Bos UOB Indonesia: Pertumbuhan Kredit Belum Sesuai Target
Merdeka.com - Presiden Direktur PT Bank UOB Indonesia, Hendra Gunawan menilai pertumbuhan kredit UMKM masih belum sesuai target perseroan. Terlebih pada Juli lalu pemerintah kembali melakukan pembatasan mobilitas masyarakat yang lebih ketat.
"Kalau saya bicara umum itu tumbuh sesuai harapan, itu tidak realistis karena Covid-19 ini masih parah, apalagi buat sektor yang paling terimbas ini UMKM," kata Hendra dalam konferensi pers UOB Economic Outlook 2022, Jakarta, Rabu (15/9).
Dia juga menyebut, tahun 2021 menjadi tahun yang penuh dengan tantangan karena adanya gelombang kedua penyebaran Covid-19 di tengah perekonomian mulai bergerak menuju pemulihan. Meski begitu, semua pihak harus tetap optimis menjalani beberapa bulan menuju akhir tahun agar mulai tahun depan sudah bergerak menuju kebangkitan setelah terhantam dampak pandemi.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
"Tapi kita harus optimis di tahun 2022 dan mulai dari akhir 21 buat bangkit," kata dia.
Meski begitu, dalam kondisi saat ini, Bank UOB Indonesia masih melanjutkan penyaluran kredit bagi nasabah UMKM yang sesuai dengan target perseroan. Program bantuan kepada nasabah yang terimbas terus digalakkan demi menyelamatkan UMKM.
"Kita melanjutkan program bantuan untuk semua nasabah yang dulu terimbas Covid-19, kredit tetap kita salurkan yang secara bisnis yang membutuhkan dukungan finansial," kata Business Banking Sales Head UOB Indonesia, Hendrik Komandangi.
Selain itu, program untuk selain nasabah UOB Indonesia memberikan dukungan lewat kanal-kanal digital. Semisal pembukaan pelanggan, operasional perusahaan melalui e-art, termasuk layanan UOB be smart.
"Di luar itu mendorong pertumbuhan digitalisasi ke nasabah, jadi bukan di banking solusi tapi kita dorong beyond banking," kata dia . (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaSecara prinsip, OJK mendukung sepenuhnya setiap upaya pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaKemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.
Baca SelengkapnyaTigor mengingatkan penting juga untuk waspada. Sebab, perekonomian global masih dihadapkan dengan ketidakpastian.
Baca SelengkapnyaSeiring pulihnya kondisi perekonomian nasional, memasuki paruh kedua di tahun 2023, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kian optimistis.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaSecara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca Selengkapnya