'Babi ngepet' datangkan rezeki di kampung Palalangon
Merdeka.com - Tertangkapnya 'babi ngepet' oleh sejumlah warga Kampung Palalangon, Desa Kertasari, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Jabar menarik perhatian masyarakat di sekitarnya. Kondisi itu juga membuat beberapa pedagang maupun warung yang berada di dekat kediaman milik Abah Tamim ikut meraup rezeki.
Salah satunya Hihin, pedagang bakso keliling. Pada hari-hari sebelumnya, Hihin baru dapat kembali ke rumahnya pulang hingga pukul 22.00 WIB. Namun, sejak merebaknya penangkapan 'babi ngepet', dirinya mengaku bisa pulang lebih awal.
"Dari pagi sudah ramai, apalagi malam lebih ramai. Biasanya kalau jualan keliling, jam 10 malam baru pulang. Sekarang jam 5 saja sudah bisa pulang," aku Hihin kepada merdeka.com, Rabu (12/12).
-
Dimana penjual bakso ini berada? Meskipun belum diketahui apakah hal ini umum di Kalimantan, pedagang ini berasal dari Kalimantan berdasarkan teks yang ada di video tersebut.
-
Mengapa nenek Niah harus berjualan sampai malam? Ia tidak bisa mengandalkan bantuan dari anaknya karena ia hidup sendirian dan tidak dikaruniai anak.
-
Kapan dia pergi ke toko? Dia mengerjakan pekerjaan rumah, kemudian pergi ke toko.
-
Kapan orang mudik? Mudik merupakan tradisi pulang kampung yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Hari Lebaran.
-
Bagaimana Pegi pulang ke kampung halamannya? Setelah dinyatakan bebas, Pegi bisa kembali ke kampung halamannya dengan senyum yang sangat lebar. Di sana, ia juga disambut oleh warga dan diarak.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Hihin mengatakan, jika kondisi tubuhnya memungkinkan, dia bisa berdagang hingga pukul 02.00 WIB dinihari untuk memperoleh tambahan pendapatan. Namun, dia tidak ingin melakukannya.
"Sudah, cukup jam 5 saja. Takut badan enggak kuat," ucapnya.
Ketika ditanya berapa penghasilan yang dia raih dari hasil dagangannya, dia menolak membeberkan nilainya. "Pokoknya sama saja, cuma bedanya lebih cepat aja jualannya," bebernya.
Hal senada juga disampaikan Acuy (20), yang kini beralih profesi sebagai tukang parkir. Pria yang biasanya menganggur ini berinisiatif membantu Abah Tamim untuk membeli makanan untuk 'babi ngepet' yang ditemukan.
Berbeda dengan Hihin yang sudah berjualan sejak Senin (10/12), Acuy baru melakukan pekerjaan barunya sekitar pukul 16.00 WIB dengan memarkirkan kendaraan yang parkir di depan gang menuju lokasi rumah Abah Tamim.
"Rencananya sih buat makanan bagong (babi)," ungkapnya.
Hanya berselang lima menit sejak menjadi tukang parkir, uang yang ditaruh dalam kaleng biskuit yang disiapkannya sudah mencapai 10 ribu dari pengunjung yang terus berdatangan.
Pantauan merdeka.com, kendaraan yang terparkir pun selalu datang silih berganti yang didominasi motor. Sedangkan mobil hanya satu hingga dua kendaraan saja yang terparkir di lokasi tersebut.
Ketika tiba di lokasi, sejumlah kendaraan yang diparkir tidak dijaga ataupun ditarik bayaran. Bahkan, pengunjung dapat lalu lalang sesuka hati tanpa harus memberikan secarik uang kepada tukang parkir yang menjaga.
"Di sini tadinya gratis, kalau ditinggal ditanggung sendiri," cetus seorang warga. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria penjual bakso keliling dikejutkan dengan kehadiran bapak tua.
Baca SelengkapnyaPasar Keluh letaknya begitu terpencil di pelosok desa Ponorogo. Suasana tempo dulu begitu terasa saat berkunjung ke pasar tersebut.
Baca SelengkapnyaSebuah akun TikTok membagikan potongan video seorang penjual bakso tertidur di dekat panci panas berisi bakso dagangannya.
Baca Selengkapnya