Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI Catat Pertumbuhan Kredit per Juni Membaik, Ditopang Sektor UMKM dan Konsumsi

BI Catat Pertumbuhan Kredit per Juni Membaik, Ditopang Sektor UMKM dan Konsumsi Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan tumbuh positif 0,59 persen (yoy) di Juni 2021. Capaian ini jauh lebih baik dibandingkan Mei 2021 yang minus 1,28 persen.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti mengatakan, perbaikan ini didorong oleh mulai membaiknya permintaan kredit seiring dengan berlanjutnya pemulihan kinerja dan aktivitas korporasi, rumah tangga dan UMKM.

"Di perbankan ada satu perbaikan, kalau kita lihat data Juni 2021 overall kredit sudah mulai tunjukan positif baik secara mtm maupun yoy. Pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit UMKM dan kredit konsumsi," ujar Destry di Jakarta, Jumat (30/7).

Menurutnya kredit segmen UMKM memang lebih cepat alami pemulihan bila dibandingkan segmen korporasi. Oleh sebab itu, untuk menggenjot kredit dan mendukung pemulihan ekonomi, pihaknya bersama OJK dan LPS terus melakukan sinergi kebijakan.

"Kita akan optimalkan bauran kebijakan kita untuk pemulihan eko jadi tidak hanya fokus pada moneter. Sepanjang 2021 bauran kebijakan kami semuanya sifatnya lebih akomodatif karena kita ingin mendorong pemulihan ekonomi nasional," ungkap Destry.

Lebih lanjut, bila dilihat secara kategori bank, pertumbuhan kredit ditopang oleh BPD dan bank BUMN yang masing-masing mengalami pertumbuhan 6,73 persen dan 5,37 persen. Meski demikian, bank asing dan Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) masih mengalami tantangan dalam menyalurkan kreditnya karena masih tumbuh negatif masing-masing -25,01 persen dan -2,90 persen.

"Untuk dua kelompok bank, bank BUMN sudah positif dan BPD juga. memang ada tantangan dari bank asing dan bank swasta nasional yang masih terus kita dorong," tukasnya.

Selanjutnya

Melihat kondisi itu, menurut Destry, pertumbuhan kredit perbankan tinggal menunggu waktu/ timing yang tepat saja. Sebab tingkat premi risiko perbankan juga telah mengalami penurunan dari 1,69 persen di April 2021 menjadi 1,60 persen di Mei 2021.

Premi risiko perbankan mengindikasikan persepsi risiko perbankan terhadap dunia usaha yang cenderung membaik. Penurunan premi risiko tersebut juga mendorong penurunan suku bunga kredit baru di hampir semua kelompok bank, kecuali kelompok BUSN.

Sementara di pasar kredit, penurunan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) perbankan terus berlanjut, yaitu menurun sebesar 169 bps sejak Mei 2020 menjadi 8,86 persen pada Mei 2021.

Selain itu, lanjutnya, likuiditas perbankan juga sangat longgar sehingga siap menyalurkan kredit. Kondisi likuiditas yang longgar tercermin pada rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tinggi, yakni 32,95 persen dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 11,28% (yoy).

"Likuiditas dengan cukup tingginya penempatan dana di BI likuiditas ada cuma timingnya aja. Premi risiko perbankan juga sudah turun. Jadi timingnya sudah mulai kelihatan bank akan menyalurkan kredit," jelasnya.

Meski demikian, Destry mengakui ada satu tantangan yang harus dihadapi yakni cukup besarnya gap demand side dan supply side kredit korporasi secara sektoral. Oleh karena itu, BI bersama OJK dan LPS di Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus bersinergi mengupayakan menghidupkan kembali sisi demand dan supply-nya.

"Ada satu tantangan, memang ada gap dengan sisi demand dan supply. Bukan hanya kami tapi di KSSK berusaha menghidupkan kembali demand side dan supply side. Kebijakan yang diambil perlu disesuaikan dengan hambatan dalam meningkatkan intermediasi di masing-masing subsektor," tukasnya.

Dari catatan BI, yang siap menerima pembiayaan korporasi berasal dari sektor mamintem, perkebunan, dan kimia, elektronik dan komunikasi, tanaman pangan, dan perdagangan eceran. Sementara sektor lainnya seperti industri logam dasar, peternakan, perikanan, jasa pertanian dan lain sebagainya belum siap mengajukan pembiayaan baru.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyaluran Kredit Tumbuh 14 Persen, Bank DKI Raup Untung Rp477 Miliar Hingga Juni 2023
Penyaluran Kredit Tumbuh 14 Persen, Bank DKI Raup Untung Rp477 Miliar Hingga Juni 2023

Pendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2023 tumbuh sebesar 22,47 persen menjadi Rp2,64 triliun, dari Rp2,16 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Optimis Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 13 Persen di Era Pemerintahan Prabowo
Gubernur BI Optimis Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 13 Persen di Era Pemerintahan Prabowo

Dari sisi penawaran, kuatnya pertumbuhan kredit didukung oleh minat penyaluran kredit yang terjaga.

Baca Selengkapnya
Salurkan Kredit Rp53 Triliun , Bank DKI Raup Laba Bersih Rp338 Miliar Hingga Juni 2024
Salurkan Kredit Rp53 Triliun , Bank DKI Raup Laba Bersih Rp338 Miliar Hingga Juni 2024

Dari capaian ini, Bank DKI mencatat kenaikan penyaluran kredit dan pembiayaan segmen UMKM sebesar 22,78 persen, dari Rp4,41 triliun.

Baca Selengkapnya
Cetak Laba Rp29,56 Triliun, Kredit Mikro BRI Tumbuh 11,41%
Cetak Laba Rp29,56 Triliun, Kredit Mikro BRI Tumbuh 11,41%

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada pemaparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2023 pada Rabu (30/8).

Baca Selengkapnya
BRI Berhasil Antar UMKM Temukan Ketangguhan Baru
BRI Berhasil Antar UMKM Temukan Ketangguhan Baru

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa semakin membaiknya perekonomian dan prospeknya ke depan juga ditunjukkan oleh Indeks bisnis UMKM.

Baca Selengkapnya
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan II 2024: Bisnis UMKM Mulai Membaik dan Prospektif
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan II 2024: Bisnis UMKM Mulai Membaik dan Prospektif

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM yang mulai membaik ditopang oleh empat faktor utama.

Baca Selengkapnya
BNI Raup Laba Rp10,7 Triliun di Semeseter I-2024, Naik 3,8 Persen
BNI Raup Laba Rp10,7 Triliun di Semeseter I-2024, Naik 3,8 Persen

Pencapaian laba ini didukung kinerja kredit yang mengalami percepatan di kuartal kedua.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tembus Rp7.507 Triliun, Paling Banyak Disalurkan BUMN
Kredit Perbankan Tembus Rp7.507 Triliun, Paling Banyak Disalurkan BUMN

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.

Baca Selengkapnya
Cetak Laba Rp45,36 triliun, BRI Punya Fundamental Bisnis Kuat
Cetak Laba Rp45,36 triliun, BRI Punya Fundamental Bisnis Kuat

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso pada press conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2024 di Jakarta (30/10).

Baca Selengkapnya
Tumbuh 2,9%, BRI Cetak Laba Bersih Rp45,36 Triliun di Kuartal III 2024
Tumbuh 2,9%, BRI Cetak Laba Bersih Rp45,36 Triliun di Kuartal III 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp45,36 triliun pada Kuartal III Tahun 2024.

Baca Selengkapnya
OJK: Kondisi Perbankan Indonesia Terjaga Stabil, Penyaluran Kredit Capai Rp6.656 Triliun Hingga Juni 2023
OJK: Kondisi Perbankan Indonesia Terjaga Stabil, Penyaluran Kredit Capai Rp6.656 Triliun Hingga Juni 2023

Kondisi industri perbankan tercatat cukup resilien dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan sebesar 25,41 persen.

Baca Selengkapnya
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 10,85 Persen per September 2024, Nilai Total Mencapai Rp7.579 Triliun
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 10,85 Persen per September 2024, Nilai Total Mencapai Rp7.579 Triliun

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen.

Baca Selengkapnya