Perjalanan Panjang Bank FAMA, Mulai Berdiri Tahun 1993
Merdeka.com - Bank FAMA bakal menapaki bisnis bank digital di Indonesia. Dua perusahaan besar yaitu Singtel Alpha Investment dan Grab Holdings Limited resmi masuk sebagai investor baru lembaga keuangan tersebut.
Bank FAMA pertama kali berkedudukan dan berkantor pusat di Bandung, didirikan pada tanggal 5 Maret 1993 dan mulai beroperasi pada tanggal 1 November 1993 sebagai Bank Umum dengan modal disetor berjumlah Rp10 miliar. Bank FAMA mulai beroperasi yang berkantor di Jl Cihampelas 40 Bandung.
Bank FAMA waktu itu terus melakukan ekspansi bisnis. Salah satunya dengan mendirikan Kantor Cabang Pertama di Jakarta beroperasi di Komplek Pertokoan Tanah Abang F-11. Tepatnya pada tanggal 1 November 1996.
-
Kapan Indomaret pertama didirikan? Melansir laman Indomaret.co.id, Kamis (5/12), Indomaret didirikan untuk pertama kali pada 1988 silam.
-
Siapa bank pertama yang menggunakan ATM di Indonesia? Dalam buku berjudul Bank Strategy on Funding and Liability Management, seorang bankir BRI bernama Soetanto Hadinoto menulis inisiator pengadaan mesin ATM di Indonesia justru muncul dari bank-bank kecil di Bali, salah satunya Bank Dagang Bali (BDB) pada tahun 1984.
-
Apa nama awal Gedung Bank Indonesia di Aceh? Sejarah Bangunan Gedung Bank Indonesia Aceh dulunya dikenal dengan Da Javansche Bank (DJB), terletak di Jalan Cut Mutia No 15.
-
Kapan IMF resmi berdiri? Hasil dari pertemuan ini adalah pendirian Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) yang resmi didirikan pada 27 Desember 1945.
-
Kapan Gedung Bank Indonesia di Aceh dibangun? Gedung ini didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1916 yang sampai detik ini masih digunakan sebagai Gedung Bank Indonesia.
-
Kapan toko serba ada pertama di Bandung didirikan? Mengutip laman Pemkot Bandung, gedung De Vries diketahui pertama didirkan pada 1899.
Selanjutnya, pada 7 Februari 1996, Bank FAMA membuka Kantor Cabang Pembantu pertama di Bandung beroperasi di Jl. Otto iskandardinata no 95.
Bisnis terus berjalan, Bank FAMA akhirnya memindahkan kantor pusat ke Jl. Asia Afrika 115 Bandung pada 16 April 2001. Kemudian, pada 14 Maret 2005, Kantor Cabang Pembantu ketiga di Bandung beroperasi di Jl. Jend Sudirman no 189.
Pada 19 Oktober 2009, Bank FAMA membuka Kantor cabang pembantu keempat di Bandung mulai beroperasi di Kompeks Ruko TKI II 1A/45. Tak berhenti di situ, Kantor cabang pembantu di Tangerang mulai beroperasi di BSD Junction Ruko Blok A/45 mulai 15 Februari 2013.
Bank FAMA terus melanjutkan bisnis dengan mendirikan Kantor cabang pembantu kelima di Bandung mulai beroperasi di Jalan Terusan Jalan jakarta 10E Antapani pada 20 Agustus 2015. Terakhir, pada 22 Desember 2021 perubahan kepemilikan Bank kepada EMTEK Grup.
Bergabung Bersama EMTEK
Dua perusahaan besar yaitu Singtel Alpha Investment dan Grab Holdings Limited resmi masuk sebagai investor baru lembaga keuangan tersebut. Kedua perusahaan ini mengambil porsi sama, 2,3 miliar saham.
Penerbitan saham baru yang dibeli dua perusahaan multinasional ini mengubah kepemilikan Elang Media Visitama (EMV) di Bank Fama menjadi 62,76 persen. Singtel dan Grab pun masing-masing menguasai 16,26 persen, dan PT Nusantara Berkat Agung menggenggam 4,72 persen.
Mengutip Katadata, dalam akta jual beli saham tersebut tertulis Elang Media Visitama (EMV) membeli 9,08 miliar saham yang setara dengan 93 persen dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor Bank Fama. Untuk akuisisi itu, Grup Emtek merogoh kocek sebesar Rp908,95 miliar dari dana internal perusahaan.
Pada awal akuisisi, Grup Emtek membeli saham Bank FAMA dari empat pihak. Pertama, saham Junus Jen Suherman sebanyak 4,42 miliar lembar. Kedua, milik Edi Susanto 1,7 miliar lembar, lalu dari Dewi Janti 1,7 miliar saham, dan PT Surya Putra Mandiri Sejahtera 1,25 miliar saham.
Dari total 9,08 miliar saham yang dimiliki Grup Emtek, 684,1 juta saham Bank FAMA akan dimiliki PT Nusantara Berkat Agung alias NBA. Jumlah saham ini diperoleh dari 7 persen total pembelian saham milik Junus Jen Suherman.
Alasan pemilik Bank Fama melepas sahamnya ke EMV yakni agar perusahaan dapat memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan alias POJK Nomor 12 mengenai kewajiban modal inti minimum. Dalam aturan tersebut, otoritas mengharuskan seluruh bank untuk memiliki modal inti minimal Rp2 triliun. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Indonesia terdapat klasifikasi mengenai bank yaitu Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR).
Baca SelengkapnyaBerikut ini beberapa fakta menarik bank BNI yang menarik buat diulik.
Baca SelengkapnyaCek beberapa fakta menarik seputar Kementerian Keuangan RI berikut ini!
Baca SelengkapnyaSebelum masyarakat dimudahkan dengan transaksi digital, perbankan di Indonesia sempat berpandangan bahwa ATM merupakan investasi yang boros.
Baca SelengkapnyaAda beberapa fakta menarik seputar Kementerian BUMN RI yang bisa diulik. Apa saja?
Baca SelengkapnyaAwal mula berdirinya BRI dulu berawal dari gagasan Raden Bei Aria Wirjaatmadja dalam mengentaskan kesulitan ekonomi warga pribumi dengan memanfaat.
Baca SelengkapnyaIni keunikan gedung Bank Indonesia cabang Cirebon yang sudah berdiri sejak 1866.
Baca SelengkapnyaBangunan ini dianggap supermarket pertama di Bandung. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaAset kelolaan Bank Kustodian BRI telah menembus Rp1.000 triliun.
Baca SelengkapnyaPeningkatan nilai saham BBRI selaras dengan kinerja BRI yang terus tumbuh secara berkelanjutan.
Baca Selengkapnya