Manusia hanya bisa gunakan 10 persen otaknya, masa sih?

Merdeka.com - Untuk bisa pintar, orang-orang harus menggunakan kemampuan otaknya. Belajar akan menambah wawasan, dan otak akan membantumu untuk mengingatnya. Intinya, otak punya peran yang sangat penting untuk membangun kecerdasan seseorang. Selain itu, otak juga punya banyak fungsi lain. Jaman dulu, banyak orang percaya kalau manusia hanya bisa menggunakan 10% dari kapasitas otak yang dimilikinya. Apakah ini benar?

Ternyata, kepercayaan ini salah kaprah. Selama ini, penelitian membuktikan bahwa manusia harus menggunakan seluruh kemampuan otaknya untuk bisa melakukan berbagai fungsi tubuhnya. Ahli saraf Barbara Sahakian misalnya, mengatakan kalau seluruh saraf pada otak manusia harus bekerja dan aktif secara bersamaan untuk memproses rangsangan sebelum diubah menjadi respon. Jadi, bagaimana bisa tubuh berfungsi dengan baik kalau yang digunakan hanya 10% kapasitas otak?

Meskipun otak punya berbagai macam bagian, semuanya digunakan untuk mengaktifkan fungsi tubuh yang berbeda-beda juga, seperti melihat, mendengar, mengecap, atau menggerakkan otot. Sahakian yakin, awal mula dari anggapan manusia hanya mampu menguasai 10% otaknya bermula dari opini dari buku seorang psikolog bernama Dale Carnegie di tahun 1936. Uniknya, 65% dari warga Amerika terbukti percaya bila manusia tak bisa menggunakan 90 persen dari kapasitas otaknya.

Nah, itulah beberapa fakta penting tentang penggunaan kapasitas pada otak. Jadi jangan mau berpikiran bahwa manusia nggak bisa memanfaatkan otaknya secara optimal. Bisa banget kok, asalkan kamu mau banyak belajar dan tekun melakukan sesuatu, terutama dalam mencari ilmu. Jadi nggak ada salahnya terus belajar. Jangan terpengaruh mitos yang dibuat seolah-olah menjadi fakta. Sesuatu yang kamu percayai, apabila itu hubungannya dengan tubuh manusia, harus ada penelitiannya. Tertarik untuk mengoptimalkan kinerja dan kapasitas otak, kan? (mdk/iwe)