Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

10 Hari lagi ulang tahun, co-pilot Lion Air diharapkan keluarga segera ditemukan

10 Hari lagi ulang tahun, co-pilot Lion Air diharapkan keluarga segera ditemukan Rumah duka kopilot Harvino. ©2018 Merdeka.com/Kirom

Merdeka.com - Keluarga co-pilot Harvino, pesawat Lion Air JT-610 berharap petugas DVI dapat segera mengindentifikasi jenazah yang telah ditemukan. Sebelumnya, seluruh data pribadi korban berupa dokumen, sidik jari, sampel sikat gigi dan ciri-ciri khusus telah diberikan kepada tim DVI.

"Kemarin anak pertamanya diminta ke RS Polri Kramat Jati untuk pengambilan sampel DNA. Dijelaskan paling cepat itu 3 sampai empat hari, semoga ini bisa cepat," kata Novi Cahyadi, kakak korban, ditemui di kediamannya perumahan Serpong Green Park 2, Ciater, Tangerang Selatan, Kamis (1/11).

Dari penjelasan petugas di RS Polri, tim DVI membutuhkan waktu untuk melakukan validasi khsus ciri-ciri korban. "Kayak tinggi badan, ciri-ciri khusus begitu, apa ada tanda di tangan, tahi lalat di pundak, kaki, yang seperti itu. Tentu kami berharap ini bisa cepat," ujar dia.

Orang lain juga bertanya?

Keluarga mengaku sudah menerima dengan ikhlas kepergian Harvino, terkait insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 itu. "Kami keluarga besar ikhlas menerima kenyataan terburuk. Semua mendoakan yang terbaik untuk Vino," kata Cahyadi.

Pada bulan ini, tanggal 11 November Harvino seharusnya berulang tahun ke-42 tahun. Novi mengenal Harvino sebagai adik yang bertanggung jawab, cinta kepada keluarga dan pendiam.

Seperti diketahui, Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto telah menerima 56 kantong jenazah korban pesawat Lion Air JT 610 hingga Rabu (31/11) malam. Sebanyak 56 kantong jenazah tersebut dipastikan masuk usai satu kantong terakhir tiba ke fasilitas Instalasi Kedokteran Forensik dari Pelabuhan Tanjung Priok pada pukul 21.01 WIB.

Pihak rumah sakit telah memeriksa 48 kantong jenazah yang merupakan hasil evakuasi selama dua hari korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat sejak Senin (29/10).

Pesawat Lion Air JT 610 kecelakaan dan jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10), setelah sebelumnya hilang kontak selama tiga jam sejak pukul 06.33 WIB.

Pesawat nahas Lion Air JT 610 itu dikabarkan membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua pilot, serta lima awak pesawat.

Tim Inafis Mabes Polri mengidentifikasi satu korban yakni atas nama Jannatun Cintya Dewi kelahiran Sidoarjo 12 September 1994 dan beralamat di Dusun Prumpon RT 001 RW 001 Kecamatan Sukodono Jawa Timur yang merupakan anak ketiga dari Ibu Surtiyem dan Bambang Supriyadi.

Jenazah Jannatun teridentifikasi dengan No Post Mortem 0108 dari kantong jenazah DVI 00/Lion-Tj Priok/0010, teridentifikasi sesuai Antemortem 128.

Identitas korban tersebut, diketahui dari bagian tubuh yang ditemukan, yakni tangan kanan dengan lima jari lengkap, kemudian menyambung bagian tubuh dada atas sampai perut menjadi satu bagian tidak terpisahkan.

Dari potongan tubuh korban tersebut, tim Inafis mencocokan sidik jari tangan kanan dengan sidik jari tangan kiri di ijasah korban yang berhasil memiliki kecocokan 13 titik, ditambah dengan data yang menyebut kebiasaan korban memakai cincin yang khas di jari tengah tangan kanan.

Jenazah korban teridentifikasi sendiri sudah diserah terimakan pada perwakilam keluarga yang hadir di RS Polri Kramat Jati dan akan diterbangkan ke Sidoarjo Kamis (1/1) ini.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Detik-Detik Mengerikan Pesawat Jet Meledak Jatuh di Jalan Raya Malaysia
VIDEO: Detik-Detik Mengerikan Pesawat Jet Meledak Jatuh di Jalan Raya Malaysia

Sepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.

Baca Selengkapnya
Momen Haru Upacara Persemayaman Kopda Hendrianto yang Gugur Diserang KKB, Isak Tangis Keluarga Pecah
Momen Haru Upacara Persemayaman Kopda Hendrianto yang Gugur Diserang KKB, Isak Tangis Keluarga Pecah

Momen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Penantian 10 Tahun Pasutri Akhirnya Dikaruniai Anak, 3 Bulan Usai Melahirkan Sang Istri Meninggal
Kisah Pilu Penantian 10 Tahun Pasutri Akhirnya Dikaruniai Anak, 3 Bulan Usai Melahirkan Sang Istri Meninggal

Usai sang istri melahirkan sang putri, sosoknya justru menghembuskan napas terakhir.

Baca Selengkapnya