Baru 14,1 Persen Pengguna Telepon Genggam Terhubung ke Transaksi Perbankan
Merdeka.com - Digitalisasi finansial di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Sebab, dari jutaan telepon genggam yang tersebar, terhitung baru sebagian terkoneksi dengan perbankan.
"Kalau dari data, baru 14,1 persen pengguna telepon genggam yang ada transaksi finansialnya," kata Direktur Utama PT Bank Raya Indonesia Tbk, Kaspar Situmorang dalam diskusi IDC 2021: Proyeksi dan Strategi Akselerasi Bank Digital 2022, Jakarta, Rabu (24/11).
Kaspar mengatakan, kesempatan tersebut menjadi peluang bagi Bank Raya Indonesia untuk mencari target nasabah bank digital. Sebagai bagian dari grup BRI, Bank Raya akan menyasar target yang tidak terjaring BRI sebagai bank induknya. Sehingga produk-produk pembiayaan yang diberikan dalam jumlah yang kecil dan tenor yang pendek.
-
Mengapa BRI fokus pada digitalisasi? Hal ini untuk menjawab tantangan yang harus dihadapi oleh BRI terkait pemanfaatan data yang begitu besar untuk menumbuhkan kinerja. Karena kami menyadari mayoritas nasabah BRI adalah UMKM yang perlu edukasi dan sosialisasi untuk pemanfaatan teknologi perbankan secara khusus',
-
Apa fokus utama BRI saat ini? 'Perseroan melihat kondisi ekonomi nasional saat ini memiliki daya tahan terhadap stabilitas ekonomi global dan BRI berkomitmen untuk mendukung program program pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri,' imbuh Sunarso.
-
Apa target BRI untuk kredit yang direstrukturisasi? Seiring geliat pelaku UMKM yang terus meningkat, salah satu bank terbesar tanah air, BRI menargetkan kredit yang direstrukturisasi perseroan kembali menjadi single digit dari total jumlah portofolio kredit pada tahun 2025, atau sama seperti kondisi sebelum krisis akibat pandemi melanda.
-
Bagaimana cara BRI mendorong transformasi digital? Terdapat beberapa strategi yang dilakukan BRI dalam mendorong transformasi digital tersebut. Pertama, dengan mendorong digitalisasi proses bisnis internal. Dalam hal ini, BRI berupaya menyederhanakan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi. Lalu selanjutnya, BRI mendorong new business model demi mendorong penciptaan value.
-
Apa target Allianz Syariah di Jawa Barat? Melalui regulasi ini, Jawa Barat semakin dipersiapkan untuk menjadi penggerak masterplan ekonomi syariah yang telah dicanangkan oleh pemerintah nasional. Masterplan nasional tersebut bertujuan untuk mewujudkan Indonesia mandiri, makmur, dan madani dengan menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia. Adapun salah satu sektor yang mempercepat pengembangan ekonomi syariah adalah jasa keuangan dan asuransi.
-
Siapa yang dibantu oleh Bank BRI? Ketua Klaster Jambu Biji Tanwiedjie, Suyanto, mengatakan bahwa ketika memulai bertani jambu kristal masyarakat desa kerap mengandalkan Bank BRI untuk permodalan usaha.
"Jadi yang kecil-kecilnya sama Bank Raya," kata dia.
Kaspar menjelaskan Bank Raya yang semula menyasar para petani kelapa sawit, kini akan melebarkan sayapnya ke berbagai masyarakat di segmen yang setara. Sebagai bank digital, pihaknya akan juga melayani sektor-sektor agroteknologi dengan pelayanan P2P lending dalam rangka mendorong pertumbuhan.
"Kita fokus ke segmen under bank karena banyak akses perbankan tapi mereka tidak pernah mendapatkan pendanaan yang lebih kompleks, jadi hadirnya bank digital ini diharapkan bisa membantu," kata dia.
Persiapan BRI Hadirkan Bank Raya
Kehadiran Bank Raya sebagai bank digital dikatakan Kaspar bukan dalam rangka ikut-ikutan tren. Sejak tahun 2017, Bank BRI memang sudah mempersiapkan diri untuk melahirkan bank digital.
"BRI siapkan ini semua sejak 3,5 tahun terakhir," kata dia.
Setidaknya ada tiga landscape bank digital yakni bank hybrid seperti bank-bank konvensional yang mendigitalisasikan layanannya. Kemudian bank-bank syariah hybrid serta bank murni digital.
Walau terkesan pendirian bank digital tidak merepotkan, selaiknya bank konvensional yang harus memiliki banyak kantor, namun tetap membutuhkan strategi proses dari awal hingga akhir (end to end). "Bank digital ini memang secara fisiknya terlihat minimal dia menyiapkan proses yang end to end," kata dia. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal tersebut dipaparkan oleh Direktur Utama BRI Sunarso saat media gathering di BRILian Stadium, Jakarta (12/9).
Baca SelengkapnyaBRI mencatatkan akselerasi kinerja penghimpunan simpanan atau biasa disebut Dana Pihak Ketiga (DPK).
Baca SelengkapnyaAgenBRILink akan didorong tidak hanya sebagai agen bank semata namun diberdayakan menjadi marketplace.
Baca SelengkapnyaDengan adanya 1 juta AgenBRILink, diharapkan akan semakin memperluas cakupan layanan keuangan dari kota-kota besar hingga desa-desa terpencil.
Baca SelengkapnyaBRI tercatat memiliki brand value senilai USD11,25 miliar atau tumbuh 30% secara year on year.
Baca SelengkapnyaBRI senantiasa menyediakan cara agar seluruh segmen nasabah bisa mendapatkan akses layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaAgen BRILink menjadi salah satu penyokong tumbuhnya DPK Bank BRI sebanyak Rp1.389,66 triliun.
Baca SelengkapnyaKehadiran AgenBRILink juga memberikan peluang usaha bagi para warga di berbagai daerah, khususnya di wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh Perbankan.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Rosan Roeslani mengapresiasi pertumbuhan kinerja solusi digital yang telah dilaksanakan oleh BNI.
Baca SelengkapnyaKeberadaan AgenBRILink tidak hanya membuka dan mendekatkan akses keuangan semata, namun menciptakan sharing economy bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPencapaian laba ini didukung kinerja kredit yang mengalami percepatan di kuartal kedua.
Baca SelengkapnyaDari total DPK tersebut, dana murah berupa tabungan dan deposito (Current Account Saving Account/CASA) menyumbang hampir setengahnya.
Baca Selengkapnya