Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nestapa Saripah, keguguran saat perjuangkan nama anak hilang di kolom pendaftaran

Nestapa Saripah, keguguran saat perjuangkan nama anak hilang di kolom pendaftaran Saripah warga Pamulang keguguran di posko PPDB. ©2018 Merdeka.com/Kirom

Merdeka.com - Saripah warga Pamulang Tangerang Selatan, terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit terdekat, akibat pendarahan yang dia alami saat mendatangi kantor Pusat Pemerintahan kota Tangerang Selatan, mencari Kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan kota Tangsel.

Kehadiran Saripah dan sang suami, Minan, ke Kantor Pemkot Tangsel, untuk meminta jawaban Dinas Pendidikan atas hilangnya data sang anak.

"Sebelumnya, tanggal (10/7) masih ada data anak saya di kolom Pendaftar, tapi pas pengumuman justru hilang. Kalau terseleksi masa yang NEM dibawah anak saya lulus, anak saya tidak," bilang Minan, Jumat (13/7) di Puspemkot Tangsel.

Orang lain juga bertanya?

Peristiwa hingga sang istri mengalami keguguran terang Minan, karena dia bersama sang istri telah mendatangi posko permasalahan PPDB di SMPN 11 sejak pagi pukul 06.00 Wib. Saat itu, dirinya tak mendapat jawaban pasti atas aduan yang dilaporkan.

"Enggak ada kejelasan kami hanya disuruh menulis permasalahan, lalu enggak ada solusi karena Jumat dan Sabtu ini adalah waktu daftar ulang, Senin (16/7) sudah efektif masuk sekolah," terang Minan.

Dia bersama sang istri kemudian hendak mendatangi langsung kantor Dinas Pendidikan Tangsel, di Pusat Pemerintah Kota Tangsel, yang berada di jalan Raya Maruga, Ciputat.

"Sampai jam 09.00 di Kantor Dindik kami juga enggak dapet solusi apa-apa, kami mondar-mandir, kesana-kemari mencari orang Dinas yang bisa memberikan jawaban jelas atas permasalah kami, tapi tak ada,"’kata Minan.

Sampai selepas salat Jumat, Minan dikabarkan orang tua lain, yang saat itu bersama mereka menggeruduk kantor Dindikbud bahwa istrinya mengalami pendarahan.

"Demi anak ini, kita bolak balik, ke sana ke sini. Sepertinya karena istri kelelahan dan fikiran juga," terang dia.

Minan menceritakan, keluhnya memperjuangkan nasib sang anak, Putri Mutiara Ramadani, yang baru lulus SD di Pamulang ini.

Prestasi akademiknya pun terbilang gemilang, Putri mampu meraih NEM 26,3 atau masih lebih tinggi dibanding anak-anak lain yang diterima berdasarkan hasil pengumuman PPDB online pada laman ppdb.dindikbudtangsel.com tersebut.

"Jadi sama dengan orang tua siswa lain yang mengadukan hilangnya data anak anak kami. Anak saya ini daftar dari luar zona dengan NEM 26,3 tidak ada namanya, sementara dengan pilihan sekolah yang sama, anak lain dengan NEM lebih rendah masuk. Saya lihat di kolom pendaftar juga enggak ada nama anak saya, jadi bagaimana anak saya bersaing, data di kolom pendaftar saja tidak ada," bilang Minan.

Saripah, lanjut Minan saat ini sedang mengandung anak ketiganya, sejak hari pendaftaran online di Tanggal 4 Juli 2018, dia mengaku telah mengalami kendala untuk melakukan pendaftaran.

Ditemani suaminya, Saripah diangkut ambulans ke rumah sakit tanpa mendapat penjelasan yang terang, dari pejabat terkait tentang nasib nama anaknya yang hilang.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hari Pertama PPDB Jakarta 2024, Orang Tua Keluhkan Server Down
Hari Pertama PPDB Jakarta 2024, Orang Tua Keluhkan Server Down

Laman ppdb.jakarta.go.id yang harusnya bisa diakses sejak pukul 08.00 WIB saat ini tidak dapat diakses.

Baca Selengkapnya
Server Down, PPDB Depok Hari Pertama Carut Marut
Server Down, PPDB Depok Hari Pertama Carut Marut

Humas SMA Negeri 1 Depok Teguh mengatakan pendaftaran PPDB jalur zonasi dibuka mulai Senin (3/6).

Baca Selengkapnya
Curhat Orang Tua di Garut, Anaknya Dipersulit Masuk SMA Favorit karena Tak Pakai Jalur ‘Sindikat Sekolah’
Curhat Orang Tua di Garut, Anaknya Dipersulit Masuk SMA Favorit karena Tak Pakai Jalur ‘Sindikat Sekolah’

Seorang orang tua mengaku pusing dengan alur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Garut, Jawa Barat

Baca Selengkapnya
Kecewa Anak Dikeluarkan, Puluhan Orang Tua Siswa SMKN 1 Tambun Utara Nekat Kunci Gerbang Sekolah
Kecewa Anak Dikeluarkan, Puluhan Orang Tua Siswa SMKN 1 Tambun Utara Nekat Kunci Gerbang Sekolah

Puluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).

Baca Selengkapnya
Viral Siswi di NTT Curhat Tak Diperbolehkan Ujian karena Menunggak Uang Komite Rp50.000, Ini Kata Sekolah
Viral Siswi di NTT Curhat Tak Diperbolehkan Ujian karena Menunggak Uang Komite Rp50.000, Ini Kata Sekolah

selain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.

Baca Selengkapnya
Dinilai Lebih Lama, Ini Sederet Kendala dalam Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2024
Dinilai Lebih Lama, Ini Sederet Kendala dalam Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2024

Diduga kekurangan siswa terjadi karena masih adanya paradigma sekolah favorit.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Kepsek SMAN 8 Medan Bantah Pungli & Intervensi: Siswi MSF Tinggal Kelas Karena 52 Hari Tak Sekolah
Blak-blakan Kepsek SMAN 8 Medan Bantah Pungli & Intervensi: Siswi MSF Tinggal Kelas Karena 52 Hari Tak Sekolah

Kepsek membantah ada intervensi darinya soal keputusan tak menaikkan kelas siswi tersebut karena laporan orang tua MSF soal pungli.

Baca Selengkapnya
Kepesertaan Ribuan Calon Siswa SMA/SMK Negeri di Jabar Dibatalkan, Ini Penjelasan Ridwan Kamil
Kepesertaan Ribuan Calon Siswa SMA/SMK Negeri di Jabar Dibatalkan, Ini Penjelasan Ridwan Kamil

Ridwan Kamil mengatakan pembatalan itu untuk memberikan pelajaran bahwa semua harus sesuai dan ikut pada aturan yang ditetapkan.

Baca Selengkapnya
Terima Aduan 4 Anak Belum Dapat Sekolah, Ombudsman Jateng: Kita Usahakan di Negeri atau Bantuan Beasiswa
Terima Aduan 4 Anak Belum Dapat Sekolah, Ombudsman Jateng: Kita Usahakan di Negeri atau Bantuan Beasiswa

Ombudsman Jateng terus berupaya menyelesaikan aduan terkait empat anak yang belum mendapat sekolah pada PPDB 2023 di SMA/SMK Negeri.

Baca Selengkapnya