Pendidikan vokasi menjadi prioritas lintas kementerian
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pada hari Selasa (29/11) menjadi tuan rumah dalam penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) lima menteri tentang Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri.
Lima menteri yang menandatangani adalah Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartato, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhamad Natsir.
Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani.
-
Siapa yang memimpin delegasi Kemenko Perekonomian? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong memimpin delegasi masing-masing negara dan membahas beberapa poin penting.
-
Siapa Menteri PPN saat ini? Adapun, Menteri PPN saat ini dijabat oleh Suharso Monoarfa, yang dipilih langsung oleh presiden pada tahun 2019.
-
Siapa yang menandatangani perjanjian kerja sama? Pada akhir acara penandatangan Nota Kesepahaman serta Perjanjian Kerjasama ditandatanganisecara langsung oleh Dekan FH UMY dan Ketua PTUN Yogyakarta.
-
Siapa yang menandatangani MoU Kemnaker dan Kadin? Kedua perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemnaker selaku Plt. Dirjen Binalavotas Kemnaker, Anwar Sanusi dan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Vokasi dan Sertifikasi, Adi Mahfudz Wuhadji di Jakarta International Expo (JIEX) Kemayoran, Jakarta, Sabtu (28/10).
-
Siapa yang menandatangani nota kesepahaman? Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Alsintan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Muhammad Hatta dan Dekan Fakultas Teknik Pertanian UGM Eni Harmayani.
-
Siapa yang menandatangani MoU tersebut? Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto bersama Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Sinergi Program Kelautan dan Perikanan serta Agraria/Pertanahan dan Tata Ruang.
Menperin Airlangga Hartato mengemukakan, MoU ini merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Penandatanganan ini sekaligus implementasi dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada rapat terbatas tentang pendidikan dan pelatihan vokasi.
"Untuk mewujudkan itu perlu dibangun komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan, khususnya kementerian terkait untuk mendorong dan memfasilitasi terwujudnya link and match pendidikan dengan industri," kata Airlangga.
Belum lagi, kata dia, menghadapi era industri 4.0 yang melibatkan unsur digital dalam setiap rantai nilai proses manufaktur para pekerja dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
"Kerjasama dan dukungan industri juga menjadi faktor penting terselenggaranya pendidikan kejuruan dan vokasi yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan dunia kerja," terangnya.
Oleh karenanya, Ia berharap industri bisa memberikan masukan terhadap kurikulum pendidikan sesuai dengan perkembangan teknologi, serta menyediakan fasilitas praktik magang bagi pelajar maupun guru. Dengan begitu, mereka bisa mengikuti perkembangan teknologi industri terkini.
Ditambahkan Menteri Perekonomian Darmin Nasution, ke depan MoU semacam ini bisa diperluas dengan menggandeng kementerian lainnya. Selain itu, pengembangan SDM dan penataan sistem pendidikan kejuruan bisa terus dilanjutkan.
"Yang paling penting, lulusannya memiliki kompetensi. Jangan sampai SMK kita, setelah sekolah 3 tahun baru dapat ijasah. Tahun pertama, bisa diberikan sertifikat sesuai dengan kompetensi yang sudah diajarkan, sehingga ketika ada yang drop out maka mereka punya modal untuk bekerja," imbuh Darmin.
Sementara itu, Menteri PMK Puan Maharani mengingatkan, MoU ini tidak sekadar seremonial. Namun, ada langkah konkret ke depan untuk menyatukan antara vokasi dengan industri.
"Pendidikan vokasi sangat penting untuk mengejar program prioritas pemerintah dalam kejuruan vokasi. Harapannya, bukan seremonial, tetapi ada realisasi yang komplit antara link and match antara vokasional dengan industri. Semua menteri sudah komitmen agar melanjutkan," kata dia. (Adv) (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara nasional, belum sebagian besar perguruan tinggi yang ada melakukan sertifikasi kompetensi terhadap lulusannya.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida menyaksikan penandatanganan MoU antara BBPVP Makassar dengan Pemda dan Mitra Industri.
Baca SelengkapnyaSejumlah penjajakan kerja sama dibahas dalam pertemuan tersebut
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan Kabinet Merah Putih tak ada lagi perbedaan pandangan atau pemahaman politik. Semua satu komando mewujudkan visi misi Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim resmi menyerahkan jabatan kepada tiga menteri
Baca SelengkapnyaKunjungan ini dalam rangka memastikan program pengembangan SDM berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaWapres mengapresiasi inisatif Kementerian Ketenagakerjaan atas penyelenggaraan Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023
Baca SelengkapnyaMoU tentang dua hal ini sangat penting mengingat Kemnaker dan Kadin memiliki ranah tugas yang hampir sama
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, persoalan dalam menyiapkan usia produktif yang berkualitas merupakan urusan yang krusial.
Baca SelengkapnyaPendidikan vokasi bisa menjawab tantangan ekonomi digital di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim muncul dalam bursa Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaCara Pemerintah Mencetak SDM Unggul di Setiap Daerah
Baca Selengkapnya