10 Anggota polisi diduga terlibat jual beli mobil bodong
Merdeka.com - Polda Sulsel tengah menyelidiki kasus dugaan penjualan mobil bodong atau mobil berdokumen palsu yang diduga dilakukan seorang perwira pertama di salah satu Polsek dalam wilayah hukum Polres Luwu Timur. Ironisnya, mobil bodong berjumlah belasan unit itu, selain dibeli oleh masyarakat umum juga dibeli oleh sejumlah anggota polisi mulai yang berpangkat Brigadir hingga Ajun Komisaris Polisi (AKP).
Kapolres Luwu Timur, AKBP Parojahan Simanjuntak saat dikonfirmasi via telepon dan pesan pendek tidak direspon. Sementara Kepala Seksi Propam Polres Luwu Timur, Iptu Simon sempat merespon dan mengaku tidak bisa banyak memberi keterangan karena kasusnya langsung ditangani Polda Sulsel.
Kasus itu sendiri tersebar luas informasinya setelah bahan keterangan beredar yang menyebutkan pada hari Kamis, (12/1) tengah dalam penyelidikan mengenai kasus jual beli mobil bodong di antara anggota Polri itu.
-
Kapan peristiwa penipuan mobil terjadi? Peristiwa itu terjadi di Jalan Lembah Pinang, Jakarta Timur, pada Sabtu (14/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku penipuan terhadap mobil korban? Terduga pelaku bahkan membawa paksa kendaraan milik RAW.
-
Apa saja yang bisa dipalsukan di mobil bekas? Surat-surat atau dokumen kendaraan bermotor seperti BPKB, STNK, bahkan nomor rangka berpotensi dipalsukan.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Dimana mobilnya ditemukan? Armunanto mengatakan, BH berusaha melacak posisi kendaraan miliknya. Kebetulan, mobil terpasang GPS tracker. Alhasil, terdeteksi kendaraan berada di kawasan Banten.
-
Siapa yang menemukan mobil itu? Mobil Moldt ditemukan oleh mantan penduduk daerah sekitar dengan menggunakan Google Earth.
"Maaf silakan konfirmasi langsung ke Polda Sulsel. Sejak dua hari lalu yakni hari Jumat, (13/1) tim Propam Polda Sulsel sudah di sini, di Luwu Timur memeriksa," tutur Iptu Simon.
Adapun Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani yang baru merespon konfirmasi malam ini, Minggu, (15/1) membenarkan soal adanya kasus jual beli mobil bodong yang melibatkan sejumlah anggota Polri itu. Disebutnya ada 10 anggota polisi yang terlibat.
"Ada 10 anggota polisi dan juga beberapa masyarakat umum yang beli mobil tersebut. Yang saya bisa pastikan adalah mobil bodong itu ada 11 di Luwu Timur dan tiga Makassar. Kita masih lidik. Jumlah anggota Polri dan masyarakat umum yang terlibat serta jumlah mobil bodong yang diperjual belikan bisa saja bertambah," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengakuan para tersangka, mereka mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta permobil.
Baca SelengkapnyaBarang bukti itu dijejerkan di lapangan parkir Ditreskrimum Polda Metro Jaya
Baca Selengkapnyabarang bukti mobil Honda Jazz tersebut diduga kuat merupakan hasil curian yang akan dilakukan transaksi jual beli oleh para pelaku di jalan Pagar Alam.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya sebelumnya menangkap lima orang terkait kasus dugaan pemalsuan pelat mobil dinas anggota DPR RI.
Baca SelengkapnyaSindikat Penadah dan Penjual Mobil Bodong Lengek Squad di Pati Digulung Polisi
Baca SelengkapnyaPengakuan para pelaku sudah beraksi di 30 lokasi berbeda di Kawasan Bandara, Jakarta Barat dan Tangerang
Baca SelengkapnyaPolda Sulsel menangkap 16 bandar dan 925 pengedar narkoba selama tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDari proses sewa pertama kali, mobil ini sudah tiga kali berpindah tangan terakhir ke Sertu AA.
Baca SelengkapnyaMobil Honda Brio bernomor polisi B 2694 KZO yang dibawa kabur oleh penyewa warga Pandeglang bernama Ajat Supriyatna.
Baca SelengkapnyaKendaraan bermotor yang dititip parkir di gudang TNI berjumlah ratusan mobil dan motor
Baca SelengkapnyaPelaku pun mengaku dapat menjual sepeda motor tersebut dengan harga lebih tinggi di pasaran, dibandingkan dijual tanpa kelengkapan surat-surat.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan hasil curian tersebut ditampung di gudang Balkir Pusat Zeni TNI Angkatan Darat, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya