Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

1 Tahun tragedi AirAsia QZ 8501, keluarga korban gelar doa bersama

1 Tahun tragedi AirAsia QZ 8501, keluarga korban gelar doa bersama Peringatan setahun tragedi AirAsia. ©2015 merdeka.com/moch andriansyah

Merdeka.com - Peringati satu tahun tragedi AirASia QZ 8501, keluarga korban berkumpul di Mapolda Jawa Timur, Senin siang (28/12), sekitar pukul 12.00 WIB. Seremoni peringatan tragedi pesawat jatuh di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada akhir Desember 2014 lalu, itu berlangsung tertutup. Acara digelar di Gedung Mahameru, Polda Jawa Timur.

Gelar peringatan satu tahun tragedi AirAsia yang take off dari Bandara International Juanda Surabaya di Sidoarjo itu, dikemas dengan doa bersama dan diskusi antara pihak keluarga korban dengan pihak AirAsia, serta beberapa instansi terkait, seperti Basarnas dan KNKT (komite nasional keselamatan transportasi).

Dalam diskusi ini nanti, kabarnya pihak keluarga akan menyampaikan beberapa kekecewaannya, terkait hasil investigasi KNKT. Hal ini sempat disampaikan salah satu keluarga korban, yaitu Sieny Gunawan. Seiny merupakan adik dari David Gunawan, salah satu penumpang pesawat nahas tersebut.

"Ada kekecewaan itu pasti ya, pasti ada kekecewaan. Sejak kejadian AirAsia tahun lalu, ada banyak kejadian pesawat jatuh, peswat kurang laik, terutama pada krunya. Kita minta KNKT, Menhub memberi pelatihan pada kru pesawat, untuk menjamin keselamatan penumpang," kata Sieny di Mapolda Jawa Timur.

Namun, kabarnya, pihak AirAsia coba mengantisipasi reaksi dari para keluarga korban. Disampaikan Sieny, pekan lalu, pihak panitia peringatan tragedi AirAsia sempat menggelar pertemuan di Jakarta dengan pihak keluarga korban.

"Saya mewakili ‎keluarga korban sempat dipanggil ke Jakarta, Minggu lalu. Memang AirAsia minta agar tidak ada protes, hanya gelar doa bersama," ungkapnya. Dia melanjutkan, "Saya pribadi tidak keberatan dengan itu, tapi kita tidak bisa mengerem keluarga korban yang lain, yang ingin mengungkap kekecewaannya."

Sementara Ketua Perwakilan Keluarga Korban AirAsia QZ 8501, Lukas menyebut agar di acara ini ada interaksi antara pihak keluarga ‎dengan AirAsia. "Yang pertama, ini hanya bentuk silaturahmi, kedua untuk menguatkan pihak keluarga, dan ketiga agar ada interaksi antara pihak keluarga dengan AirAsia," katanya.

"Ada 10 hal yang ingin disampaikan pihak keluarga. Salah satunya, intinya kita mengharap semua proses cepat selesai. Ada proses soal keselamatan yang lebih baik, implementasi di lapangan, ternyata ada banyak yang perlu dibenahi terkait transportasi kita," tandasnya.

Informasi yang dihimpun di Mapolda Jawa Timur, acara tersebut juga dihadiri CEO AirAsia Group, Tony Hernandes. Namun, hingga berita ini diturunkan, Tony belum terlihat datang. ‎Turut hadir pula, Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Anton Setiaji dan PJ Wali Kota Surabaya, Nurwiyatno.

Seperti diketahui, pada 28 Desember 2014 lalu, pesawat AirAsia QZ 8501 yang berangkat dari Bandara International Juanda Surabaya, hilang kontak. Pesawat rute Surabaya-Singapura yang berpenumpang 155 orang plus 7 kru pesawat itu, ditemukan jatuh di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP