10 Desa di Banggai Sulteng Terendam Banjir, 1.450 KK Terdampak
Merdeka.com - Sebanyak 1.450 kepala keluarga di Banggai, Sulawesi Tengah terdampak banjir yang sudah beberapa hari meredam wilayah tersebut. Dua jembatan rusak hingga tidak bisa dilewati.
Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo mengatakan banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur sejak Senin (15/7). Banjir setinggi 30-50 cm menggenangi 10 desa di 3 kecamatan yaitu Kec. Moilong (5 desa), Kec. Toili (4 desa), dan Kec. Toili Barat (1 desa).
"1.450 kk terdampak dengan rincian Moilong 750 KK, Wilayah Kec. Toili 450 KK, dan Kec. Toili Barat 250 KK) dan 2 jembatan rusak (1 rusak ringan dan masih bisa dilewati dan 1 rusak berat sehingga tidak bisa dilewati kendaraan)," jelasnya.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Bagaimana kondisi warga Ganting setelah banjir? Sejumlah warga kini terpaksa tinggal sementara di tenda darurat setelah banjir bandang menghancurkan rumah mereka.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Kerugian material diperkirakan sebanyak Rp400 juta (Kec. Moilong Rp200 juta, Kec. Toili Rp150 juta dan Kec. Toili Barat Rp50 juta)
Kondisi pada Kamis (18/7) pukul 11.54 WITA hujan sudah mulai reda namun air masih menggenangi beberapa perumahan dan akses jalan belum dapat dilalui, tidak ada korban jiwa dan kerusakan rumah.
©2019 Merdeka.comSatu Warga Tewas
Perkembangan hari ini, lanjutnya, banjir sudah surut dan aktivitas sudah normal kembali. Korban meninggal ada 1 orang atas nama Wagini (29), pekerjaan Tani, Alamat di Desa Bumiharjo Kec. Moilong Kab. Banggai.
"Kamis, 18 Juli korban sedang bermain bersama teman-temannya sekira pukul 12.15 Wita. Mereka bermain di area banjir yakni di persawahan belakang Desa Bumiharjo sambil menunggu ayam yang hayut terbawa arus namun pada saat berenang korban Lk. Wagini tidak mampu menahan derasnya arus air sehingga hilang terbawa arus," tuturnya.
Kemudian teman-teman korban bersama warga Desa mencari korban dan pada sekitar jam 13.15 wita korban ditemukan tidak jauh dari TKP dalam keadaan meninggal dunia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaTim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca SelengkapnyaSalah satu polisi gugur saat bertugas mengevakuasi para korban.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berusia 70 tahun merupakan warga Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 orang korban banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi, Sumbar hingga kini, Rabu (5/6), belum ditemukan.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang dan tanah longsor tersebut turut memutus akses jalan antara dua desa di Karo, Sumatera Selatan. Berikut penampakannya!
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaBanjir menggenangi puluhan rumah warga dan mengakibatkan tanah longsor di beberapa lokasi di Malang.
Baca SelengkapnyaTim SAR menemukan seorang lagi korban banjir bandang yang menerjang pemukiman di Desa Simangulampe, Bakti Raja, Humbahas.
Baca Selengkapnya