Yakin kamu sudah berbahasa Indonesia yang baik dan benar?
Merdeka.com - Sengaja atau tidak, cukup banyak penggunaan kata-kata bahasa Indonesia yang salah kaprah di sekitar kita. Mungkin kamu salah satunya yang hingga kini tak tahu kebenaran dari arti kata tersebut. Kata apa saja sih yang sering salah tulis dan ucap? Ini di antaranya:
1. Dipungkiri atau dimungkiri?
Pasti di antara kata dipungkiri dan dimungkiri, kamu lebih memilih kata dipungkiri kan? Tapi, dari dua pilihan di atas, dimungkiri lebih tepat karena kata dasarnya adalah mungkir. Kata ini diserap dari bahasa Arab: munkir. Kalau maknanya, kamu pasti sudah banyak yang tahu makna dari kata ini. KBBI memaknainya dengan: (1) tidak mengaku(i); tidak mengiyakan, (2) tidak setia; tidak menepati (janji); menolak; menyangkal.
-
Dimana kata tidak baku sering ditemukan? Digunakan dalam percakapan sehari-hari dengan situasi santai.
-
Bagaimana cara belajar peribahasa Bahasa Indonesia? Oleh karena itu, penting untuk mengetahui peribahasa Bahasa Indonesia beserta artinya.
-
Kenapa banyak orang Indonesia menggunakan bahasa gaul keren Inggris? Dalam kehidupan sehari-hari, hampir semua masyarakat pernah menggunakan bahasa gaul. Tidak hanya bahasa Indonesia saja, ada begitu banyak bahasa gaul keren Inggris yang sering kali digunakan oleh masyarakat Indonesia.
-
Apa tujuan utama penggunaan peribahasa Bahasa Indonesia? Peribahasa biasanya dibuat dengan kalimat ungkapan atau kalimat yang ringkas dan padat untuk menyampaikan nasihat, prinsip hidup, atau nilai moral.
-
Apa itu kata baku dalam bahasa Indonesia? Kata baku merupakan kata yang penggunaannya sudah sesuai dengan kaidah serta pedoman bahasa Indonesia itu sendiri.
-
Bahasa apa yang paling banyak digunakan di Indonesia? Indonesia yang ternyata punya 707 bahasa berada di peringkat kedua.
Saat dipakai dengan imbuhan, kenapa jadi (di)pungkir(i), ya? Bahasawan Ivan Lanin berpendapat, ini mungkin karena para penutur menyangka bentuk pasifnya turunan dari kata pungkir yang huruf “p”-nya mengalami pelesapan saat diberi imbuhan “me-“: “memungkiri“. Dengan kata lain, salah kaprah ini terjadi karena banyak orang tidak tahu bentuk aktifnya memungkiri, kemudian malah mengira kata dasarnya pungkir, huruf 'p' melebur jadi 'm', jadi bentuk pasifnya dipungkiri.
Profesor Harimurti Kridalaksana menyinggung gejala ini sebagai derivasi balik (back-derivation atau back-formation). Derivasi balik, menurutnya sebagai proses pembentukan kata berdasarkan pola-pola yang ada, tanpa mengenal atau mempertimbangkan unsur-unsurnya. Padahal, yang tepat adalah bentuk aktifnya memungkiri dan pasifnya dimungkiri.
2. Di mana yang entah ke mana
Poin utama yang keliru adalah kata di mana itu sendiri yang seringkali disalahgunakan dalam percakapan sehari-hari. Bapak Bataone menjelaskan kata 'di mana' digunakan saat menanyakan sesuatu tempat dan kata hubung yang menyatakan tempat. Contoh penggunaan kata di mana yang benar: Di mana kamu membeli ponsel itu? Banyak orang menggunakan kata di mana sebagai penjelas kata sifat atau keterangan. Itu adalah praktik berbahasa Indonesia yang keliru.
3. Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-67!
Dirgahayu berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti semoga panjang umur. Selama ini, dirgahayu banyak diartikan sebagai ‘selamat ulang tahun’ ternyata mempunyai arti ‘(mudah-mudahan) berumur panjang’. Mengapa bukan ‘panjang umur’? Ingat hukum DM (diterangkan menerangkan) & MD-nya (menerangkan diterangkan) STA (Sutan Takdir Alisjahbana): kata nomina, selanjutnya kata sifat. Dirgahayu kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 adalah kalimat yang tidak tepat karena artinya semoga panjang umur kemerdekaan Republik Indonesia ke-70. Padahal lebih pas kalau diubah menjadi: Selamat ulang tahun ke-70 Republik Indonesia – Semoga panjang umur!
4. Kita versus kami
Kita dan kami terkadang dianggap sama meskipun artinya berbeda. Kita merujuk pada pronomina persona pertama jamak, yang berbicara bersama dengan orang lain termasuk yang diajak bicara. Kami pronominal yang berbicara bersama dengan orang lain (saya dan yang lain, tak termasuk kamu) dan tidak termasuk orang yang diajak berbicara). Sementara, kita menyertakan lawan bicara (saya, kamu dan yang lainnya). Mengutip Ivan Lanin, perihal kita (inklusif) dan kami (ekslusif) ini masuk ranah linguistik dengan istilah klusivitas. Klusivitas lumrah tersua pada bahasa dalam rumpun Austronesia, termasuk bahasa kita.
5. Karut marut versus carut marut
Dua kata ini merupakan jenis kata ulang berubah bunyi, laiknya pernak-pernik, lenggak-lenggok, tindak-tanduk, sayur-mayur atau lauk-pauk. Meskipun sepintas dua kata ulang ini mirip, ternyata maknanya berbeda. Karut (menurut KBBI), punya makna: kusut; kacau tidak keruan. Sedangkan karut-marut juga berarti kusut (kacau); rusuh dan bingung (tentang pikiran, hati, dsb); banyak bohong dan dustanya (tentang perkataan, dsb.).
Lalu apa arti carut-marut? Carut sendiri berarti "keji, kotor, cabul" (dalam konteks perkataan). Sedangkan carut-marut berarti "perkataan yang keji, berkata kotor atau bersumpah-serapah". Kalau kamu melihat ada teman yang mengumpat menggunakan kata kotor, itu artinya ia sedang bercarut-marut.
6. Sosial media versus media sosial
Sebenarnya, ini contoh yang sederhana. Penyerapan istilah asing tentu mengikuti kaidah bahasa yang jadi penyerap. Untuk konteks ini, berlaku hukum DM dan MD, menerangkan diterangkan dan diterangkan menerangkan. Terjemahan social media tentunya media sosial, bukan? Bukan sosial media. Media adalah rupa dari menerangkan dan sosial adalah rupa dari diterangkan. Artinya, media sosial itu adalah media untuk seseorang atau kelompok bersosialisasi dengan orang lain. Nah, mulai sekarang yuk mengucapkan kata berbahasa Indonesia yang baik dan benar! (mdk/iwe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketahui daftar kata baku hakekat beserta penggunaannya secara lengkap.
Baca SelengkapnyaPerbedaan kata baku negri dan tidak baku beserta contoh lengkap kosakatanya.
Baca SelengkapnyaKata baku merupakan kata yang sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa Indonesia yang telah ditetapkan.
Baca SelengkapnyaDalam bahasa sehari-hari, kita mengenal kata baku dan tidak baku. Kata-kata KBBI mengacu pada kata baku. Namun, banyak yang masih tertukar dengan keduanya.
Baca SelengkapnyaKata baku dan tidak baku kerapkali digunakan dalam keseharian manusia. Begini penjelasan lengkap beserta contohnya.
Baca SelengkapnyaApa itu kata baku? Simak penjelasan berikut beserta ragam contoh kata baku yang tepat.
Baca SelengkapnyaKata tidak baku dan kata baku adalah unsur penting dalam berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenggunaan kata baku sangat penting dalam komunikasi formal dan penulisan resmi.
Baca SelengkapnyaKetahui daftar kata baku hakikat beserta penggunaannya secara lengkap.
Baca SelengkapnyaKata depan adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan kata-kata dalam kalimat dan biasanya diletakkan sebelum kata benda, kata sifat, atau kata keterangan.
Baca SelengkapnyaBiasanya kata baku digunakan pada lingkungan formal mulai dari sekolah, tempat kerja hingga pemerintahan. Ini ragam contohnya.
Baca SelengkapnyaCari tahu kata baku katagori dan tidak baku berikut ini.
Baca Selengkapnya