1 dari 3 sekuriti Taman Rama School dihantam perampok pakai linggis
Merdeka.com - Sekolah Taman Rama School yang berada di Denpasar, Bali disatroni kawanan perampok, Senin (22/2). Tiga sekuriti yang saat kejadian sedang bertugas, disekap di pos. Satu di antaranya, NS mengalami cidera berat lantaran dianiaya pelaku. Saat ini di ruangan pos satpam sekolahan tersebut masih dipenuhi bercak darah.
"Ya benar ternyata satu dari tiga orang satpam yang jaga di sekolah itu harus dilarikan ke rumah sakit. Kita masih proses penyelidikan, korban mengalami luka-luka dihantam linggis saat melakukan perlawanan," ungkap Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard Nainggolan, Bali, Senin (22/2).
Ditegaskannya bahwa Ketiga satpam sekolahan tersebut telah dilumpuhkan oleh kawanan lima perampok dengan menggunakan linggis. Katanya satu satpam berinisial NS mengalami luka yang cukup parah. Sebab NS sempat memberikan perlawanan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Bagaimana kondisi kepala korban saat ditemukan? Kondisi korban sudah terbujur kaku. Di kepalanya tertancap kayu.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Apa yang membuat kondisi korban gigitan ular sangat parah? 'Tiga korban gigitan ular berbisa itu warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean. Tetapi mereka menolak untuk dirujuk ke RSUD Banten,' kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Lebak. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (6/2). Rencananya, tim medis relawan dan dokter akan mengunjungi tiga korban gigitan ular yang kini kondisinya cukup parah.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
"NS mengalami luka cukup parah pada bagian kepalanya," imbuhnya.
Dia menambahkan, sebelum NS melawan, dua satpam lainnya sudah dilumpuhkan oleh para pelaku. "NS ini memang punya keahlian bela diri, jadi dia sempat melawan para pelaku," ungkapnya.
Seperti diketahui bahwa sekolahan yang tergabung dalam Yayasan Taman Mahatma Gandi ini disantroni kawanan perampok sekitar pukul 04.00 Wita. Diperkirakan kawanan perampok ini berjumlah lima orang.
"Sejauh ini hasil dari CCTV yang tidak dirusak atau dimatikan terlihat ada 5 orang pelaku. Hingga saat ini kami masih mencari barang apa saja yang dirampok," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menduga siswa SMA di Tebet yang dianiaya hingga koma akibat berkelahi dengan kakak kelasnya
Baca SelengkapnyaKini, dua pelaku sudah diamankan polisi. Pelaku lainnya masih diburu.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan dialami oleh Siswa SMP Negeri 2 Cimanggu di Cilacap oleh temannya sendiri. Korban mengalami luka akibat penganiayaan yang dilakukan temannya.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaSetelah menjalani operasi korban masih belum sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SMK Negeri 3 Palu baru saja mengalami momen apes. Kepalanya tersangkut di salah satu pagar sekolahnya. Lantas bagaimana kelanjutan nasibnya?
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban hendak ke sekolah.
Baca SelengkapnyaDalam perkara ini, keluarga korban tidak melaporkan pelaku karena sudah berdamai.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat tiga orang laki-laki tak dikenal menghampiri Warkop tersebut pada Selasa, 24 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaNasib malang menimpa Tatang Sutio (51) seorang hansip yang mengalami luka, akibat ditembak komplotan maling.
Baca SelengkapnyaSelain GRO ada dua orang murid dari sekolah yang sama turut menjadi korban berinisial A dan S.
Baca Selengkapnya