Terancam Rugi, Industri Otomotif RI Menatap Volume Produksi 70 Persen di 2021
Merdeka.com - Anjlok, begitulah gambaran volume produksi industri otomotif RI yang terpuruk akibat pandemi sejak kuartal II 2020.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah produksi mobil ‘made in' Indonesia anjlok 48 persen menjadi 621.873 unit per November lalu.
Pabrikan terpaksa menghentikan produksi beberapa kali dengan beberapa pertimbangan. Seperti menyesuaikan dengan volume permintaan (demand) yang cenderung menurun dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) demi mencegah penularan Covid-19 di kalangan pekerja.
-
Toyota atasi penurunan penjualan? 'Bagi kami kan yang penting adalah membangun long term relation, bagaimana membangun hubungan yang baik dengan konsumen. Menjaga retensi, apakah itu bengkel, atau apa pun lah yang bisa kita lakukan. Karena kan modal kita adalah konsumen, yang kalau kita lihat beberapa tahun terakhir yang membeli mobil ya itu lagi-itu lagi,' ujarnya.
-
Kenapa penjualan Toyota turun? Ia berpendapat bahwa terdapat tiga faktor penyebab, yaitu ketidakseimbangan antara peluncuran produk baru dan pertumbuhan pasar yang stagnan, pengaruh pemilu, serta menurunnya daya beli masyarakat.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Toyota penjualan turun tahun 2024? Meskipun banyak produk baru yang diluncurkan, pertumbuhan pasar tetap stagnan. Mungkin ada faktor-faktor dasar yang berperan,' kata Yagimin, Chief Marketing Auto2000.
-
Bagaimana Toyota dominasi pasar otomotif Indonesia? Selain model Kijang, Toyota mampu mendominasi pasar Indonesia berkat model populer lainnya, seperti Avanza, Veloz, Rush, Agya, Calya, Yaris, hingga Fortuner.
-
Penjualan Toyota mana naik tahun 2024? 'Di Sumatra, penurunan terasa lebih signifikan dibandingkan daerah lainnya. Sebaliknya, Bali justru menunjukkan stabilitas dan bahkan mengalami peningkatan. Bali mungkin mulai pulih setelah penurunan yang drastis akibat pandemi. Selama dua tahun terakhir, Bali terus mengalami pertumbuhan,' ujarnya.
Berdasarkan data Gaikindo, raja otomotif RI, Toyota, mengalami penurunan produksi 46 persen menjadi 255.796 unit per November tahun lalu. Artinya, volume produksi Toyota hanya 54 persen!
Bob Azzam, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, mengakui masalah penurunan volume produksinya. Dibandingkan negara lain, industri otomotif Indonesia memang lebih lambat pemulihannya. Padahal negara lain pemulihannya di atas 70 persen dari sebelum pandemi.
"Volume produksi 70 persen itu sangat penting karena patokan titik recovery. Artinya, industri otomotif bekerja di atas break even point (BEP) dan meraih profit. Namun, jika volume produksi masih di bawah 70 persen, kami berada dalam tekanan sehingga harus melakukan berbagai efisiensi produksi," ujar Bob saat jumpa pers akhir tahun, baru-baru ini.
Di pabrik Sunter-Jakarta dan Karawang-Jawa Barat, Toyota memproduksi model Vios, Yaris, Sienta, Avanza, Rush, Kijang Innova, Fortuner, Agya, dan Calya. Selain untuk pasar domestik, produksi itu juga untuk pasar ekspor.
Sayangnya, kinerja ekspor Toyota juga terpuruk: turun 42,5 persen menjadi 47.846 unit. Model yang diekspor adalah Fortuner, Kijang Innova, Yaris, Vios, Sienta, Avanza, Rush, dan Wigo.
Karena itu, lanjut Bob, Toyota berharap pada 2021 volume produksinya bisa mencapai 70 persen dari sebelumnya supaya bisa masuk ke fase new normal.
Artinya, pabrikan berharap bisa meraih untung, dengan berada di tahapan BEP atau minimal kondisi yang sama (impas) antara biaya produksi dan jumlah pendapatan hasil penjualan kendaraan.
Usulkan Bebas PPnBM
Gaikindo sebagai Asosiasi industri otomotif RI pun tak tinggal diam melihat belum dicapainya 'posisi aman' rerata volume produksi pabrikan itu.
Jongkie Sugiarto, Ketua I Gaikindo, mengaku Asosiasi mengusulkan kembali insentif pajak untuk mendongkrak volume produksi industri. Kali ini, pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil diusulkan dibebaskan alias 0 persen selama enam bulan di 2021.
"Pembebasan PPnBM ini bersifat sementara, yakni berlaku 6 bulan pertama dan hanya untuk kendaraan produksi di Indonesia dalam kisaran harga di bawah Rp 300 juta. Harapannya harga jual kendaraan itu semakin menarik sehingga penjualan dan produksinya juga meningkat," ujar Jongkie saat diwawancarai oleh stasiun TV CNBC Indonesia, kemarin.
Menurutnya, kendaraan 'made in' Indonesia dengan kisaran harga Rp 300 juta itu mendominasi pasar otomotif selama ini. Pada tahun lalu saat penjualan sekitar satu juta unit, 60 persennya berasal dari model kendaraan tersebut.
Volume Produksi Suzuki di Atas 70 persen
©2020 Merdeka.com
Merdeka.com mencatat Suzuki Indonesia mencatat penurunan produksi terkecil di tahun lalu, yakni 26 persen, menjadi 82.689 unit (kendaraan penumpang). Artinya, volume produksinya di atas 70 persen, yakni 74 persen.
Di pabriknya, Suzuki memproduksi model APV, Ertiga, XL7, Carry (pikap), dan Karimun Wagon R.
Sedangkan pabrikan yang mencatat penurunan terbesar adalah Mitsubishi Motors, yakni sebesar 59 persen, menjadi 75.300 unit. Pabrik Mitsubishi Motors Indonesiamemproduksi modek T120 SS, Xpander, Livina, Pajero Sport, dan L300 (pikap).
Berikut kelompok 10 besar produksi pabrikan otomotif Indonesia:
1. Toyota: 255.796 unit, turun 46 persen
2. Daihatsu: 83.860 unit, turun 49 persen
3. Suzuki: 82.689 unit, turun 26 persen
4. Mitsubishi Motors: 75.300 unit, turun 59 persen
5. Honda: 64.336 unit, turun 46 persen
6. Mitsubishi Fuso: 19.297 unit, turun 52 persen (kendaraan niaga)
7. Isuzu: 16.569 unit, turun 26 persen (kendaraan niaga)
8. Hino: 11.482 unit, turun 61 persen (kendaraan niaga)
9. Wuling: 6.899 unit, turun 68,6 persen
10. BMW: 1.237 unit, turun 42 persen (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Toyota-Astra Motor (TAM) prediksi penjualan whole sales tahun ini tumbuh dibanding tahun lalu. Sebab penjualan Januari-November mencapai 304.736 unit.
Baca SelengkapnyaTantangan besar dunia otomotif makin menguat meski panca pandemi.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil nasional Juli 2024 turun 0,62%, Astra tetap dominan dengan pangsa pasar 59% dan peningkatan penjualan Toyota.
Baca SelengkapnyaSiapa Sangka Toyota Tetap Jadi Merek Terlaris Global Meski Penjualan Turun
Baca SelengkapnyaPerang harga tengah berlangsung antara merek mobil Jepang dan merek lokal China.
Baca SelengkapnyaToyota Jadi Tulang Punggung Ekspor Kendaraan Nasional
Baca SelengkapnyaPerang harga tengah berlangsung antara merek mobil Jepang dan merek lokal China.
Baca SelengkapnyaPenurunan performa industri otomotif kian terasa, termasuk pada GIIAS 2024.
Baca SelengkapnyaToyota Kijang Innova dominasi penjualan mobil Juli 2024 di Indonesia dengan pengiriman 6.886 unit, retail meningkat.
Baca SelengkapnyaToyota masih tetap sebagai merek terlaris di Indonesia
Baca SelengkapnyaIndustri otomotif Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pabrikan hanya berharap pada dua momentum lagi.
Baca SelengkapnyaProduksi Toyota di luar negeri turun 1,0 persen menjadi 495.492 unit
Baca Selengkapnya