Mengamati struktur tubuh cacing pipih (Plathyhelminthes)
Merdeka.com - Selain dunia tumbuhan dalam Kingdom Plantae, dunia hewan dalam Kingdom Animalia juga sangat menarik untuk dipelajari. Nah, kali ini, yuk kita bahas tentang salah satu kelompok hewan yang sebenarnya ada banyak banget di sekitarmu, yaitu cacing pipih. Cacing pipih atau Plathyhelmintes punya bentuk yang khas, yaitu pipih, lunak, dan simetri bilateral. Ia bisa hidup bebas di air tawar atau air laut, misalnya, Planaria dan sebagai parasit pada hewan atau manusia, misalnya, cacing hati.
Struktur tubuh cacing ini sangat unik. Ia tersusun atas atas tiga lapisan embrional, yaitu ektoderma, mesoderma, dan endoderma. Sel mesoderma nggak mengalami perkembangan dan terdiri atas sel yang seragam sehingga disebut sel parenkim. Kebanyakan cacing punya saluran pencernaan, tapi cacing pipih nggak punya itu. Cacing pipih cuma punya usus yang bercabang-cabang menuju seluruh tubuh sehingga peredaran makanan nggak melalui pembuluh darah, tetapi langsung diedarkan dan diserap tubuh dari cabang usus tersebut. Nama peredaran makanan dengan cara ini adalah sistem gastrovaskuler.
Plathyhelminthes nggak punya anus. Pengeluaran dilakukan melalui mulut. Sisa makanan dalam bentuk cair dikeluarkan melalui permukaan tubuhnya. Penyerapan dan pengeluaran gas juga dilakukan melalui permukaan tubuhnya. Menarik, bukan?
-
Dimana cacing itu ditemukan? Cacing yang sebelumnya tidak diketahui spesiesnya ini ditemukan berada pada 40 meter di bawah permukaan lapisan tanah beku Siberia.
-
Kapan cacing itu hidup? Cacing ini berarti pernah hidup semasa dengan dengan mammoth, harimau bertaring panjang dan rusa raksasa.
-
Kapan cacing tersebut hidup? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Kenapa ilmuwan mempelajari cacing? “Dengan menganalisis makhluk ini, kita bisa menginformasikan biologi konservasi atau bahkan mengembangkan upaya untuk melindungi spesies lain atau setidaknya mempelajari apa yang harus dilakukan untuk melindungi mereka di kondisi ekstrem yang ada saat ini,“ kata Schiffer.
-
Bagaimana ilmuwan mempelajari lubang cacing? Mereka mencoba menghitungnya dengan teori relativitas umum dan fisika kuantum yang begitu sulit dipahami. Dalam makalah risetnya menyebutkan satu syarat itu bisa terjadi adalah adanya 'lubang cacing'.
-
Bagaimana kerangka aneh itu disusun? Para peneliti menduga penguburan Zaman Batu dirusak secara tidak sengaja dan orang-orang Romawi memperbaikinya kembali 2500 tahun kemudian dengan menambahkan tengkorak baru dan barang-barang kuburan seperti peniti tulang untuk menutupinya.
Sistem saraf hewan yang satu ini hampir sama dengan sistem saraf pada Coelenterata, dapat bergerak aktif karena adanya sistem saraf dan sistem indra. Pada cacing hati terdapat dua bintik mata pada bagian kepalanya. Bintik mata tersebut mengandung pigmen yang disebut oseli. Indra peraba pada Planaria disebut aurikula (telinga), ada juga yang memiliki organ keseimbangan dan organ untuk mengetahui arah aliran air (reoreseptor). Nah, itulah beberapa informasi penting tentang Plathyhelminthes. Sangat unik, kan? (mdk/iwe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otak ini milik larva cacing laut yang ditemukan di China.
Baca SelengkapnyaPara ahli paleontologi dari Universitas Yunnan, Leicester, dan Museum Sejarah Alam London menggabungkan keahlian untuk mempelajari Kylinxia zhangi, arthropoda.
Baca SelengkapnyaMereka punya bentuk aneh lantaran berevolusi pada habitat yang berbeda.
Baca Selengkapnya. Dengan panjang yang mencapai 10 kaki, cacing bobbit mampu menghipnotis para peneliti dengan kecantikan dan kebrutalannya yang unik. Simak selengkapnya disini!
Baca SelengkapnyaMereka menelusuri gua-gua laut terpencil yang sebelumnya tidak diketahui. Kedalamannya lebih dari 8.200 kaki.
Baca SelengkapnyaPara peneliti baru-baru ini mengumumkan penemuan dua spesies dinosaurus baru di Amerika Utara, yang disebut sebagai kelompok dinosaurus yang ‘ikonik dan aneh’.
Baca SelengkapnyaMakhluk unik pemakan semut, terkait erat dengan mamalia berkantung, memiliki proses perkembangbiakan menarik.
Baca SelengkapnyaFosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
Baca SelengkapnyaFakta terkait telur dinosaurus ini terungkap ketika peneliti menemukan fosil terbaru.
Baca SelengkapnyaBeda dari jenis fosil yang ada sejak jutaan tahun lalu, fosil ini justru berupa partikel kecil dan tak tampak dengan mata telanjang.
Baca SelengkapnyaPenelitian mengungkapkan bahwa makhluk yang baru ditemukan itu adalah spesies baru.
Baca Selengkapnya