Lewat Cara ini, Bank Indonesia Yakin Buka Akses 91,3 Juta Warga ke Perbankan
Merdeka.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Doni Primanto Joewono percaya, digitalisasi sistem pembayaran akan mengubah wajah Indonesia. Menggapai cita-cita tersebut, bank sentral pun telah merilis Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.
Cetak biru tersebut diyakini bisa menjawab berbagai tantangan keuangan dan ekonomi di era new normal. Doni pun optimistis, sinergi dari seluruh pihak bersangkutan mampu mewujudkan visi digitalisasi sistem pembayaran Indonesia pada 2025. Termasuk bagi populasi belum tersentuh bank (unbanked) yang jumlahnya masih sangat besar di Tanah Air.
"Itu akan membuka akses 91,3 juta populasi unbanked dan 62,9 juta UMKM menuju sistem ekonomi formal dan keuangan yang berkelanjutan," kata Doni dalam side event Presidensi G20 Indonesia, Selasa (15/2).
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Bagaimana cara BRI mendorong transformasi digital? Terdapat beberapa strategi yang dilakukan BRI dalam mendorong transformasi digital tersebut. Pertama, dengan mendorong digitalisasi proses bisnis internal. Dalam hal ini, BRI berupaya menyederhanakan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi. Lalu selanjutnya, BRI mendorong new business model demi mendorong penciptaan value.
-
Apa yang menjadi tujuan utama digitalisasi BRI? Rasanya perlu kami riding this wave karena ini momen yang pas untuk bisa terus mengedepankan digitalisasi terutama dengan tujuan mendukung financial inclusion', ungkapnya.
-
Bagaimana BRI melakukan transformasi digital? Proses ini melibatkan 3 inisiatif utama: fokus dengan membangung resiliensi pada sistem; melakukan open banking dengan menyederhanakan, mempermudah desain dan pengembangan layanan; serta mendorong dan menanamkan program BRIBrain yang lebih analitik terkait data dari produk yang diakses nasabah.
-
Mengapa BRI fokus pada digitalisasi? Hal ini untuk menjawab tantangan yang harus dihadapi oleh BRI terkait pemanfaatan data yang begitu besar untuk menumbuhkan kinerja. Karena kami menyadari mayoritas nasabah BRI adalah UMKM yang perlu edukasi dan sosialisasi untuk pemanfaatan teknologi perbankan secara khusus',
-
Mengapa BI mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
Dalam beberapa tahun terakhir, dia melihat teknologi digital telah menumbuhkan model ekonomi baru, mendatangkan pemain baru, dan menggeser pola konsumen mengikuti lanskap ekonomi dan finansial.
"Juga pola konsumsi telah bergeser dari offline ke online, dengan sistem keamanan yang lebih terjamin," imbuh dia.
Manfaat Digitalisasi
Melalui digitalisasi, Bank Indonesia juga dituntut meningkatkan produktivitas ekonomi, termasuk menggaet pelaku UMKM dan generasi muda dalam sistem keuangan digital.
Guna merespon percepatan perubahan ini, BI pun harus inovatif dan tetap waspada dalam menjawab tantangan teknologi. Untuk alasan ini, pihak regulator perlu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, mendorong inovasi, serta memitigasi berbagai risiko.
"Pertumbuhan ekonomi seimbang diartikan oleh Bank Indonesia, regulator dari industri pembayaran harus mengikuti Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 sebagai pengarah perkembangan ekonomi dan keuangan digital yang sehat di Indonesia," pungkas Doni.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia menerbitkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030.
Baca SelengkapnyaGenerasi Y, Z dan Alpha akan lebih dominan melakukan preferensi pembayaran secara digital sehingga mendorong peningkatan transaksi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaBRI tercatat memiliki brand value senilai USD11,25 miliar atau tumbuh 30% secara year on year.
Baca SelengkapnyaJokowi sebut ekonomi digital di Indonesia akan tumbuh empat kali lipat di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan penyedia teknologi keuangan digital mendorong perkembangan transaksi digital di pusat perbelanjaan.
Baca SelengkapnyaDengan adanya 1 juta AgenBRILink, diharapkan akan semakin memperluas cakupan layanan keuangan dari kota-kota besar hingga desa-desa terpencil.
Baca SelengkapnyaStrategi digitalisasi BRI membuahkan prestasi membanggakan.
Baca SelengkapnyaSebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia bisa menjadi market dalam digital economy
Baca SelengkapnyaIndonesia terus meraih peluang untuk memaksimalkan ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaPercepatan tersebut bertujuan mencegah pemborosan belanja untuk infrastruktur digital.
Baca SelengkapnyaNilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaBI Bali terus mendorong akselerasi ekosistem ekonomi keuangan digital.
Baca Selengkapnya