1 Mahasiswa Meninggal, Kampus Klaim Tak Ada Kekerasan Saat Kegiatan Kemah
Merdeka.com - Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat menyatakan akan mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan lapangan yang dilakukan oleh unit kegiatan atau himpunan mahasiswa setelah kejadian meninggalnya seorang mahasiswa berinisial MF (20) seusai pelaksanaan kemah bakti.
"Kejadian kali ini menjadi duka kami di UM Sumbar, kami jelas akan lakukan evaluasi internal terkait seluruh kegiatan mahasiswa sehingga hal yang seperti ini tidak akan terjadi lagi," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UM Sumbar Moch. Abdi.
Abdi mengatakan bahwa selama pelaksanaan kemah tidak ada mahasiswa yang melakukan tindak kekerasan yang mengarah ke penganiayaan.
-
Siapa yang memimpin kerja sama magang Kemnaker? Menaker mengatakan, selama kurun waktu 30 tahun, sejak kerja sama antara Kemnaker dan IM Japan dimulai tahun 1993, jumlah peserta program pemagangan yang telah diberangkatkan ke Jepang mencapai 48.089 orang, dan pada bulan Oktober 2023 telah diberangkatkan sebanyak 1.898 orang peserta program pemagangan ke Jepang.
-
Siapa yang ikut sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Apa yang Kemnaker sosialisasikan? Kemnaker Sosialisasi Modular Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja Berbasis Teknologi Informasi
-
Kenapa Kemnaker ajak mahasiswa kolaborasi? 'Kita perlu kolaborasi dan sinergi untuk mendapatkan bonus demografi,' ucap Menaker saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Pasar Kerja yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta, Rabu (7/2/2024) di Jakarta.
-
Apa yang Kemnaker harapkan dari kolaborasi dengan mahasiswa? 'Kita ingin bonus demografi ini benar-benar berbuah bonus bagi pembangunan negara kita. Kita tidak ingin bonus demografi menjadi mudarat. Kita ingin bonus demografi mengantarkan Indonesia nanti 1 abad menjadi negara maju,' ucapnya.
-
Apa jenis program kerja yang dilakukan para mahasiswa tersebut? Tersangka EW ditangkap di Italia pada Rabu (12/6) waktu setempat. Penangkapan tersebut hasil koordinasi dengan Interpol Indonesia, Jerman dan Italia.
"UM sudah lama tidak membolehkan adanya ospek, apalagi adanya kekerasan dalam kegiatan mahasiswa. Kami juga sudah tanya langsung kepada panitia dan peserta terkait kegiatan selama pelaksanaan kemah," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan kemah mahasiswa sipil tersebut merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMTS) Fakultas Teknik UM Sumbar.
"Kegiatan ini tujuannya untuk membangun silaturahim antara mahasiswa, dosen, alumni di lingkungan prodi teknik sipil yang dilaksanakan tiga hari di Harau," katanya.
Bentuk kegiatan dari kemah tersebut, yakni bakti sosial, sosialisasi kepemimpinan, perkenalan organisasi mahasiswa dan sarasehan.
Ia mengatakan bahwa pihaknya juga langsung pergi ke rumah duka setelah diketahui ada seorang mahasiswa yang meninggal tersebut.
"Kami dari pihak kampus mengikuti seluruh proses pemakaman almarhum di kampung halamannya di Kecamatan Tilatang Kamang Mato Aia, Kabupaten Agam. Pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan kepergian almarhum," ujarnya.
Menurutnya, pelaksanaan kegiatan kemah mahasiswa sipil ini sebenarnya telah diantisipasi dan disesuaikan dengan pelaksanaan protokol kesehatan. Oleh sebab itu pihaknya melaksanakan kemah dengan membagi dua gelombang.
"Jadi pada pelaksanaan gelombang pertama kali ini hanya diikuti 84 peserta. Rencananya gelombang kedua akan dilaksanakan nantinya, tapi dengan kejadian ini tentu tidak memungkinkan untuk dilaksanakan lagi," ujarnya.
Selain pergi ke rumah duka, pihak kampus juga telah menemui perangkat nagari tempat mahasiswa melaksanakan kemah untuk bersilaturahim sekaligus mencari informasi langsung dari masyarakat.
"Kemarin (15/3) kami telah menemui perangkat nagari, selain menambah informasi untuk kampus, kami juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat sekitar karena sangat membantu dalam mencari mahasiswa kami yang meninggal tersebut," katanya.
Sebelumnya, seorang Mahasiswa Universitas UM Sumbar Program Studi Teknik Sipil berinisial MF (20) ditemukan meninggal dunia di aliran sungai air luluh di jorong Padang Tarok nagari Harau, Kabupaten Limapuluh Kota.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Limapuluh Kota Novrizal Chan mengatakan bahwa pihaknya memang telah meminta keterangan kepada panitia, peserta dan senior yang menghadiri kegiatan tersebut. Hingga saat ini memang belum ditemukan ada yang terlibat melakukan unsur pidana
"Dari pemeriksaan baik itu di TKP, maupun teman angkatan dan senior tidak ada kekerasan fisik selama pelaksanaan kemah. Dari visum luar, memang ada luka lecet di dengkul, tapi di sekitaran tubuh lain tidak ada tanda-tanda kekerasan," ujarnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
nformasi yang beredar, aktivitas perpeloncoan itu diduga terjadi di Rumpin, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaTerdapat dana santunan bagi mahasiswa yang meninggal dunia.
Baca Selengkapnya10 Murid dan gurunya tewas usai kecelakaan saat menggelar acara perpisahan kelas 3 SMA di Subang
Baca SelengkapnyaKoordinasi dilakukan dengan tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tentang dugaan penyebab kematian dokter asal Tegal itu.
Baca SelengkapnyaMahasiswi KKN dikabarkan diusir warga dari lokasi KKN, lantaran menyebut gadis desa tak ada yang cantik di akun Instagram pribadi.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga ada kelalaian dari pihak guru yang menjadi pendampingi siswa selama di sekolah.
Baca SelengkapnyaKetua BEM UNY Farras Raihan (21) mengaku mendapatkan tindakan represif dari salah seorang dosen saat melakukan orasi.
Baca SelengkapnyaDengan semangat gotong-royong dan dedikasi tinggi, mereka menghidupkan kembali tempat ibadah yang sebelumnya terlantar selama bertahun-tahun.
Baca Selengkapnya