Per Juni, Realisasi Restrukturisasi Kredit Perbankan Capai Rp791,93 Triliun
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat baki debet restrukturisasi kredit industri perbankan mencapai Rp 791,93 triliun untuk 5,03 juta debitur hingga 30 Juni 2021. Mayoritas debitur adalah UMKM.
"Kita melihat bahwa hingga 30 Juni, perbankan kita sudah merestrukturisasi sebesar Rp 791,93 triliun untuk 5,03 juta lebih debitur, sebagian besar memang debitur UMKM," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Anggota Dewan Komisioner OJk Heru Kristiyana, dalam diskusi Strategi Bank Menghadapi Era Pandemi, Kamis (19/8).
Adapun dalam paparannya, tertulis sebanyak 3,55 juta debitur merupakan debitur UMKM dengan total baki debet Rp 290,56 triliun atau 36,69 persen. Sedangkan non UMKM sebesar Rp 501,37 triliun atau 63,31 persen.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Kenapa OJK mendorong literasi keuangan untuk UMKM? 'UMKM adalah ujung tombak perekonomian. Di tengah dinamika perekonomian dunia yang tidak menentu, perekonomian Indonesia tumbuh sangat baik di atas 5 persen, tapi tentu harus terus menemukan sumber-sumber ekonomi baru. Salah satunya dengan UMKM dan juga di daerah. Literasi keuangan sebagai pondasi pemberdayaan UMKM,' kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam sambutannya pada acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) ke-2 di Pontianak, Selasa (29/8).
-
Kenapa OJK dorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? 'Tujuan dari kegiatan ini untuk menyosialisasikan dan mengedukasi pada civitas academica dan stakeholder mengenai upaya peningkatan governansi dan integritas di lingkungan OJK maupun sektor jasa keuangan. Penerapan tata kelola yang baik merupakan salah satu fondasi dalam pelaksanaan sebuah bisnis. Implementasi konsep three lines model dapat mendukung terciptanya tata kelola yang baik serta ekosistem keuangan yang sehat dan berintegritas,' kata Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena dalam paparannya pada Kuliah Umum di Politeknik Negeri Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/8).
-
Apa target BRI untuk kredit yang direstrukturisasi? Seiring geliat pelaku UMKM yang terus meningkat, salah satu bank terbesar tanah air, BRI menargetkan kredit yang direstrukturisasi perseroan kembali menjadi single digit dari total jumlah portofolio kredit pada tahun 2025, atau sama seperti kondisi sebelum krisis akibat pandemi melanda.
-
Bagaimana OJK ingin tingkatkan governansi di Sektor Jasa Keuangan? 'Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,' kata Sophia.
-
OJK membantu apa untuk UMKM? PMV dan PMV Syariah memiliki peran penting antara lain dalam pendanaan bagi perusahaan dalam tahap awal atau rintisan (start-up) serta perusahaan/debitur dengan skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang tidak dapat dijangkau melalui pendanaan oleh lembaga jasa keuangan lainnya.
Menurutnya dengan melihat kondisi tersebut, perbankan harus mampu mengatur resiko dengan baik dan menjaga agar kondisinya terus sehat supaya bisa terus memberikan kontribusi terhadap perekonomian.
"Dengan kondisi ini perbankan kita perlu mempunyai perhatian yang sangat besar dengan restrukturisasi yang dihadapi, memanage resiko dengan baik tentunya perbankan ingin menjaga ke depan bisa sehat memberikan kontribusi ke ekonomi kita," ujarnya.
OJK sebagai regulator tentunya akan terus menjaga agar industri perbankan tetap tumbuh sehat, dan mampu menghadapi berbagai tantangan di era pandemi. Yaitu OJK telah mengeluarkan roadmap pengembangan perbankan Indonesia 2020-2025.
"Ini yang menjadi sangat penting dimana bank tetap sehat bagaimana OJK menjaganya, kita memberikan ruang yang cukup luas bagi perbankan kita untuk menghadapi tantangan itu. Kita sudah mengeluarkan roadmap pengembangan perbankan Indonesia, ada 4 pilar," katanya.
Adapun 4 pilar yang dimaksud Heru yaitu, pertama, akselerasi transformasi digital; kedua, penguatan struktur dan keunggulan kompetitif; ketiga, penguatan peran perbankan dalam perekonomian Nasional; keempat, penguatan pengaturan perizinan dan pengawasan.
"Tentunya pilar akselerasi transformasi digital menjadi penting, dan penguatan struktur juga menjadi penting, dan secara internal kita juga ingin meningkatkan pengawasan kita," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari capaian ini, Bank DKI mencatat kenaikan penyaluran kredit dan pembiayaan segmen UMKM sebesar 22,78 persen, dari Rp4,41 triliun.
Baca SelengkapnyaProgram ini sangat efektif untuk membantu UMKM mendapatkan akses pembiayaan.
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR BRI di tahun ini juga didorong dengan perluasan jangkauan penerima baru.
Baca SelengkapnyaPada periode Januari-September 2023, BRI telah berhasil menaikkelaskan pelaku usaha sebanyak 2,3 juta debitur.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Agustus 2024 BRI telah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,6 juta debitur UMKM dengan total nilai mencapai Rp126,12 triliun.
Baca SelengkapnyaDari pengaduan tersebut, sebanyak 4.193 berasal dari sektor perbankan, 4.275 berasal dari industri financial technology.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa aspek syarat untuk UMKM dalam mendapatkan hapus tagih.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit usaha rakyat (KUR) baru setengah dari target Rp297 triliun.
Baca SelengkapnyaKinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.
Baca SelengkapnyaPendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2023 tumbuh sebesar 22,47 persen menjadi Rp2,64 triliun, dari Rp2,16 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDari sisi Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga September 2024 perseroan telah menyalurkan Rp32,2 triliun dan menjangkau lebih dari 293.000 pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Agustus 2024 BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp126,12 triliun kepada 2,6 juta debitur pelaku UMKM.
Baca Selengkapnya