Naik 14,6 Persen, BCA Bukukan Laba Bersih Rp8,1 Triliun di Kuartal I-2022
Merdeka.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp8,1 triliun pada triwulan I 2022. Angka ini tumbuh 14,6 persen secara tahunan atau year on year (YoY).
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja menyampaikan, peningkatan laba bersih di kuartal I-2022 didukung peningkatan aktivitas kredit, transaksi, dan CASA. Seiring dengan pemulihan perekonomian nasional, total kredit naik 8,6 persen secara YoY.
"Didukung oleh pencapaian-pencapaian yang positif tersebut, laba bersih tumbuh 14,6 persen YoY menjadi Rp8,1 triliun," ujarnya dalam konferensi pers paparan Kinerja Kuartal I-2022 di Jakarta, Kamis (22/4).
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Siapa pemilik saham terbesar BCA? Tidak berhenti di situ, kedua bersaudara ini merambah bisnis properti.
-
Apa yang BRI raih pada 2023? Keandalan dalam menerapkan transformasi digital membawa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meraih empat penghargaan sekaligus dalam ajang Strategy and Performance Execution Excellence (SPEx2® DX) Award 2023 di Jakarta (6/7).
-
Bagaimana pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Dia merinci, pertumbuhan kredit terjadi di semua segmen, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi. Adapun, untuk kredit korporasi naik 9,2 persen YoY mencapai Rp286,9 triliun di Maret 2022.
Lalu, seiring dengan aktivitas bisnis yang membaik, kredit komersial dan UKM naik 8,2 persen YoY menjadi Rp188,8 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit tertinggi dicatatkan oleh segmen KPR, yakni tumbuh 9,8 persen YoY menjadi Rp98,2 triliun.
"KKB mencetak rebound dengan naik 3,6 persen YoY menjadi Rp41,6 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit tumbuh 4,9 persen YoY menjadi Rp12,0 triliun. Total portofolio kredit konsumer naik 7,6 persen YoY menjadi Rp154,8 triliun," ucapnya.
Pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 13,8 persen di triwulan I 2022, dibandingkan 19,4 persen di tahun sebelumnya.
Lalu, rasio kredit bermasalah (non-performing loan) terjaga sebesar 2,3 persen. Torehan ini didukung kebijakan relaksasi restrukturisasi. Di sisi pendanaan, CASA naik 21,7 persen YoY mencapai Rp798,2 triliun, berkontribusi hingga 80 persen dari total dana pihak ketiga. Sementara itu, deposito juga tumbuh 3,1 persen YoY menjadi Rp199,6 triliun.
Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik 17,5 persen YoY menjadi Rp997,8 triliun. Sehingga, turut mendorong total aset BCA naik 15,5 persen YoY menjadi Rp1.259,4 triliun di akhir Maret 2022.
"Pengembangan solusi digital secara konsisten pada platform perbankan transaksi, ditambah tingkat kepercayaan nasabah yang tinggi, menjadi modal utama untuk memperkokoh kontribusi CASA sebagai dana inti bank," bebernya.
Selanjutnya, BCA juga senantiasa memperkuat ekspansi ekosistem digital dan basis nasabah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra strategis. Di tiga bulan pertama tahun 2022, total volume transaksi naik 43 persen YoY mencapai lebih dari 5 miliar transaksi.
Kemudian, seiring solidnya pertumbuhan likuiditas dan kredit, BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) selama tiga bulan pertama tahun 2022 naik 2,5 persen YoY menjadi Rp14,5 triliun. Pendapatan selain bunga tumbuh 19,5 persen YoY menjadi Rp5,9 triliun di periode yang sama, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 15,8 persen YoY.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jahja menyebut, torehan laba BCA ditopang oleh peningkatan total kredit yang tumbuh sebesar 14,5 persen secara tahunan (YoY).
Baca SelengkapnyaPT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp24,2 triliun di semester I-2023. Capaian laba ini meningkat sebesar 34,0 persen secara year on year.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, BCA sudah meraup keuntungan Rp12,9 triliun di awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) Bank BCA naik 5 persen yoy menyentuh Rp1.125 triliun.
Baca SelengkapnyaFrekuensi transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 23 miliar, naik 24 persen YoY.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Baca SelengkapnyaDengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih sekitar Rp983,8 miliar atau naik sekitar 5,15 persen YoY.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan laba bersih ditopang dengan kontribusi pengembangan pembiayaan UMKM.
Baca SelengkapnyaBCA Life memiliki posisi cadangan teknis yang kuat sebesar Rp1,89 triliun, tumbuh 21,03 persen.
Baca Selengkapnya