Pekan Pertama PPKM Darurat, BI Catat Pengguna QRIS Naik Tembus 8 Juta
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Kepala Departemen Surveilains Sistem Keuangan Bank Indonesia (BI), Y Budiatmaka mencatat, jumlah transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) meningkat sebesar 7,63 persen di pekan pertama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.
Selain kenaikan jumlah pengguna, BI juga mencatat adanya peningkatan dari nilai transaksi mencapai Rp727,2 miliar di pekan pertama PPKM Darurat. Atau naik sebesar 32,5 persen dalam satu pekan.
"Saya laporkan first of july kemarin ya, itu jumlah transaksi (QRIS) 8 jutaan, ini ada kenaikan dari sisi jumlah transaksi itu 7,63 persen dalam satu minggu. Sementara dari nominal transaksi itu kemarin Rp727,2 miliar, itu meningkat sekitar 32,5 persen dalam satu minggu," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (14/7).
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana BRI membantu merchant memonitor transaksi QRIS? Hal ini tentunya akan mudah dilakukan oleh merchant QRIS BRI yang sudah memiliki aplikasi BRImerchant karena melalui aplikasi tersebut, merchant dapat mengetahui apabila transaksi pembayaran yang dilakukan customer sukses.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
Dia mengungkapkan, adanya peningkatan jumlah transaksi QRIS tersebut mengindikasikan konsumen taat untuk mengikuti ketentuan PPKM Darurat.Menyusul tingginya minat untuk melalukan pembayaran melalui sistem digital ketimbang offline.
"Berarti kan dalam periode PPKM ada kenaikan, saya kira menunjukkan motivasi transaksi makin banyak melalui digital ini daripada orang ke bank seperti itu," jelasnya.
BI Targetkan Pengguna QRIS Capai 12 Juta Tahun ini
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) terus memperluas penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran secara digital. Upaya ini merupakan salah satu bentuk dukungan bank sentral terhadap transisi model bisnis pelaku usaha, khususnya segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, bank sentral terus mendorong penggunaan QRIS di seluruh Indonesia. Dalam waktu dekat, pihaknya menargetkan sebanyak 12 juta merchant yang menggunakan sistem QR code tersebut.
"Di sistem pembayaran di QRIS, Insyaallah bisa 12 juta. Kami terus melakukan langkah lain baik di dalam mendukung ekonomi dan keuangan digital," ujar Perry, Jakarta, Senin (5/4).
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya dari sisi pengguna saja, jumlah merchant yang menggunakan layanan QRIS untuk bertransaksi sudah mencapai 33,21 juta.
Baca SelengkapnyaPerry menuturkan transaksi uang elektronik (UE) meningkat 35,24 persen (yoy), sehingga mencapai Rp92,79 triliun.
Baca SelengkapnyaSejarah lahirnya QRIS sebagai sistem pembayaran elektronik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTransaksi digital banking tercatat 5.666,28 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,43 persen.
Baca SelengkapnyaTransaksi QRIS Tahun 2023 tumbuh 130,01 persen (yoy) dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia kini mulai meninggalkan transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM.
Baca SelengkapnyaKehadiran QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaTransaksi kartu kredit pada bulan yang sama tumbuh 19,6 persen (yoy) mencapai 39,7 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaSistem pembayaran dengan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) telah menjadi salah satu pilihan utama masyarakat dalam bertransaksi non tunai.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data pada Sistem Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) hingga 16 Juli 2024, tercatat 40.210 atau sekitar 10,52 persen
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan QRIS yang melonjak tajam, transaksi ATM/D dan kartu kredit mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaBisnis waralaba kini makin banyak diminati dan jangkauannya hingga pelosok Indonesia dan mancanegara seperti Malaysia.
Baca Selengkapnya