1 Tersangka Kasus Penikaman Simpatisan Calon Wali Kota Makassar Meninggal
Merdeka.com - Polisi menangkap lima pelaku penikaman simpatisan salah satu pasangan calon wali kota Makassar berinisial MM (42). Salah satu tersangka dinyatakan meninggal akibat terkena serangan jantung.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menerangkan, S mengeluh sakit pada saat dilakukan penangkapan. Kepolisian pun merujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Hasil pemeriksaan, S memiliki riwayat penyakit jantung dan sesak nafas. Namun, Yusri tak masih menunggu keterangan resmi dokter.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Apa yang dialami Supriyaty saat menerima pasien? Tiba selepas salat Isya sekitar Maret 2020, Supriyaty tengah sibuk mengecek pesan di telepon pintarnya. Di tengah lingkungan rumah yang sepi, Padukuhan Priyan, Desa Trirenggo, Kecacamatan Bantul, Kabupaten Bantul, tiba-tiba sebuah mobil berisi pasangan suami istri masuk ke halaman rumahnya.
"Masih di dalami oleh tim dokter mengenai penyakitnya itu," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (13/11).
Yusri mengatakan, S menghembuskan nafas terakhir ketika sedang menjalani perawatan di rumah sakit. "Yang bersangkutan meninggal dunia," ucap dia.
Pemicu Penikaman
polisi menjelaskan pemicu ketujuh orang melakukan penikaman terhadap simpatisan salah satu pasangan calon wali kota Makassar berinisial MM (42). Kejadian bermula dari tersebarnya video di media sosial.
Rekaman menampilkan sesuatu yang menjelek-jelekan pasangan calon Wali Kota dan calon Walikota Makassar yang menjadi pilihan MNN (50). Meski tak mendetailkan, polisi menyebut intinya video itu memantik emosi simpatisan dari lawan politik MM selaku korban.
"Penikaman merupakan rangkaian dari kejadian di Makassar. Korban (MM) awalnya merekam video yang dianggap melecehkan keppada seeorang dampak video itu mengakibatkan kemarahan bagi yang lain," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, di Polda Metro Jaya, Jumat (13/11).
Tubagus mengatakan, MNN (50) memanfaatkan momen debat calon wali kota dan calon wakil wali kota yang disengelarkan televisi swasta. MNN menyuruh enam orang rekan di Jakarta untuk menghabisi nyawa MM. Kepada polisi, keempat pelaku yang telah tertangkap mengaku diberi upah Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta.
"Ide penusukan dari orang yang tinggal di Makassar. Sementara pelaksananya orang orang Jakarta," ujar dia.
Sebelumnya, insiden penikaman ini terjadi di halte Palmerah Jakarta Pusat pada Sabtu (7/11) sekira pukul 18.40 WIB. Ketika itu, MM hendak menyaksikan debat calon wali kota Makassar yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi.
Tiba-tiba seseorang menghunuskan senjata tajam ke bagian punggung. Akibat kejadian itu, MM harus mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit kawasan Kebon Jeruk.
Kepolisian memeriksa sejumlah saksi dan memutar rekaman CCTV untuk mengindetifikasi pelakunya. Ternyata, ada tujuh orang yang terlibat, dua di antaranya masih diburu.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku mengalami sempat dilarikan ke rumah sakit lalu meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSopir angkutan umum di Kota Tasikmalaya berinisial YS (48) meninggal dunia usai dianiaya DP (34) dan YR (29)
Baca SelengkapnyaKorban disebut mengamuk saat berada di dalam ruang perawatan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21
Baca SelengkapnyaMeninggal karena serangan jantung. Ketika salat sunnah sesudah salat Zuhur berjamaah
Baca SelengkapnyaKetua PPS di OKU Timur sempat dirawat di rumah sakit sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban mendapat kabar duka dari saudara di Jakarta.
Baca SelengkapnyaLantaran kabar ini, sosok jenderal jebolan Akpol 1991 itu dibanjiri dukungan hingga doa mendalam.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang residivis atas kasus pencurian.
Baca SelengkapnyaKetua KPPS di Jakut itu meninggal dunia setelah mengeluh sakit saat bertugas.
Baca SelengkapnyaVideo seorang pria inisial D (47) meninggal dunia diduga dipukuli tiga polisi di Jalan Tinumbu, Kota Makassar beredar luas di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaKorban saat itu dibawa ke Rumah Sakit Tarumajaya Hospital.
Baca Selengkapnya