Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OJK: Kinerja Perbankan di Solo Masih Terjaga di Tengah Pandemi Covid-19

OJK: Kinerja Perbankan di Solo Masih Terjaga di Tengah Pandemi Covid-19 OJK. ©2013 Merdeka.com/Harwanto Bimo Pratomo

Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja perbankan di Soloraya masih tetap terjaga baik di tengah pandemi Covid-19 dan stabil seiring dengan pemulihan ekonomi yang terjadi di dalam negeri.

Kepala OJK Surakarta, Eko Yunianto mengatakan, sampai dengan semester I-2021, kinerja perbankan di Soloraya cukup stabil, salah satunya tercermin dari pertumbuhan kredit bank umum baik konvensional maupun syariah yang tercatat sebesar 3,28 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp84,52 triliun.

Dia mengatakan, angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit perbankan secara nasional yang mengalami pertumbuhan 0,59 persen.

Orang lain juga bertanya?

Sedangkan untuk kontribusi sektor industri pengolahan mendominasi, yakni untuk bank umum mencapai 30,21 persen dari total kredit, diikuti sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 28,00 persen, dan sektor rumah tangga sebesar 13,84 persen.

Sedangkan berdasarkan jenis usaha, kredit bank umum didominasi kredit bukan mikro, kecil, dan menengah yang mencapai 64,58 persen, diikuti kredit kecil sebesar 14,79 persen, kredit menengah sebesar 12,43 persen, dan kredit mikro sebesar 8,20 persen.

"Pada periode yang sama, pertumbuhan kredit BPR baik sektor konvensional maupun syariah tercatat 11,34 persen secara yoy menjadi sebesar Rp7,16 triliun," katanya dikutip dari Antara.

Dia mengatakan, untuk sektor ekonomi perdagangan besar dan eceran mendominasi kredit BPR yang mencapai 30,80 persen, diikuti sektor bukan lapangan usaha lainnya sebesar 27,02 persen, dan jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan sebesar 12,50 persen.

Penghimpunan DPK

Sementara itu, untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank umum baik konvensional maupun syariah di Soloraya sampai dengan semester I-2021 tumbuh 5,58 persen secara yoy menjadi Rp79,48 triliun.

"Dari total DPK tersebut, didominasi produk tabungan yang mencapai 56,86 persen, diikuti deposito sebesar 29,04 persen, dan giro sebesar 14,10 persen. Pada periode yang sama, DPK BPR baik konvensional maupun syariah tercatat sebesar Rp7,12 triliun atau tumbuh 14,14 persen yoy," katanya.

Dia mengatakan angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK perbankan secara nasional. Untuk komposisi DPK BPR tersebut didominasi oleh produk deposito yang mencapai 58,38 persen dan tabungan sebesar 41,62 persen. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK: Industri Perbankan Indonesia Tetap Solid di Tengah Tingginya Suku Bunga AS
OJK: Industri Perbankan Indonesia Tetap Solid di Tengah Tingginya Suku Bunga AS

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada September 2023 tercatat 6,54 persen yoy atau menjadi Rp8.147,17 triliun.

Baca Selengkapnya
Geopolitik Global Memanas, Bos OJK Klaim Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil
Geopolitik Global Memanas, Bos OJK Klaim Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.

Baca Selengkapnya
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan RI Tumbuh 12,15 persen Ditengah Perlambatan Ekonomi Global
Kredit Perbankan RI Tumbuh 12,15 persen Ditengah Perlambatan Ekonomi Global

Pertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kualitas kredit terjaga di tengah situasi global yang mengalami pelemahan.

Baca Selengkapnya
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 13,09 Persen Jadi Rp7.310 Triliun
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 13,09 Persen Jadi Rp7.310 Triliun

Penyaluran kredit perbankan melanjutkan tren pertumbuhan sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tembus Rp7.507 Triliun, Paling Banyak Disalurkan BUMN
Kredit Perbankan Tembus Rp7.507 Triliun, Paling Banyak Disalurkan BUMN

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.

Baca Selengkapnya
OJK: Kondisi Perbankan Indonesia Terjaga Stabil, Penyaluran Kredit Capai Rp6.656 Triliun Hingga Juni 2023
OJK: Kondisi Perbankan Indonesia Terjaga Stabil, Penyaluran Kredit Capai Rp6.656 Triliun Hingga Juni 2023

Kondisi industri perbankan tercatat cukup resilien dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan sebesar 25,41 persen.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Sektor Jasa Keuangan Usai Jumlah Kelas Menengah Anjlok dan Deflasi 4 Bulan Berturut-turut
Begini Kondisi Sektor Jasa Keuangan Usai Jumlah Kelas Menengah Anjlok dan Deflasi 4 Bulan Berturut-turut

BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sejak bulan Mei-Agustus 2024. Tak hanya itu angka kelas menengah juga anjlok karena meningkatknya penduduk kelas bawah.

Baca Selengkapnya
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 10,85 Persen per September 2024, Nilai Total Mencapai Rp7.579 Triliun
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 10,85 Persen per September 2024, Nilai Total Mencapai Rp7.579 Triliun

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen.

Baca Selengkapnya
Bos OJK Yakin Sektor Keuangan RI Masih Stabil di Tengah Ancaman Gejolak Ekonomi Global
Bos OJK Yakin Sektor Keuangan RI Masih Stabil di Tengah Ancaman Gejolak Ekonomi Global

Terdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Optimis Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 13 Persen di Era Pemerintahan Prabowo
Gubernur BI Optimis Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 13 Persen di Era Pemerintahan Prabowo

Dari sisi penawaran, kuatnya pertumbuhan kredit didukung oleh minat penyaluran kredit yang terjaga.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp1.532 Triliun di Kuartal II-2024
Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp1.532 Triliun di Kuartal II-2024

Penyaluran kredit tersebut turut mendorong perolehan aset Bank Mandiri yang menembus Rp2.258 triliun secara konsolidasi di akhir Juni 2024.

Baca Selengkapnya