Bank Jago Optimistis Cetak Laba Meski Indonesia Masih Dilanda Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Direktur Utama Bank Jago, Kharim Indra Gupta Siregar optimistis perusahaan bisa mencetak laba pada tahun ini. Perkembangan bisnis Bank Jago sejauh ini diklaim berada di jalur yang tepat.
"Untuk tahun ini, memang seperti yang sudah diumumkan juga di awal tahun bahwa RBB (Rencana Bisnis Bank) kami itu menargetkan kami bisa mulai mencetak laba," kata Kharim dalam konferensi pers pada Senin (5/7).
Kendati demikian, Kharim mengakui bahwa pandemi Covid-19 telah menekan industri perbankan. Dia pun berharap kondisi ini hanya sementara. Karena jika terjadi lebih lama, maka perusahaan akan mengevaluasi proyeksinya.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
Kerja sama dengan berbagai layanan fintech di berbagai sektor, mulai dari konsumen hingga lending akan mendorong kinerja Bank Jago. Salah satu kerja sama baru pada awal semester II ini adalah dengan PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit).
Integrasi kedua layanan tersebut diharapkan dapat membuat konsumen lebih mudah dan cepat dalam berinvestasi serta mengelola keuangan. Bagi Bank Jago, integrasi aplikasi keduanya dapat meningkatkan jumlah basis nasabah secara cepat, mengingat pengguna Bibit saat ini telah mencapai lebih dari satu juta nasabah.
"Pada dasarnya yang kita umumkan tahun ini adalah ekosistem fintech yang lebih pada konsumen untuk bertransaksi. Kita juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan ekosistem digital yang bergerak di bidang lending, dan itu yang akan sangat mendukung pertumbuhan lending di Bank Jago," jelas Kharim.
Kharim mengatakan, angka penyaluran kredit di Bank Jago pada akhir 2020 mencapai Rp900 miliar. Kemudian, pada semester I 2021 tumbuh mencapai sekitar Rp1,3 triliun.
"Kita proyeksikan untuk tutup tahun ini dengan pertumbuhan lending yang sehat, dan itu didukung salah satu strategi kita memang sama dengan level transaksi yaitu kerja sama di sisi lending," ungkapnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sejak bulan Mei-Agustus 2024. Tak hanya itu angka kelas menengah juga anjlok karena meningkatknya penduduk kelas bawah.
Baca SelengkapnyaOJK berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dan pasar keuangan menguat di tengah sentimen positif.
Baca SelengkapnyaTerdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaHal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.
Baca Selengkapnyastabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global secara umum mengalami pelemahan dengan inflasi yang terjaga moderat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan proyeksi laba perbankan masih dapat tumbuh secara berkelanjutan, terutama setelah adanya kebijakan relaksasi moneter berupa penurunan BI Rate.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca Selengkapnya