Survei BI: Penyaluran Kredit Perbankan Meningkat di Triwulan II-2021
Merdeka.com - Hasil survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan Juni 2021 yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan peningkatan penyaluran kredit baru untuk keseluruhan triwulan II-2021. Penyaluran diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
"Hal tersebut terlihat dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) perkiraan penyaluran kredit baru sebesar 68,1 persen," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (16/7).
Sementara itu, pada Juni 2021 responden memperkirakan penyaluran kredit baru tumbuh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Kemudian berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan penyaluran kredit baru pada Juni 2021 juga diperkirakan terjadi pada seluruh kategori bank.
-
Bagaimana pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kapan BNI tingkatkan kredit? Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Apa target pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12% yoy.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
"Sementara itu responden berpendapat kebutuhan pembiayaan korporasi pada Juni 2021 cenderung melambat dari pada bulan sebelumnya, dengan SBT 12,8 persen lebih rendah dari 16,1 persen pada Mei 2021," jelasnya.
Sejumlah sektor seperti industri pengolahan, jasa keuangan, dan pertambangan terindikasi membutuhkan pembiayaan yang meningkat, terutama digunakan untuk mendukung aktivitas operasional, mendukung pemulihan pasca-era new normal dan membayar kewajiban yang jatuh tempo.
Di sisi lain terdapat indikasi penurunan kebutuhan pembiayaan pada beberapa sektor yaitu konstruksi, transportasi dan pergudangan, penyediaan makanan minum serta informasi dan komunikasi, terutama dipengaruhi oleh menurunnya kegiatan operasional karena lemahnya permintaan domestik.
Sisi Rumah Tangga
Sedangkan dari sisi rumah tangga, responden berpendapat pada Juni 2021 penambahan permintaan pembiayaan lebih terbatas dari bulan sebelumnya. Tercermin dari persentase responden rumah tangga menyatakan melakukan penambahan utang pada Juni 2021 sebanyak 8,6 persen dari total responden tidak jauh berbeda dari 8,8 persen pada bulan sebelumnya.
Sementara itu respons rumah tangga menyatakan tidak melakukan penambahan pembiayaan tercatat sebesar 91,4 persen dari total responden.
Hasil survei juga mencatat bahwa bank umum masih menjadi preferensi sumber utama penambahan pembiayaan yang dibutuhkan oleh responden rumah tangga dengan pangsa sebesar 32 persen, lebih rendah dari bangsa pada bulan sebelumnya. Begitu juga dengan penambahan permintaan pembiayaan yang dilakukan oleh rumah tangga pada 3 bulan ke depan juga terpantau masih terbatas. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaDari sisi penawaran, kuatnya pertumbuhan kredit didukung oleh minat penyaluran kredit yang terjaga.
Baca SelengkapnyaPendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2023 tumbuh sebesar 22,47 persen menjadi Rp2,64 triliun, dari Rp2,16 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN hingga akhir Agustus 2024 mencapai 13,05 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp355,2 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaPencapaian laba ini didukung kinerja kredit yang mengalami percepatan di kuartal kedua.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDari capaian ini, Bank DKI mencatat kenaikan penyaluran kredit dan pembiayaan segmen UMKM sebesar 22,78 persen, dari Rp4,41 triliun.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Bank DKI mencatatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi sebesar Rp63,66 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit perbankan melanjutkan tren pertumbuhan sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024.
Baca Selengkapnya