Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

VW Jerman 1973 "Sahara", foodtruck spesialis nasi kambing

VW Jerman 1973 Foto: Wahyu

Merdeka.com - Jika suka dengan VW, kenapa tidak sekalian membiarkan mobil itu tetap di depan mata, bahkan saat berbisnis. Inilah yang dilakukan Benny Abu Bakar, salah satu penggemar VW di Jakarta. Benny yang ditemui dalam acara foodtruck di dalam mal Margonda City mengaku memanfaatkan VW-nya yang tak lain adalah kombi atau bus Jerman buatan 1973 beratap jangkung. Mobilnya menjadi spesialis menjual nasi goreng kambing dan nasi kebuli.

jerman 1973 a424ad.JPG

Panganan itu pun sore itu sudah sold out. "Udah enggak kehitung berapa, jual-beli, jual-beli. Ini hanya untuk jualan aja saya," akunya ketika ditanya berapa kali punya VW. Atap jangkung itu pun hasil modifikasi. Benny harus pindah kota untuk memasangkannya. Bahkan atap yang berbahan serat kaca tersebut dibuat di kota lainnya lagi.

"(Atap) yang bawaan enggak ada. Ini ada di Yogya buatnya. Mereka jualin. Dibuat di Yogya, masangnya di Bandung. Bahannya fiber. Dari Yogya dikirim ke Bandung, mobil dibawa ke Bandung," urainya soal atap gembung di atas van-nya.

jerman 1973 07a0d9.JPG

Agen model yang membuka usaha music recording ini sudah tergabung di Asosiasi Foodtruck Indonesia (AFI) sejak setahun lalu. Ia menghabiskan biaya lebih kurang Rp 125 juta untuk membangun VW Kombinya. Ia mengaku mendapatkan VW Jerman yang sudah bagus dengan harga miring.

Nasi goreng kambing dan nasi kebulinya pun dibawa dalam sekian deret magic jar yang ia simpan di belakang dan area penyimpanan kitchen set buatannya. Di luar itu, saat pintu tengah dibuka, di tengahnya ada semacam etalase dengan VW-VW mini.

jerman 1973 d83fa5.JPG

"Rp 125 juta di luar bahan-bahan untuk kitchen. Di dalamnya ada magic jar ukuran besar ada banyak. Biaya termasuk untuk stickering," tambahnya.

Benny lalu sedikit menjabarkan soal bentuk-bentuk VW Kombi. Khusus untuk model bus buatan Jermah 1973, ini berbeda dari kacanya jika dibanding buatan Brazil. Kalau Brazil, kacanya kecil-kecil. Adapun VW bus Jermah edisi terakhir tahun 1979, sementara tahun 1980 ke atas sudah produksi Brazil.

"Saya beli Rp 60 juta. Harusnya Rp 75 juta-Rp 80 juta. Habis ngebangun sama mobil Rp 125 jutaan lah. Bahannya mobil bagus, saya potong atapnya. Beli murah dari orang butuh duit," akunya seraya menyebutkan bahwa mobil ini masih mulus berjalan. "Dibawa dari Cideng seperti ini, tidak diderek. Kalau mau masuk AFI, mobil harus bisa jalan, tidak diderek."

(kpl/why/lrs) (mdk/)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dari Troli Bermotor, Begini Sejarah Singkat VW Kombi
Dari Troli Bermotor, Begini Sejarah Singkat VW Kombi

Volkswagen Kombi lahir dari sebuah usulan yang unik. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Mengenal VW ID.Buzz, Kendaraan Listrik yang Masuki Pasar Indonesia
Mengenal VW ID.Buzz, Kendaraan Listrik yang Masuki Pasar Indonesia

Mobil listrik berukuran besar ini dipasarkan dengan harga Rp 1,3 miliar on the road di Jakarta

Baca Selengkapnya
Keinginan Diktator akan Mobil Murah Jadi Sejarah Lahirnya Volkswagen
Keinginan Diktator akan Mobil Murah Jadi Sejarah Lahirnya Volkswagen

Berawal dari kemauan Adolf Hitler, begini unik mobil Volkswagen. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Sejarah VW Kodok Tidak Lepas dari Campur Tangan Adolf Hitler
Sejarah VW Kodok Tidak Lepas dari Campur Tangan Adolf Hitler

Berikut asal muasal mobil Volkswagen Kodok yang berawal dari ide Hitler. Yuk simak!

Baca Selengkapnya