1 dari 16 WNI yang hilang di Turki diduga berpaspor palsu
Merdeka.com - Satu dari 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dikabarkan hilang di Turki dan diduga bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suria (ISIS), ternyata tidak pernah ke mana-mana dan sampai saat ini masih tinggal di Surabaya, Jawa Timur.
Salah satu nama dari 16 WNI yang kini dikabarkan ditangkap polisi Turki saat hendak menyeberang ke Suria itu adalah Soraiyah Cholid (40), warga Sutorejo Tengah V/15, Surabaya. Saat ditemui beberapa wartawan di kediamannya, perempuan keturunan Arab ini mengaku tidak pernah kemana-mana dan tidak mengenal kelompok radikal yang disebut ISIS.
-
Apa yang dilakukan wanita intelijen itu? Perempuan tersebut awalnya mengatakan ia pergi untuk membeli narkoba, namun kemudian mengakui ia telah berselingkuh dengan seorang pria Palestina dari Ramallah selama sekitar satu tahun.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Dimana gadis itu ditemukan? Seorang pria yang kebetulan lewat dan sedang mengemudi sebuah mobil menemukan gadis malang tersebut.
-
Siapa yang punya kemiripan dengan gadis Turki? Güzelim tidak hanya memiliki nama yang indah, tetapi juga memiliki ekspresi wajah yang cantik. Dengan bibir merah dan alis tebalnya, penampilannya hampir membuat orang mengira bahwa ia adalah seorang gadis Turki asli.
-
Dimana mahasiswi itu ditemukan? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
-
Mengapa wanita intelijen itu ditangkap? Perempuan tersebut ditahan selama tiga hari oleh kementerian pertahanan Israel karena dicurigai 'menyalahgunakan kewenangannya hingga membahayakan keamanan negara'.
Bahkan ketika namanya dicatut sebagai salah satu dari 16 WNI yang hilang di Turki itu, janda anak dua ini menduga kalau namanya dipalsukan dalam pembuatan paspor. Karena dia tidak dalam bepergian tapi namanya tercatat satu dari 16 WNI yang dikabarkan bergabung dengan ISIS di Turki.
"Ya kalau tidak dipalsukan kenapa nama saya ada di situ?," keluh perempuan kelahiran 1974 ini, Jumat (13/3).
Perempuan yang di KTP-nya tertulis nama Suroya Cholid itu juga mengaku, ketika namanya disebut-sebut satu dari 16 WNI yang hilang di Turki, rumahnya tidak pernah sepi dari tamu yang berkunjung. Mulai dari perangkat kelurahan hingga petugas dari
Departemen Luar Negeri (Deplu).
Bahkan, teleponnya juga tidak pernah berhenti berdering. Karena banyak familinya yang tinggal di Arab Saudi menanyakan kebenaran informasi tersebut.
"Pihak Deplu yang datang ke rumah saya, menunjukkan paspor atas nama dan alamat rumah saya. Bedanya hanya pada foto paspornya saja. Di paspor itu bukan foto saya, tapi orang lain," ungkapnya.
Dia menjelaskan, foto dalam paspor yang ditunjukkan petugas Deplu itu, terlihat seorang wanita berjilbab hitam.
"Saya harap, (kasus) ini segera selesai dan nama saya bisa dipulihkan. Karena memang saya tidak ada kaitannya dengan masalah tersebut. Saya juga akan melapor ke polisi, setelah ibu saya pulang dari Lombok mengunjungi nenek saya," tegasnya.
Dia juga menegaskan, memang pernah mengurus paspor untuk ibadah umroh. Tapi itu pada Tahun 1997 silam dan pada paspor itu berakhir pada Tahun 2002. "Setelah itu saya tidak pernah lagi mengurus paspor umroh, apalagi keluar negeri," tandas dia.
Sebelunya, pada 24 Febuari lalu, 16 dari 25 WNI yang mengikuti Smailing Tour, dikabarkan hilang dan bergabung dengan ISIS. Kamis kemarin (12/3), mereka dikabarkan ditangkap kepolisian setempat ketika hendak menyeberang ke Suriah.
16 WNI yang dikabarkan hilang itu antara lain; enam orang asal Surakarta, yaitu; Utsman Mustofa Mahdamy, Sakinah Syawie M. Tafsir, Fauzi Umar Salim, Hafid Umar Babher, Utsman Hafid dan Atikah Hafid.
Sedangkan 10 lainnya asal Surabaya, yaitu; Tsabitah Utsman Mahdamy, Salim Muhamad Attamimi, Soraiyah Cholid, Hamzah Hafid, Jusman Ary, Ulin Isnuri, Humaira Hafshah, Urayna Afra, Aura Kordova dan Dayyan Akhtar. (ars) (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kain putih diikat itu berisi foto wanita cantik dan daster.
Baca SelengkapnyaSeketika aksi penyamaran petugas ini viral dan jadi perbincangan publik.
Baca SelengkapnyaNapi N merupakan terpidana kasus pidana umum. Pihak lapas belum mau membeberkan secara rinci kasus yang menjerat N
Baca SelengkapnyaSeorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas membusuk dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/1). Kasus ini masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaMenanggapi hal itu PJ Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan pihaknya telah memerintahkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk menyelidiki kebenaran video
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaAtas prestasinya itu, Nissa sampai disalami oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Baca SelengkapnyaPihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.
Baca SelengkapnyaApabila ditemukan cukup pelanggaran terhadap tindak pidana keimigrasian maka terhadap WNA tersebut dideportasi.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan modus pura-pura memberi informasi palsu bahwa ibu korban mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang setelah mengantarnya ke sekolah.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelum kabur ke Indonesia, Thongduang sempat sembunyi di India
Baca Selengkapnya