Protes nama anak hilang di kolom pendaftar, wali murid geruduk Pemkot Tangsel
Merdeka.com - Kekecewaan para orang tua pendaftar peserta didik baru (PPDB) online di kota Tangerang Selatan, kembali terulang. Kali ini puluhan orang tua mendatangi kantor pusat pemerintah kota Tangsel, setelah kekecewaan sejak hari pendaftaran di buka.
Mereka mempertanyakan hilangnya data anak mereka yang sebelumnya tercantum pada kolom pendaftar, tiba-tiba hilang di hari pertama pengumuman seleksi PPDB, pada (12/7) malam.
"Saya lihat terakhir tanggal (10/7), masih ada nama anak saya, kemarin malam saya lihat di kolom pendaftar saja hilang. Ini bagaimana terseleksi, namanya saja tidak ada," ucap Agus seorang wali murid, di Kantor Puspemkot Tangsel di Jalan Raya Maruga, Ciputat, kota Tangsel.
-
Apa saja yang sudah mendaftar? Tiga OTA itu ialah Airbnb.com, Agoda.com, dan Booking.com. Ketiga lainnya; Klook.com, Trivago.co.id, dan Expedia.co.id sejauh ini belum mendaftar.
-
Bagaimana cara mendaftar siswa baru? Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 telah dimulai di berbagai daerah. Pendaftaran ini dibuka di berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SMA. Salah satu metode pendaftaran dilakukan secara online.
-
Apa kendala utama pendaftaran siswa baru? 'Kalau sekarang harus buat akun dulu dan itu antre sangat lama. Terus antre di ruang sini. Terus antre lagi di scan. Dan ini membuat orang tua semakin repot. Saya sudah dua hari ini mengurus beginian, dan sampai sekarang belum selesai,' kata Titin Sumarni, salah satu orang tua calon peserta didik baru.
-
Apa yang terjadi dengan Pendaftaran calon kepala daerah? Pendaftaran calon kepala daerah telah resmi ditutup. Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Kapan pemuda itu mulai mendaftar? Ia sudah mulai mendaftar sejak tahun 2020.
-
Apa yang hilang dari anak laki-laki itu? Diketahui bahwa anak ini memiliki fobia yang ekstrem terhadap tekstur makanan tertentu, sehingga orang tuanya kesulitan untuk memberikan nutrisi yang diperlukan dalam dietnya.
Susi Daeng, wali murid lainya, pun mempertanyakan hal serupa. Sebelumnya data sang anak ada di kolom pendaftar, ssmentara pada hari pengumuman data anaknya hilang.
"Bukan terseleksi, kalau terseleksi kami terima tapi ini dihilangkan, ada apa ini," ucapnya.
Minan orang tua lain juga merasakan kejanggalan yang sama, dia yang mendaftarkan anaknya melalui jalur luar zona, ini tiba tiba hilang. Parahnya sang anak yang memiliki NEM 26,3 harus terbuang sementara nilai anak dari luar zona yang lebih rendah justru masuk.
"Kalau saya sudah sangat curiga ini kental permainan, ada apa kok bisa data anak saya hilang. Anehnya kan ada anak yang nilainya 24 bisa masuk, padahal anak saya 26,3 padahal kami sama-sama melalui jalur luar zona," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laman ppdb.jakarta.go.id yang harusnya bisa diakses sejak pukul 08.00 WIB saat ini tidak dapat diakses.
Baca SelengkapnyaDia membentangkan meteran dari kediamannya untuk membuktikan siswa yang diterima berada dalam jarak kurang dari seratus meter.
Baca SelengkapnyaWebsite Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta sempat mengalami down
Baca SelengkapnyaDiduga kekurangan siswa terjadi karena masih adanya paradigma sekolah favorit.
Baca SelengkapnyaPada tahun ini, anak tak sekolah (ATS) mendapat kesempatan untuk mendaftar melalui jalur afirmasi.
Baca SelengkapnyaWali Kota Bogor, Bima Arya dibuat geram atas temuan dugaan kecurangan dalam proses PPDB pada sekolah negeri di Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaOrang tua CPDB diimbau tak panik saat melakukan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Baca SelengkapnyaHumas SMA Negeri 1 Depok Teguh mengatakan pendaftaran PPDB jalur zonasi dibuka mulai Senin (3/6).
Baca SelengkapnyaInspeksi dilakukan usai puluhan warga melakukan aksi protes di depan pintu gerbang SMA Negeri 5 Tangsel.
Baca SelengkapnyaWahyu mengatakan pengurangan jumlah pemilih tersebut, karena memang ketika dilakukan coklit ada warga yang telah meninggal dunia, pindah tempat tinggal dan lain
Baca SelengkapnyaMassa yang tergabung dalam Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) itu mempersoalkan 51 calon peserta didik (CPD) lulusan SMPN 19 Depok yang dianulir dari 8 SMA Negeri.
Baca Selengkapnya