UD Trucks Siap Pasarkan Truk Berteknologi SCR untuk Penuhi Emisi Euro-4
Merdeka.com - UD Trucks siap memasarkan kendaraan niaga dengan standar emisi Euro-4 yang ditetapkan pemerintah mulai efektif pada 7 April 2022. Bahkan salah satu pemain kendaraan niaga di Indonesia (d/h Nissan Diesel) ini menyiapkan produk dengan teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) supaya emisinya memenuhi standar Euro-4.
Untuk kendaraan bermesin diesel, standar emisi Euro-4 mewajibkan angka setana (CN) minimal 51 dan sulfurnya maksimum 50 ppm. Standar ini wajib supaya emisi yang dihasikan dari kendaraan ini lebih sehat bagi manusia dan ramah lingkungan.
Aloysius Chrisnoadhi, Vice President UD Trucks Indonesia, menjelaskan rencana kami sudah matang sekali mengenai kendaraan niaga yang bisa memenuhi emisi Euro-4 per April tahun ini. Bahkan pasokan komponennya juga sudah disiapkan cukup lama sehingga siap saat standar Euro-4 diberlakukan.
-
Apa yang diproduksi Isuzu di Indonesia? Pada tahun 2018, Isuzu Traga diperkenalkan untuk mengisi segmen medium pikap dan diproduksi secara khusus di Indonesia.
-
Mobil diesel apa yang terkenal? Isuzu Panther, yang dijuluki sebagai 'Rajanya Diesel', dikenal karena mesinnya yang kuat dan menyenangkan untuk dipercepat di berbagai jenis jalan.
-
Apa itu Isuzu? Isuzu, yang dikenal sebagai merek kendaraan komersial terkemuka di Indonesia, ternyata berawal dari perusahaan galangan kapal di Jepang.
-
Siapa yang mengembangkan platform kendaraan khusus untuk pasar Indonesia? Dalam pengembangan kendaraan baru, Hyundai selalu melihat pasar di tiap negara dan secara global. Misalnya platform kendaraan khusus untuk pasar Amerika, Rusia dan Asia Tenggara. Termasuk Indonesia.
-
Bagaimana cara mengurangi polusi udara dari kendaraan? • Menggunakan transportasi umum, berjalan kaki, atau bersepeda untuk mengurangi emisi gas buang dari kendaraan bermotor.
-
Kapan Isuzu hadir di Indonesia? Sejak pertama kali hadir pada tahun 1974, merek asal Jepang ini telah berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian selama lima dekade terakhir.
Menurutnya, teknologi SCR tidak asing bagi UD Trucks. Sistem SCR yang menggunakan cairan urea ini sudah lama digunakan, terutama di Jepang untuk produk Quon pada 2004.
“UD Trucks berkomitmen untuk selalu mendukung program pemerintah, khususnya pengurangan emisi kendaraan yang berpengaruh terhadap keberlanjutan di Indonesia. Seluruh bagian pengembangan riset dan teknologi kami serta diler dan layanan purnajual kami berupaya maksimal untuk menyiapkan kendaraan komersial yang ramah lingkungan dengan berbagai program perkembangannya," kata Aloysius Chrisnoadhi saat media gathering UD Trcuks di Jakarta, Kamis (13/1).
©2022 Merdeka.comTapi apa sih sebenarnya teknologi SCR?
Teknologi SCR adalah sistem pengolahan emisi untuk mengurangi polutan berbahaya, seperti nitrogen oksida (NOx) dan partikulat yang dihasilkan selama pembakaran. Dengan meningkatkan tekanan injeksi sehingga tercipta pembakaran sempurna, maka partikel sisa akan berkurang secara signifikan.
Selanjutnya NOx diolah dengan menggunakan katalis yang berasal dari cairan urea, yang dikenal dengan nama AdBlue.
“Jadi teknologi SCR ini bekerja sama dengan cairan AdBlue, yang mana sistem SCR menyuntikkan AdBlue pada gas buang dari mesin supaya menghasilkan nitrogen dan uap air yang tidak berbahaya. AdBlue adalah cairan tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun karena sekitar 60 persen kandungannya berisi air dan sisanya urea," jelas Chrisnoadhi.
Karena sistem SCR memerlukan cairan ures AdBlue, tencananya cairan ini akan dijual Rp 8.200 per liter di diler-diler UD Trrucks.
Selain mempersiapkan unit baru dengan teknologi SCR dan Adblue, lanjut dia, UD Trucks Indonesia juga mempersiapkan berbagai sarana pendukung lain untuk menyambut kebijakan Euro 4, khususnya bagi para pelanggannya.
Berikut manfaat penggunaan teknologi SCR di kendaraan niaga menurut UD Trucks:
1. Interval servis lebih lama, artinya kendaraan niaga lebih banyak digunakan untuk keperluan bisnis para pelanggan UD Trucks, sehingga tidak ada waktu yang terbuang untuk pemberhentian yang tidak direncanakan.
2. Teknologi SCR dapat mengurasi gas NOx hingga 90 persen, sekaligus mengurangi gas HC dan CO sebesar 50-90 persen. Sehingga apabila pengguna UD Trucks mengonsumsi solar "murah" karena belum meratanya pasokan solar bermutu di wilayah Indonesia, tapi berkat teknologi SCR, maka emisinya bisa memenuhi standar Euro-4, sehingga penggunanya tidak perlu khawatir di lapangan.
3. Sistem SCR mereduksi polutan berbahaya seprti NOx di luar mesin sehingga tidak menggangu kinerja mesin. Alhasil mesin jadi lebih awet.
4. Karena teknologi ini berada di luar mesin, maka tidak ada potensi penyumbatan pada komponen mesin seperti katup-katup, piston dan sebagainya.
5. Sistem SCR sangat cocok dengan mesin berkapasitas besar seperti heavy duty truck (HDT). (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Studi juga menganalisis dampak dari berbagai skenario langkah pengendalian emisi di Provinsi Jakarta yang mencakup lima wilayah administrasi.
Baca SelengkapnyaTemukan model terbaru mobil diesel Isuzu 2024 yang menawarkan performa dan efisiensi untuk berbagai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaPolisi belum membeberkan secara teknis pelaksanaannya karena akan membahas lebih lanjut bersama dengan dinas terkait
Baca SelengkapnyaUD Trucks rayakan 90 tahun inovasi & 50 tahun di Indonesia, penuh prestasi & rencana besar untuk masa depan.
Baca Selengkapnyaemenhub akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan kepolisian dalam penegakan hukum.
Baca SelengkapnyaPengembangan kendaraan ramah lingkungan menjadi prioritas bagi Suzuki Indonesia
Baca SelengkapnyaAcara bersejarah ini dilangsungkan bersamaan dengan pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show 2024 (GIIAS).
Baca SelengkapnyaSektor transportasi dengan pangsa energi terbarukan yang tinggi di sektor ketenagalistrikan diperlukan untuk mengurangi emisi.
Baca SelengkapnyaBerikut 5 mobil yang meluncur di tahun 2024. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPT IAMI hadir di GIIAS 2024 dengan berbagai inovasi, termasuk ekosistem kendaraan listrik untuk mendukung program pemerintah.
Baca Selengkapnyapemerintah saat ini tengah fokus untuk memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) rendah sulfur.
Baca SelengkapnyaSehingga, penyaluran BBM subsidi bisa menyasar konsumen yang lebih tepat sasaran, agar tidak dipakai oleh masyarakat yang tidak berhak.
Baca Selengkapnya