Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Layanan Error Berhari- Hari, Dirut BSI Konfirmasi Ada Dugaan Serangan Siber

Layanan Error Berhari- Hari, Dirut BSI Konfirmasi Ada Dugaan Serangan Siber Bank Syariah Indonesia. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (Tbk) atau BSI, Hery Gunardi menyampaikan adanya dugaan serangan siber terhadap layanan perbankan BSI. Hal ini kemudian menjadi pertimbangan pihak perbankan untuk melakukan switch off secara temporer.

"Kami temukan ada indikasi serangan siber. Kami ada temporary switch off untuk memastikan sistem aman," ujar Hery saat konferensi pers, Kamis (11/5).

Hery mengakui bahwa perlu ada pembuktian melalui audit dan digital forensik dengan berkoordinasi dengan regulator terkait, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pemegang saham.

Orang lain juga bertanya?

Dia pun memastikan bahwa BSI berkomitmen untuk melindungi dana dan data para nasabah di kemudian hari.

"Kami komitmen meningkatkan kemanan siber nasabah. Dan hati-Hati penipuan mengatasnamakan BSI. Kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan," tutupnya.

Dugaan serangan siber sempat diutarakan oleh Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya. Dia menduga bermasalahnya sistem layanan BSI kemungkinan akibat serangan ransomware. Kemungkinan itu lantaran tak berfungsinya sistem layanan lebih dari setengah hari.

"Isunya memang begitu, tetapi tanpa adanya bukti yang solid kita tidak bisa memastikan. Tetapi, kalau dari gejalanya memang agak mencurigakan. Semua layanan tidak bisa diakses, artinya memang database utama yang bermasalah," ungkap Alfons kepada merdeka.com, Kamis (11/5).

Menurut dia, semestinya BSI memiliki backup. Jika backup bisa berjalan maka masalah selesai dalam hitungan jam. Namun kalau backup bermasalah juga, maka ini yang akan mengakibatkan masalah tidak selesai secepat mungkin.

Berdasarkan pantauan merdeka.com, Rabu (10/5), layanan BSI Mobile belum kembali normal. Untuk mengecek rekening dan mutasi, muncul notifikasi permintaan tidak dapat diproses. Namun, nasabah dapat bertransaksi kembali di kantor cabang dan ATM.

Terlepas itu, Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo dalam keterangan resminya mengatakan, BSI memastikan dana dan data nasabah tetap aman dan kembali mengimbau kepada seluruh nasabah untuk terus waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan maupun tindak kejahatan digital yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.

"Kami imbau kepada seluruh nasabah untuk senantiasa berhati-hati dan tidak memberikan PIN, OTP maupun password kepada siapapun termasuk pegawai BSI. Jaga selalu kerahasiaan data perbankan Anda," ujarnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, Indonesia Peringkat Ketiga Negara Paling Banyak Terkena Serangan Siber
Ternyata, Indonesia Peringkat Ketiga Negara Paling Banyak Terkena Serangan Siber

Jumlah serangan siber ke Indonesia mencapai 13,2 miliar pada tahun 2022 lalu.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari Kasus PDNS Kominfo, OJK Minta Perbankan Perkuat Sistem Keamanan Siber
Berkaca dari Kasus PDNS Kominfo, OJK Minta Perbankan Perkuat Sistem Keamanan Siber

Kondisi tersebut menunjukan rentannya keamanan data institusi publik yang dikelola negara.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam soal Server PDN Down: Masih Terus Diperbaiki
Menko Polhukam soal Server PDN Down: Masih Terus Diperbaiki

Menurut Hadi, penyelidikan perlu dilakukan agar mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Gubernur Lemhanas: Indonesia Alami 2.200 Serangan Siber per Menit
Gubernur Lemhanas: Indonesia Alami 2.200 Serangan Siber per Menit

Indonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.

Baca Selengkapnya
BSSN: Potensi Serangan Siber 2023 Makin Marak, Sektor Keuangan Harus Hati-Hati
BSSN: Potensi Serangan Siber 2023 Makin Marak, Sektor Keuangan Harus Hati-Hati

BSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.

Baca Selengkapnya
OJK Beberkan Tantangan Industri Perbankan di Era Digital, Termasuk Kebocoran Data Nasabah
OJK Beberkan Tantangan Industri Perbankan di Era Digital, Termasuk Kebocoran Data Nasabah

Tantangan selanjutnya yaitu rendahnya literasi keuangan digital.

Baca Selengkapnya
Nasabah Tak Perlu Khawatir, Begini Cara Bank BRI Hadapi Ancaman Hacker
Nasabah Tak Perlu Khawatir, Begini Cara Bank BRI Hadapi Ancaman Hacker

Begini strategi Bank BRI hadapi ancaman hacker dengan memperkuat sistem keamanan siber.

Baca Selengkapnya
PDNS Diserang Virus Ransomeware, Menko Polhukam: Kita Selidiki Dampak Lanjutannya
PDNS Diserang Virus Ransomeware, Menko Polhukam: Kita Selidiki Dampak Lanjutannya

Menko Polhukam menegaskan sedang melakukan mitigasi untuk mengantisipasi dampak lanjutan pasca kebocoran data tersebut.

Baca Selengkapnya
Data Nasional Dibobol, DPR Sentil Menkominfo dan Kepala BSSN: Ini Kecelakaan atau Kebodohan Nasional
Data Nasional Dibobol, DPR Sentil Menkominfo dan Kepala BSSN: Ini Kecelakaan atau Kebodohan Nasional

Dalam catatan TB Hasanuddin, di kurun waktu lima tahun ini selalu mendapat laporan adanya serangan cyber.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam: CSIRT Jangan Hanya Sebagai Ikon Semata, Harus Siap Tangani Masalah Siber
Menko Polhukam: CSIRT Jangan Hanya Sebagai Ikon Semata, Harus Siap Tangani Masalah Siber

CSIRT pada seluruh kementerian dan lembaga harus berperan aktif dalam memperkuat sistem pengamanan data.

Baca Selengkapnya
Waspada! Modus Penipuan Online Jelang Idul Adha,  Jangan Asal Kirim Data Diri
Waspada! Modus Penipuan Online Jelang Idul Adha, Jangan Asal Kirim Data Diri

Nasabah BSI diminta untuk waspada terhadap modus penipuan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tajam Berapi-Api Jenderal PDIP, Tarik Urat Skakmat Menkominfo Pusat Data Jebol!
VIDEO: Tajam Berapi-Api Jenderal PDIP, Tarik Urat Skakmat Menkominfo Pusat Data Jebol!

Komisi I DPR melakukan rapat kerja bersama Kominfo dan Badan Siber dan Sandi atau BSSN, Kamis (27/6).

Baca Selengkapnya