Tingkatkan pangsa pasar, NGK Indonesia garap kendaraan roda 4

Merdeka.com - PT NGK Busi Indonesia, pabrikan busi kendaraan bermotor, menargetkan pangsa pasarnya tahun ini naik menjadi 52 persen dari sekitar 50 persen di tahun lalu.

Hisato Kato, Presiden Direktur NGK Indonesia, mengatakan salah satu strateginya untuk meningkatkan pangsa pasar di Indonesia adalah serius menggarap secara maksimal pasar kendaraan roda empat (mobil) di Indonesia. Sebab Indonesia adalah salah satu pasar otomotif yang potensial di wilayah Asia.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menjanjikan peluang bisnis untuk pasar spare parts seperti busi. NGK sebagai pemain utama pasar busi di Indonesia masih optimistis untuk menangkap peluang-peluang pasar yang ada," ujar Kato, yang ditemui booth NGK di event Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016, ICE BSD City, yang baru berakhir Minggu (21/8) malam.

Kato menjelaskan, strateginya di pasar kendaraan roda empat adalah memberikan informasi dan knowledge sharing kepada konsumen mengenai kualitas produk busi NGK dan teknologi tinggi yang digunakannya. Sebab NGK adalah pemain terbesar busi di dunia, tak hanya di Indonesia. Baik untuk pasar aftermarket maupun pabrikan (OEM).

Saat ini busi NGK banyak digunakan oleh pabrikan otomotif global, seperti Toyota, Honda, Suzuki, Mitsubishi, Nissan, dan lain-lain. Sementara untuk pabrikan sepeda motor, antara lain Honda, Yamaha, Ducati, Kawasaki, dan lain-lain. Pabrik NGK Indonesia berada di Ciracas, Jakarta Timur, dengan volume produksi 35 juta unit per tahun.

Selama pameran GIIAS 2016, NGK memamerkan busi-busi untuk supercar dan superbike. Contohnya Jaguar, Ferrari, Porsche, Mercedes-Bens, BMW, Ducati, dan lain-lain. Kemudian NGK juga membawa replika sepeda motor Honda dan yamaha yang berlaga di ajang MotoGP. Ini untuk edukasi kualitas dunia busi NGK.

Agus Tan, General Manager NGK Indonesia, menambahkan pihaknya serius menyasarkan pasar mobil, karena selama ini NGK dominan di pasar sepeda motor. "Pertumbuhan bisnis kami tahun lalu mencapai 10 persen dari tahun sebelumnya. Kami akan selalu tumbuh, meski industri otomotif Indonesia sedang lesu di tahun ini," ucap Agus Tan.