Bank Syariah Indonesia Catatkan Laba per Desember 2021 Rp 3,03 Triliun

Merdeka.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk mencatat, per Desember 2021, pertumbuhan laba bersih sebesar 38,42 persen. Di mana, pada periode tersebut, laba BSI mencapai Rp 3,03 triliun dari sebelumnya Rp 2,19 triliun di Desember 2020.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan, laba ini ditopang oleh sejumlah aspek. Rinciannya, dari sisi aset tumbuh sebesar 10,73 persen menjadi Rp 265,29 triliun. Kemudian, dari sisi pembiayaan tumbuh 9,32 persen menjadi Rp 171,29 persen. Lalu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 11,12 persen jadi Rp 233,25 triliun.
"Untuk yang terkait CSR (Corporate Social Responsibility) karena kita di bidang zakat, alhamdulillah zakat BSI bisa capai Rp 102 miliar karena didorong pertumbuhan laba bersih yang membaik juga, dan NPF Nett bisa mencapai 0,87 persen," katanya dalam konferensi pers Kinerja Triwulan IV 2021 BSI, Rabu (2/2).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Finance and Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho mengatakan, tingkat provability ROE tercatat sebesar 13,71 persen. Lalu, tingkat ROA tercatat 1,61 persen.
"Provitalblity return on aset dari 1,38 persen jadi 1,61 persen dengan seiring berjalannya merger operasional BSI di 2021 catat perbaikan efisiensi dimana BOPO alami penurunan dari 84,61 persen jadi 80,46 persen," katanya.
Kemudian, tingkat COF menjadi sebesar 2,03 persen dan CAR meningkat menjadi 22,09 persen dari 18,24 persen.
Kinerja Tabungan BSI Posisi 5 Terbesar
Adapun BSI mencatatkan pertumbuhan tabungan sebesar 12,84 persen di Desember 2021. Angka ini meningkat menjadi Rp 99,375 triliun dari sebelumnya Rp 88,066 triliun di Desember 2022.
Pencapaian ini menjadikan BSI menempati posisi kelima secara nasional dalam peringkat tabungan per November 2021. BSI berada di bawah BRI, BCA, Mandiri, dan BNI.
Pertumbuhan tabungan BSI ini ditopang paling utama oleh jenis tabungan wadiah yang tercatat tumbuh 15,3 persen secara year on year.
"Kami bersyukur kepercayaan dari masyarakat indonesia terlihat dari pertumbuhan tabungan jadi 12,84 persen meningkat dari Rp 88,066 triliun menjadi Rp 99,375 triliun dengan ditopang oleh Tabungan wadiah tumbuh 15,3 persen," kata Ade.
Rinciannya, tabungan wadiah mencatatkan pertumbuhan 15,3 persen dari Rp 29,577 triliun menjadi Rp 34,102 triliun. Kemudian, Tabungan Mudharabah meningkat 11,60 persen dari RP 58,490 triliun menjadi Rp 65,273 triliun.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya