Pertamina mengajak generasi muda untuk dapat memitigasi perubahan iklim sejak dini melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Sekolah Energi Berdikari, hal ini selaras untuk mendukung pemerintah dalam upaya menangani perubahan iklim.
Menurut PBB dan Shell Scenarios, diperkirakan bahwa di tahun 2030 dunia akan memerlukan 40 -50% lebih banyak energi, air, dan makanan untuk memenuhi kebutuhan yang terus bertumbuh seiring dengan meningkatnya populasi. Ini dapat menghimpit sumber daya vital, karena energi digunakan untuk memindahkan dan mengolah air.
Dan air diperlukan untuk memroduksi energi, sementara energi maupun air diperlukan untuk menghasilkan makanan. Semua tekanan ini menggarisbawahi hubungan kompleks dan survey ini menunjukkan bahwa banyak orang Indonesia yang telah mengetahui saling tergantungnya makanan-air-energi ini.
Setidaknya 8 dari10 orang Indonesia yang disurvey menganggap tingginya harga energi, makanan, air, dan juga kelangkaan energi juga pengangguran sebagai hal-hal yang paling berdampak pada masa depan Indonesia.
"Seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia, energi akan dibutuhkan untuk memungkinkan pertumbuhan tersebut," kata Darwin Silalahi, Presiden Direktur Shell Indonesia. "Dalam mengembangkan sumber daya energi kita harus menjaga keseimbangan antara stabilitas energi dan juga keberlanjutan. Pandangan jauh ke depan sangat penting agar persiapan kita dapat mempersiapkan masa depan energi kolektif kita," tambahnya.
Survey ini juga menunjukkan bahwa responden Indonesia lebih memilih berbagai sumber daya energi untuk memenuhi kebutuhan energi di masa yang akan datang. Energi surya merupakan sumber energi masa depan yang paling banyak dipilih (46%), bersaing erat dengan gas alam (43%), sebuah bahan bakar fosil dengan pembakaran lebih bersih dan merupakan sekutu dari energi terbarukan.
Ketika ditanya siapa yang bertanggungjawab untuk menemukan solusi energi, 1 dari 2 responden Indonesia mengatakan bahwa kolaborasi adalah yang terpenting, dimana pemerintah (69%) dianggap memainkan peran terbesar, diikuti oleh publik (65%). Para responden online juga menganggap pemerintah memainkan peran terpenting (42%), diikuti oleh sektor industri (39%).
"Sangat penting bagi kita untuk membangun kemitraan yang akan membantu memenuhi kebutuhan energi dunia yang terus meningkat serta menjaga lingkungan hidup bagi generasi yang akan datang. Industri, pemerintah, mapun masyarakat - bersama, kita dapat menciptakan masa depan energi yang lebih baik yang menggunakan bahan bakar yang lebih bersih serta meningkatkan efisiensi," tandas Darwin.
(kpl/nzr/abe) (mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar Institute konsisten mengangkat isu lingkungan hidup dan keberlanjutan sebagai salah satu topik yang harus menjadi perhatian pemimpin politik muda.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, polusi udara juga berpotensi mengurangi pendapatan pekerja.
Baca SelengkapnyaKekayaan alam di merupakan modal besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat energi hijau.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 600 giga ton melalui Carbon Capture and Storage (CCS).
Baca SelengkapnyaUntuk mewujudkan swasembada energi, Indonesia perlu membangun infrastruktur yang memadai.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani minta semua pihak mendorong Kementerian ESDM untuk terus menggenjot pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan.
Baca SelengkapnyaDalam upaya untuk memahami dan mengatasi masalah ini, artikel-artikel lingkungan muncul sebagai sumber informasi yang berharga.
Baca SelengkapnyaPolusi udara beberapa pekan lalu menjadi sorotan publik.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 7 negara dengan pemberian subsidi bahan bakar fosil terbesar di tahun 2021, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrinsip ESG idealnya menjadi kebutuhan bagi perusahaan di sektor energi dan ketenagalistrikan.
Baca SelengkapnyaKetersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaData dari Kementerian Kesehatan, sebanyak 6 persen populasi atau sekitar 18 juta orang per tahun di Indonesia terserang ISPA.
Baca Selengkapnya