Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bank BTN Beri Sinyal Naikkan Suku Bunga Kredit dan Simpanan

Bank BTN Beri Sinyal Naikkan Suku Bunga Kredit dan Simpanan Bank BTN. ©Istimewa

Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bersiap menyesuaikan suku bunga seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan BI atau BI 7-Day Reverse Repo Rate dalam tiga bulan terakhir.

Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo mengatakan, kenaikan suku bunga acuan BI merupakan dinamika yang wajar dalam dunia perbankan merespons kondisi ekonomi baik global maupun domestik.

"Tentu kita lihat bahwa BI rate itu adalah satu komponen, masih ada komponen lain yaitu likuiditas. Dan yang ketiga adalah persaingan. Jadi kalau tiga-tiganya sudah muncul bersamaan, ya kami sesuaikan. Suku bunga simpanan kami naikkan, itu pasti," kata Haru dalam Paparan Publik Kinerja Keuangan Bank BTN Per 30 September 2022 di Jakarta, Kamis (27/10).

Kenaikan suku bunga simpanan tentunya juga akan diikuti dengan peningkatan suku bunga kredit perseroan. Mengutip laman resmi BTN, suku bunga dasar kredit (SBDK) per 30 September 2022, untuk kredit korporasi mencapai 8 persen, kredit ritel 8,25 persen, kredit konsumsi yaitu KPR 7,25 persen dan non KPR 8,75 persen.

"Mungkin kalau kita lihat SBDK BTN masih tetap sama. Kemarin kami memberikan banyak sekali diskon untuk KPR dalam rangka kemerdekaan, HUT BTN, dan lainnya, sehingga kami sesuaikan sekarang mungkin kami perpendek masa diskon tersebut untuk menyeimbangkan antara biaya bunga KPR yang tinggi tapi juga menyeimbangkan dengan permintaan dari sisi kredit," kata Haru.

Suku Bunga Bank Indonesia

Bank Indonesia mulai menaikkan suku bunga acuan pada Agustus 2022 lalu sebesar 25 basis poin (bps) dari 3,5 persen menjadi 3,75 persen. Kemudian pada September, bank sentral kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi 4,25 persen.

Teranyar, pada pertengahan Oktober 2022 lalu, BI kembali menaikkan suku bunga acuan 50 bps menjadi 4,75 persen. Selain suku bunga acuan, bank sentral turut menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi 4 persen dan 5,5 persen.

Keputusan tersebut disebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi atau overshooting. Selain itu, keputusan tersebut untuk memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 2-4 persen lebih awal, yaitu ke paruh pertama 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Dengan demikian, diharapkan agar rupiah bisa sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat semakin kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.

"Secara singkat, kenaikan BI rate itu kita akan menyesuaikan dan bagaimana terhadap dampaknya ya kalau suku bunga simpanan naik, suku bunga pinjaman juga naik," ujar Haru. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Suku Bunga Acuan BI Naik, Segini Bunga Deposito BCA, BNI Hingga BRI
Suku Bunga Acuan BI Naik, Segini Bunga Deposito BCA, BNI Hingga BRI

Bunga deposito yang ditawarkan oleh Bank BCA sebesar 3,50 persen untuk tenor 1 bulan; 3,75 persen untuk tenor 3 bulan; 2,50 persen untuk tenor 6 bulan; dan 2,00

Baca Selengkapnya
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan

Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen, Ini Alasannya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen, Ini Alasannya

Bank Indonesia juga terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk untuk menjaga stabilitas.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.

Baca Selengkapnya
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.

Baca Selengkapnya
Ditopang Penyaluran KPR, BTN Optimis Pertumbuhan Kredit Tetap Tinggi
Ditopang Penyaluran KPR, BTN Optimis Pertumbuhan Kredit Tetap Tinggi

Pertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN hingga akhir Agustus 2024 mencapai 13,05 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp355,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Bos BI: Situasi Global Berubah Sangat Cepat, Ekonomi Diperkirakan Melambat
Bos BI: Situasi Global Berubah Sangat Cepat, Ekonomi Diperkirakan Melambat

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan alasan naiknya suku bunga jadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Suntik Likuiditas Perbankan Rp259 Triliun Hingga Oktober 2024
Bank Indonesia Suntik Likuiditas Perbankan Rp259 Triliun Hingga Oktober 2024

Dari angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp110,9 triliun.

Baca Selengkapnya
BTN Salurkan Kredit Rp355,27 Triliun Per Agustus
BTN Salurkan Kredit Rp355,27 Triliun Per Agustus

Penyaluran kredit BTN per Agustus naik 13,05 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Pengusaha Lebih Takut Hal Ini Dibandingkan Pelemahan Kurs Rupiah
Ternyata, Pengusaha Lebih Takut Hal Ini Dibandingkan Pelemahan Kurs Rupiah

Kenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Dirut Bank Mandiri Hadapi Fenomena Strong Dolar dan Ketidakpastian EkonomI Global
Begini Strategi Dirut Bank Mandiri Hadapi Fenomena Strong Dolar dan Ketidakpastian EkonomI Global

Bank Mandiri akan terus fokus pada dominasi di bisnis nasabah prinsipal atau wholesale.

Baca Selengkapnya