10 Bulan Jembatan Siak 3 Pekanbaru ditutup tanpa perbaikan
Merdeka.com - Jembatan Siak III di kecamatan Rumbai yang ditutup pada akhir Desember 2013 lalu sampai saat ini tidak jelas nasibnya. Berbagai kalangan masyarakat hanya bisa menduga ini dan itu. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang mengira ada ketidakberesan pada pembangunan jembatan yang memakan uang negara hingga Rp 100 miliar lebih tersebut.
"Kapan jembatan ini dibuka lagi, sejak ditutup tidak kami lihat perkembangannya. Penegak hukum pun belum terlihat menyelidiki misteri gagalnya jembatan itu," ujar Umar, warga Rumbai, kepada merdeka.com, Selasa (11/11).
Jembatan yang diresmikan mantan Gubernur Riau Rusli Zainal ini diberi nama jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah. Diresmikan tanggal 3 desember 2011 yang diatur sesuai dengan hari ulang tahun Rusli Zainal.
-
Siapa yang membangun jembatan ini? Jembatan Kudung Kendeng Lembu dibangun oleh perusahaan swasta Belanda yang bernama Landbouw Maatschappij Onderneming David Bernie (NV Rubber Cultur Mij Kendenglembu).
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
-
Kapan jembatan itu dibangun? Konon jembatan gantung ini sudah ada sejak tahun 1918.
-
Bagaimana jembatan itu dibangun? Pondasi jembatannya terbuat dari batu andesit. Untuk penyangga di tiap ujungnya ada dua dan masing-masing penyangga terdiri dari empat seling besi.
-
Siapa yang terlibat dalam pembangunan jembatan ini? Proyek pembangunannya memakan waktu hampir 10 tahun dan melibatkan ribuan insinyur serta pekerja konstruksi.
-
Siapa yang membangun Jembatan Kota Intan? Jembatan yang dibangun pada 1628 ini merupakan jembatan tertua di Indonesia dan merupakan bangunan yang didirikan pada masa pemerintahan VOC.
Bahkan, jembatan yang berukuran 11 X 520 meter ini sebelumnya diyakini mampu bertahan selama 50 tahun. Pernyataan itu sempat membuat warga Riau khususnya Rumbai merasa bangga dan senang. Namun apalah daya, berjalan 2 bulan jembatan tersebut sudah ditutup karena bisa membahayakan pengendara yang melintasinya.
Pasalnya, pada rangka bagian tengahnya melengkung. Entah bagaimana cara membangun jembatan ini sehingga ada rangka yang melengkung, apakah gagal konstruksi, atau ada misteri lain. Baik penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Riau, maupun Subdit III Tindak Pidana Korupsi Polda Riau belum melakukan penyelidikan atas dugaan penyimpangan jembatan ini.
Sementara itu, terkait kasus dugaan korupsi Jembatan Siak III Pekanbaru, membuat berbagai kalangan masyarakat Riau resah. Direktur Eksekutif IMD Raja Adnan meminta SF Hariyanto, mantan Kadis PU Riau, dipenjarakan. Hal ini dikarenakan Jembatan tersebut sempat digunakan masyarakat Riau hanya beberapa bulan saja.
Namun saat ini Jembatan itu ditutup dan tak bisa dilalui masyarakat karena dikhawatirkan roboh, mengingat besi penyanggah bengkok-bengkok.
"SF Hariyanto selaku Kadis PU Riau saat itu, harus bertanggung jawab penuh terhadap persoalan Jembatan Siak III. Jadi SF harus dipenjara karena telah merugikan keuangan negara. Jika dia sudah dipenjara maka boss PT Waskita Karya juga akan ikut terseret," ujar Raja Adnan, kepada merdeka.com.
Menurut Adnan, persoalan Jembatan Siak III akan selesai jika SF Hariyanto sudah dimasukkan ke dalam penjara. Pasti akan terbongkar soal siapa yang menerima upeti dari PT Waskita Karya, berapa uang yang disetorkan oleh kontraktor plat merah itu kepada Hariyanto dan lain sebagainya.
"Jika SF Hariyanto masih bebas berkeliaran di luar sampai saat ini, maka persoalan Jembatan Siak III akan jalan di tempat seperti saat ini saja," ujar Adnan.
Selain itu, menurut Raja Adnan aparat hukum juga seharusnya menangkap pimpinan wilayah PT Waskita Karya (WK) Riau karena telah mengangkangi UU Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
"Sebab, pembangunan Jembatan Siak III yang menghubungkan Pekanbaru-Rumbai dan sebaliknya itu, jelas-jelas sudah gagal konstruksi," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga dan Kapolsek Tebing Tinggi Barat bersama anggotanya lari berhamburan saat jembatan Sungai Perumbi di Kepulauan Meranti, Riau ambruk.
Baca SelengkapnyaJembatan Perawang di Desa Selat Akar, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau ambruk, Senin (14/8) sekitar pukul 22.45 WIB.
Baca SelengkapnyaJembatan yang satu ini konon menjadi jembatan tertua yang ada di Pulau Sumatera.
Baca SelengkapnyaHariyanto menilai selama lima tahun ke belakang tidak ada kemajuan yang berarti di Kabupaten Siak.
Baca SelengkapnyaSitus cagar budaya yang satu ini berfungsi sebagai tempat istirahat sultan ketika sedang berkunjung ke Senapelan atau Kota Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaRencana pemindahan ini lantaran meningkatnya aktivitas penerbangan dan area kota yang tak bisa dikembangkan di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaJembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Baca SelengkapnyaDitargetkan dalam jangka waktu H-5 jalan sudah selesai diperbaiki
Baca SelengkapnyaOrasi politik Abdul Wahid di hadapan puluhan ribu warga bengkalis, menegaskan komitmennya untuk membangun infrastruktur.
Baca SelengkapnyaBandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II terletak di Kota Pekanbaru dan sebelumnya bernama Bandara Simpang Tiga.
Baca SelengkapnyaMeskipun bangunan bandara telah ditambah, Bandara SSK II hanya mampu menampung 8 juta orang.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang merekam jembatan ekstrim di Serdang Bedagai viral di media sosial. Jembatan itu terlihat sangat rapuh dan berbahaya bila dilewati kendaraan.
Baca Selengkapnya