Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Kasus kecelakaan ibu dan anak di Banyumas, polisi pilih kasih

'Kasus kecelakaan ibu dan anak di Banyumas, polisi pilih kasih Ilustrasi kecelakaan mobil. ©shutterstock.com/Laurentiu Nica

Merdeka.com - Ninik Setyowati (45), telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Banyumas terkait kasus kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kematian pada sang anak Sumaratih Sekar Hanifah (11). Dia disangka lalai saat mengendarai motor, yang mengakibatkan korban jiwa.

Menanggapi hal itu pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menyayangkan atas apa yang diputuskan pihak kepolisian. Menurutnya, Polisi seharusnya tidak semudah itu untuk menjatuhkan status tersangka kepada sang ibu.

"Unsur kelalaian yang dimaksud seperti apa, bisa saja kalau dicari kesalahan yang kecil, seperti tidak memakai helm, bonceng depan, tidak ada SIM, dan yang lain. Kalau dicari dari situ bisa saja, tapi apakah semudah itu," jelasnya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (24/1).

Bambang mengatakan kajian-kajian unsur kelalaian yang dilakukan polisi memang bisa dari berbagai faktor. Namun demikian, polisi yang seharusnya melindungi rakyat harusnya bisa mengkaji secara matang sebelum memutuskan tersangka kepada Ninik.

"Giliran kasusnya anak Hatta Rajasa polisi bolak-balik mencari tahu kronologis kejadian seperti apa, itu kan kelalaian juga. Artinya orang petinggi jangan dibedakan dengan orang kecil. Semua harus dibuktikan bentuk kelalaian seperti apa bisa saja dari kondisi jalan, bisa sopir truk nya. jadi bukan karena faktor sang ibu saja," terangnya.

Bambang berharap ke depannya pemerintah dapat membuat sebuah lembaga yang dapat mengontrol kepolisian dari luar institusinya. Hal ini untuk bisa mengawasi kinerja polisi yang tidak becus, untuk menegakkan hukum yang telah ada sebelumnya.

"Kadang-kadang kita jadi sulit mengontrol, kontrol terhadap kepolisian sudah sangat lemah. Kalau polisi bisa menetapkan tersangka seperti kasus ini, rakyat lemah akan kalah terus," ujarnya.

Sebelumnya kasus kecelakaan ini bermula saat Ninik membonceng Kumaratih menggunakan sepeda motor Honda Revo berplat nomor R 2120 TA. Di tengah jalan, motor yang ditumpangi Ninik dan anaknya diserempet truk gandeng berplat nomor AE-8379-UB bermuatan tepung terigu.

Akibat kecelakaan tersebut, kaki kiri Ninik luka parah dan terancam diamputasi, sedangkan anaknya meninggal dunia karena terlindas truk. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Komisi III DPR PKB Keras Singgung Kasus di Kepolisian
VIDEO: Komisi III DPR PKB Keras Singgung Kasus di Kepolisian "Yang Punya Duit Pasti Menang!"

Ilyas mengatakan polisi saat ini lebih memihak bagi pelapor yang punya uang.

Baca Selengkapnya
Polisi Marahi Pemotor dengan Kata-Kata Kasar, Dirlantas Polda Metro: Mohon Maaf, Kami Khilaf
Polisi Marahi Pemotor dengan Kata-Kata Kasar, Dirlantas Polda Metro: Mohon Maaf, Kami Khilaf

Dalam video yang beredar, polisi tersebut memaki seorang pemotor yang dia setop.

Baca Selengkapnya
Viral Pengemudi Alphard Arogan Ancam Warga Pakai Pisau di Palembang, Pelakunya Ternyata Polisi
Viral Pengemudi Alphard Arogan Ancam Warga Pakai Pisau di Palembang, Pelakunya Ternyata Polisi

Viral di media sosial seorang pria pengemudi mobil Alphard mengancam warga dengan pisau.

Baca Selengkapnya
Murka Jenderal Bintang Dua, Janji Sikat Geng Motor Berandalan Resahkan Warga
Murka Jenderal Bintang Dua, Janji Sikat Geng Motor Berandalan Resahkan Warga

Keberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.

Baca Selengkapnya
Megawati: Tidak Usah Takut Sama Polisi
Megawati: Tidak Usah Takut Sama Polisi

Megawati mengaku bingung, lantaran republik saat ini ke balik-balik.

Baca Selengkapnya
Puji Polda Banten yang Hukum Anggotanya, Sahroni: Tidak Boleh Lagi Aparat Arogan
Puji Polda Banten yang Hukum Anggotanya, Sahroni: Tidak Boleh Lagi Aparat Arogan

Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.

Baca Selengkapnya
Dua Anak Buruh Tani jadi Bintara Polisi, Mukanya Tegang saat Ditanya Sang Komandan Polwan Cantik
Dua Anak Buruh Tani jadi Bintara Polisi, Mukanya Tegang saat Ditanya Sang Komandan Polwan Cantik

Momen komandan polwan cantik Iptu Warti Prakoso memberikan arahan pada para Bintara Remaja Polri. Dua anak buruh tani jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Debat Capres soal Hukum: Anies Singgung Kasus Kematian Mega Suryani Dewi, Lapor KDRT Tak Digubris
Debat Capres soal Hukum: Anies Singgung Kasus Kematian Mega Suryani Dewi, Lapor KDRT Tak Digubris

Dalam empat menit penyampaian visi misinya, Anies mengungkit kondisi hukum di negara ini yang menurutnya lebih tajam ke bawah.

Baca Selengkapnya
Saat Jenderal Bintang Dua Geram Sukolilo Pati Dicap Kampung Penadah
Saat Jenderal Bintang Dua Geram Sukolilo Pati Dicap Kampung Penadah

wilayah Sukolilo sempat mendapat stigma dari masyarakat sebagai ‘kampung penadah’

Baca Selengkapnya
Mahfud Akui Hukum Tumpul Pada Orang Penting dan Keluarganya hingga Kelompok Mafia
Mahfud Akui Hukum Tumpul Pada Orang Penting dan Keluarganya hingga Kelompok Mafia

Mahfud mengatakan, pihaknya akan fokus kepada aparat penegak hukum agar Indonesia menjadi negara adil.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Unjuk Kemampuan Banting Bintara, Bukan Pamer Ternyata Ada Pesan Menyentuh
Jenderal Polisi Unjuk Kemampuan Banting Bintara, Bukan Pamer Ternyata Ada Pesan Menyentuh

Di lokasi, sosoknya tak segan membanting seorang Bintara.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Kompol Bambang Surya Pukul Driver Taksi Online Berujung Dicopot dari Kasubdit Gakkum Dirlantas Polda Maluku
Duduk Perkara Kompol Bambang Surya Pukul Driver Taksi Online Berujung Dicopot dari Kasubdit Gakkum Dirlantas Polda Maluku

Perwira menengah polisi itu dicopot dari jabatan Kasubdit Gakkum Dirlantas Polda Maluku akibat memukul driver taksi online.

Baca Selengkapnya