Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mana yang duluan, ayam atau telur?

Mana yang duluan, ayam atau telur? Ayam dan telur. preparednesspro.com

Merdeka.com - Mungkin salah satu pertanyaan yang paling klasik di dunia ini adalah :

"Mana yang duluan, ayam atau telur?"

Ada yang tahu jawabannya? Kalo ayam, kenapa? Kalo telur, kenapa? Atau mungkin lo mikir kalo pertanyaan ini terlalu gak penting buat dijawab?

Sekilas pertanyaan ini emang terkesan sepele dan gak penting, tapi sebetulnya PROSES untuk menjawabnya pertanyaan ini, kita perlu menggali pengetahuan sains yang cukup mendalam lho..

Mungkin lo heran, kenapa sejak dari zamannya filsuf Yunani seperti Aristoteles dan Plato, sampe abad 21 sekarang, pertanyaan yang terkesan sepele ini masih banyak dibicarakan dan diperdebatkan. Emang apa sih pentingnya mana yang duluan ayam atau telur? Sebetulnya ada pesan tersirat yang amat penting dari pertanyaan ini. Bagi filsuf kuno, pertanyaan ini adalah pertanyaan filosofis yang sangat dalam tentang teka-teki darimana datangnya jagat raya ini. Jika segala yang mereka lihat ini terjadi dari proses materi yang terjadi sebelumnya, lalu bagaimana dengan proses yang terjadi sebelumnya, dan sebelumnya, dst...

Teka-teki filosofis itu kemudian dianalogikan menjadi teka-teki ayam atau telur.

“Kalo misalnya ayam menetas dari telur, telurnya datang dari mana? Berarti harus ada ayam sebelumnya dong yang menetaskan telur itu? Tapi ayam itu pasti menetas dari telur juga kan? Jadi mana yang duluan dong?”

Pada zaman sekarang ini, masih banyak orang yang berpikir bahwa pertanyaan ini masih menjadi teka-teki besar kehidupan yang belum terpecahkan. Malah ada yang tenggelam ke debat kusir filosofisnya. Tapi sebenarnya, melalui metode saintifiknya, sains sudah mampu menjawab pertanyaan ini lho. Cuma mungkin banyak aja orang yang males baca jurnal sains dan masih mengandalkan pertanyaan ini dalam berargumen filosofis..

Jadi, jawabannya dari pandangan sains gimana?

Sebuah penelitian pada tahun 2010 menunjukkan bahwa protein yang esensial untuk pembentukan cangkang telur ayam (ovocleidin-17) hanya eksklusif ditemukan di ovarium ayam. Protein ini dibutuhkan untuk pembentukan cangkang telur ayam. Tanpa protein ini, cangkang telur ga bisa dibentuk. Jadi, secara teknis, tanpa ada ayam, kita nggak bisa punya telur ayam. Sampai di sini, sekilas jawaban dari teka-teki ini: ayam.

Case closed? Not yet. FAR FROM THAT..

Kalo ditanya: Mana yang duluan, ayam atau telur ayam? Penemuan tentang protein ovocleidin-17 itu emang seolah-olah bisa menjawab pertanyaan khusus ini, yaitu Ayam.

Tapi, dengan begitu, tetap aja jadi ada pertanyaan lagi. Protein ovocleidin-17 harus datang dari sesuatu dong. Tapi dari mana? Si ayam pertama yang menghasilkan protein ovocleidin-17 datang dari mana? Inilah yang akan terjadi kalo kita coba mau mulai menelusuri sesuatu, dari satu pertanyaan sederhana, bisa muncul pertanyaan-pertanyaan penting lainnya.

Jadi, dari mana datangnya ayam pertama yang menghasilkan protein ovocleidin-17?

Nah, untuk pertanyaan yang satu ini, evolusi hadir memberikan perspektif yang betul-betul mencerahkan.

Secara sederhana, teori evolusi itu bisa dirumuskan seperti

EVOLUSI = SELEKSI ALAM + MUTASI

Dalam proses reproduksi, ketika 2 organisme melakukan perkawinan, mereka akan menurunkan informasi genetiknya (pejantan melalui sel sperma dan betina melalui sel telur) dalam bentuk DNA. Sel sperma bertemu dengan sel telur, fertilisasi terjadi, terbentuklah zigot. Zigot ini mengandung kombinasi genetik kedua induknya. Zigot kemudian terus membelah (secara mitosis). Selama pembelahan terjadi, DNA melakukan replikasi.

Jadi intinya keturunan berikutnya merupakan kombinasi replika kode DNA dari kedua induknya.. So, gimana ciri-ciri bentuk fisik yang terlihat (fenotipte) maupun genotipe (yang nggak terlihat) dalam diri lo sekarang HAMPIR SELALU merupakan hasil replika gabungan dari gen ayah dan ibu lo, baik yang bersifat resesif maupun dominan.

Lho, kok 'hampir selalu'? Soalnya gini, replikasi DNA ini ga selalu 100% pasti akurat, (istilahnya mesin fotokopi juga kan bisa aja ngaco) begitu juga dengan reproduksi, ada saatnya terjadi penyimpangan dalam proses replika DNA. Fenomena ini disebut dengan Mutasi. Mutasi akan menimbulkan perubahan minor di organisme keturunan baru tadi.. dimana perubahan ini terkadang menguntungkan organisme itu untuk bisa lebih bertahan dalam kondisi lingkungan ketimbang organisme sebelumnya, disitulah terjadi seleksi alam.. Dan ketika spesies yang telah bermutasi itu jadi lebih mendominasi populasi yang baru dalam jangka waktu yang panjang dan proses yang bertahap, itulah yang disebut dengan Evolusi.

Nah balik lagi ke ayam. Ayam, sebagai suatu spesies, menjadi ayam modern yang kita kenal sekarang melalui proses evolusi yang panjang, lambat, dan bertahap.

Oke lanjut lagi, sebetulnya mutasi yang terjadi pada satu garis generasi mungkin ga akan kentara keliatan perubahannya. Namun, bayangkan hal ini terjadi selama ribuan generasi. Mutasi DNA minor selama ribuan generasi akhirnya “cukup” untuk menciptakan spesies baru (speciation). Berarti ayam pertama yang menghasilkan protein ovocleidin-17 adalah hasil mutasi dari spesies ayam sebelumnya! Dari situlah kita bisa lihat bahwa pemahaman akan hukum mendasar Evolusi ini bisa menjelaskan teka-teki ayam atau telur ini dengan menyeluruh !

Gimana lebih detailnya evolusi bisa menjelaskan teka-teki ayam atau telur?

Jadi ceritanya, berjuta tahun lalu, ada spesies yang nantinya akan berevolusi jadi ayam (moyang ayam), supaya gampang kita sebut saja Proto-Ayam. Dalam jangka waktu yang lama, Proto-Ayam berkembang biak dan menghasilkan populasi spesies proto-ayam sebagaimana spesies lain yang kita lihat zaman sekarang. Proses itu berjalan berkesinambungan sampai suatu ketika mutasi terjadi, dan mutasi itu kembali tereplika terus dalam proses yang lama dan bertahap. Nah, karena adanya akumulasi dari mutasi genetik selama ribuan generasi, akhirnya perkawinan sesama Ayam-Proto menghasilkan telur yang mengandung spesies yang kita sebut "ayam" untuk pertama kalinya. Spesies ayam pertama inilah yang bisa kita katakan secara saintifik sebagai spesies yang menetaskan telur ayam untuk pertama kalinya.

Dengan adanya pemahaman evolusi seperti ini, akhirnya kita menemukan jawabannya. Secara definitif, spesies pertama yang menghasilkan protein ovocleidin-17 belum bisa kita sebut "Ayam", tapi masih "Proto-Ayam". Sedangkan spesies pertama yang lahir dari telur yang mengandung protein ovocleidin-17 baru kita bisa sebut sebagai AYAM.

Jadi mana yang duluan, ayam atau telur? Jawabannya adalah TELUR !

***

Nah, sebelumnya mungkin lo nggak nyangka kalo pertanyaan yang sekilas terkesan konyol dan nggak penting ini menuntut pengetahuan yang mendalam tentang evolusi dan sains. Tapi memang begitulah manusia, selalu tergelitik dengan pertanyaan sederhana, dan sebetulnya kita juga bisa memaknai proses menjawab pertanyaan tersebut sebagai suatu langkah kritis untuk memproyeksikan apa yang sesungguhnya terjadi di alam ini.

Nah, sekarang dengan lo mengetahui proses bagaimana kita bisa menggali jawaban dari pertanyaan apapun dari sudut pandang sains.. Sebetulnya kita juga bisa melakukan hal yang sama untuk banyak pertanyaan lain, asalkan kita bisa fokus menggalinya dengan metode saintifik yang tepat. Salam Kritis!

Sumber: Zenius.net (mdk/dzm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bakal Ayam MPLS dan Teka-Teki Lainnya, Ketahui Jawaban yang Benar
Bakal Ayam MPLS dan Teka-Teki Lainnya, Ketahui Jawaban yang Benar

Perlu kecermatan dalam menjawab teka-teki MPLS bakal ayam ini.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Telur Ayam dan Telur Bebek, dari Cangkang hingga Kandungan Nutrisinya
Perbedaan Telur Ayam dan Telur Bebek, dari Cangkang hingga Kandungan Nutrisinya

Meskipun kedua jenis telur ini tampak serupa dari luar, namun pada kenyataannya ada sejumlah perbedaan yang menarik di antara keduanya.

Baca Selengkapnya
Jarang Terjadi, Potret Telur Ayam Kuning  Menjadi Putih dan Hijau, Ilmuan Ungkap Penyebabnya
Jarang Terjadi, Potret Telur Ayam Kuning Menjadi Putih dan Hijau, Ilmuan Ungkap Penyebabnya

Meski terlihat aneh, kuning telur warna-warni tetap aman dikonsumsi.

Baca Selengkapnya