Per Desember 2021, BSI Salurkan Pembiayaan ke UMKM Rp39,37 Triliun

Merdeka.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat pertumbuhan pembiayaan UMKM mencapai Rp39,37 triliun per Desember 2021. Rasio pembiayaan terhadap UMKM ini terus meningkat dari Desember 2020 hingga Desember 2021.
Direktur Ritel Banking BSI Kokok Alun Akbar mengatakan, rasio pembiayaan ini paling besar tercatat di usaha kecil sebesar Rp 18,76 triliun, diikuti usaha menengah sebesar Rp 11,66 triliun dan mikro sebesar Rp 8,96 triliun.
"BSI dorong pembiayaan UMKM sehingga komposisi BSI di desember 2021 mencapai 23,05 persen atau meningkat dari 2020 sebesar 22,44 persen," katanya dalam konferensi pers Kinerja Triwulan IV 2021 PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Rabu (2/2).
Ke depannya, Kokok mengaku akan terus menyalurkan pembiayaan kepada UMKM dengan kategori keuangan yang sehat. BSI juga diketahui telah melakukan restrukturisasi keuangan terhadap nasabah secara umum dan UMKM.
"Kami lakukan restrukturisasi pembiayaan ke 93 ribu nasabah atau 8,2 persen total nasabah dengan nilai Rp 18,41 triliun atau 9,4 persen dari total pembiayaan," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi menargetkan perbankan syariah pelat merah itu mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 7-7,5 persen di 2022. Hal ini mengacu pada pertumbuhan ekonomi yang diprediksi positif seiring berkembangnya penanganan Covid-19.
Hery menuturkan, dari proyeksi berbagai lembaga termasuk proyeksi internal BSI, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditarget 4,6 sampai 5,2 persen di 2022. Ini, diharapkan Hery mampu mendorong pertumbuhan pembiayaan dari BSI.
"Dari DPK (Dana Pihak Ketiga) diperkirakan akan mencapai antara 8 persen, pembiayaan syariah 7 sampai dengan 7,5 persen," kata Hery.
Untuk mencapai target tersebut, BSI akan menjalankan sejumlah prioritas pogram, seperti sektor infrastruktur, energi, hingga kesehatan. "Yang jadi prioritas, ktia lihat infrastruktur jadi peluang untuk kita tumbuh, sektor energi dan non energi, kesehatan juga merupakan sektor yang positif, termasuk rumah sakit, operasional rumah sakit dan kesehatan ini tentunya ekosistemnya disini ya," katanya.
Selain itu, dia pun melirik sektor sosial, sektor pangan, dan sektor pendidikan. "ekolah ini juga masih menjanjikan dan berikut adanya teknologi informasi dan komunikasi," katanya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya