1 Dari 2 korban AirAsia hari ini pakai cincin bertuliskan Ria
Merdeka.com - Dua jenazah kembali berhasil diidentifikasi Tim Disaster Victim Indentification (DVI) Polda Jawa Timur siang ini, Jumat (9/1).
Sehingga, dari 41 jasad korban AirAsia QZ8501 yang berada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jawa Timur, total ada 27 jenazah sudah teridentifikasi dan diserahkan ke pihak AirAsia untuk diserahkan ke keluarga.
Menurut Kabid Dokkes Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono, dua jenazah yang selesai diidentifikasi itu adalah jenazah B009 dan B020 dengan jenis kelamin laki-laki.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
"Dari 16 jenazah yang belum teridentifikasi sebelumnya, sesuai hasil rapat rekonsiliasi sampai siang ini, tim identifikasi berhasil mengidentifikasi dua jenazah lagi," terang Budiyono dalam jumpa persnya.
Dia melanjutkan, jenazah dengan label B009, berhasil diidentifikasi menggunakan metode primer, yaitu melakukan tes DNA. Hasilnya, setelah kita cocokkan dengan DNA dari ayah dan ibu kandung korban.
"Ada kesamaan DNA (orang tua korban) dengan profil jenazah. Kemudian diperkuat lagi dengan data sekunder yang juga ada kesamaan pada antropologi-nya, yaitu jenis kelamin dan usia," katanya.
Selain itu, juga diperkuat lagi dengan data properti yang melekat, yaitu cincin kawin yang masih dipakai korban. "Cincin tersebut terdapat inisial Ria, yang tak lain adalah istri korban. Sehingga, Tim DVI memutuskan, berdasarkan DNA dan data sekunder, jenazah dengan label B009, tidak terbantahkan lagi, adalah Martinus Djoni, usia 27 tahun, warga Surabaya," ujarnya.
Pun begitu dengan jenazah berlabel B020. Berdasarkan hasil DNA dengan pembanding anak kandung korban, juga ada kecocokan.
"Kemudian ditambah lagi dengan data sekunder ada kesamaan jenis kelamin dan usia, diperkuat lagi dengan data sekunder berupa properti yang ada yaitu ID Card seperti KTP, SIM A dan C, maka tak terbantahkan lagi, jenazah dengan label B020 adalah Marwin Sholeh, usia 50 tahun, warga Tulungagung," ucapnya.
Seperti diketahui, hingga hari ini, total jenazah korban tragedi AirAsia QZ8501 yang mengalami peristiwa nahas pada 28 Desember 2014 lalu, ada 41 jenazah yang sudah ada di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Dari 41 jenazah itu, 25 jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga oleh AirAsia, ditambah lagi dua jenazah yang berhasil diidentifikasi hari ini, sehingga total yang teridentifikasi ada 27 jasad. Sementara sisanya, yaitu 14 jenazah masih dalam proses.
"Kita akan tetap berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan semuanya. Memang ini masih menjadi PR kami, dan kami masih akan tetap berusaha semaksimal mungkin," terang Budiyono.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menunggu hasil tes DNA korban untuk memastikan jika korban adalah Redho.
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaLima jenazah lainnya masih belum teridentifikasi karena terganjal beberapa hal.
Baca SelengkapnyaJulian Dwi Setiono menjadi salah satu korban tabrakan Kereta Api Cilalengka.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca Selengkapnya