1 Oktober, 20.000 massa lintas agama bakal deklarasi dukung Jokowi
Merdeka.com - Rumah Komunikasi Lintas Agama (RKLA) dan Majelis Dzikir Jokowi (MDJ) bakal mendeklarasikan mendukung Joko Widodo untuk melanjutkan kemimpinan periode 2019-2024.
Kegiatan itu dijadwalkan dilakukan di Lapangan Pakir JiEXPO Kemayoran Jakarta Pusat pada 1 Oktober mendatang.
Bunda Indah Ketua Umum Rumah Komunikasi Lintas Agama dan Majelis Taklim dan Halimah menjelaskan, deklarasi akan diikuti 20.000 orang perwakilan semua agama dari seluruh Indonesia.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Pilkada Serentak dilakukan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Kenapa Pilkada dilakukan secara serentak? Pilkada serentak 2015 digelar untuk daerah-daerah dengan masa jabatan kepala daerah yang habis pada periode 2015 sampai Juni 2016.
-
Kenapa Pilkada 2024 diselenggarakan secara serentak? Pilkada serentak ini merupakan upaya untuk menyelaraskan periode kepemimpinan di seluruh daerah dan memperkuat stabilitas pemerintahan lokal.
-
Bagaimana Pilkada Serentak diadakan? Dalam sistem presidensial, pemilihan dilakukan secara langsung oleh rakyat, yang menciptakan akuntabilitas dan legitimasi bagi pemimpin daerah.
Ia mengungkap alasan mengarahkan dukungan ke presiden Jokowi karena selama memimpin Indonesia banyak hasil pembangunan yang berkeadilan sosial tercapai. Terjadi pemerataan pembangunan diseluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
"Oleh karena itu untuk menuntaskan program-program pembangunan yang sedang berjalan diperlukan 1periode lagi kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi," ucap dia, Kamis (27/9).
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan seluruh umat beragama di Indonesia saling menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab, Pilkada Serentak berpotensi terjadinya gesekan antar umat beragama akibat perbedaan pilihan.
"Diingatkan agar tetap sadar bahwa tetap dalam satu kesatuan NKRI meskipun berbeda pilihan politiknya, sehingga tetap menjaga etika dalam menentukan piiihan, menjaga nilai-nilai budaya dan sikap saling hormat menghormati demi menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaKapolri menyampaikan, agar masyarakat jangan terprovokasi oleh hal-hal yang bisa memecah belah persatuan dalam Pilkada Jawa Tengah 2024
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kedamaian tidak boleh terkoyak karena Pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi tak ingin masyarakat masih ribut-ribut, di saat para calon presiden yang bersaing sudah adem.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat untuk tetap menjaga persatuan di tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia tetap menjaga demokrasi dan moralitas jelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaIkrar Merajut Keberagaman yang digelar JBMI hari ini, merupakan salah satu ikhtiar untuk merawat keragaman dan menjaga nilai-nilai luhur.
Baca SelengkapnyaJokowi dengan tegas mengingatkan, jangan tidak boleh tidak saling menyapa karena adanya perbedaan pendapat saat pemilu.
Baca SelengkapnyaDeklarasi Pemilu Damai bukti komitmen Polri mengamankan dan menjaga seluruh tahapan
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaSelain tak mau menyebut nama Kapolri dan Panglima TNI, Jokowi enggan berbicara soal angka.
Baca Selengkapnya