10 Hektare hutan dan sabana di Gunung Buthak hangus terbakar

Merdeka.com - Area hutan di Kawasan Gunung Buthak yang terbakar mencapai 10 hektare. Kawasan yang berada di barat daya Gunung Panderman Kota Batu itu belum seluruhnya bisa dipadamkan, karena medan yang sulit dijangkau.

"Sebagian besar api sudah bisa dipadamkan terutama di kawasan hutan dan sabana. Kebakaran yang di lereng tebing, kesulitan dipadamkan. Karena lokasinya yang membahayakan jika diakses petugas," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Ahmad Choirur Rochim, Minggu (19/8).

Kebakaran seluas 10 hektare tersebut berada empat titik api yang terlihat yang berada di area sabana dan tebing. Khusus daerah-daerah tebing sulit dijangkau oleh petugas yang Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang, Badan Penanggulangan Bencanan Daerah (BPBD) Kota Batu, Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH) Desa Pesanggrahan, Babinkamtibmas, Babinsa dan warga sekitar.

Pemadaman dilakukan secara manual dengan bermodal tangan kosong. Petugas berusaha membuat batas atau jarak agar api tidak merembet lebih luas lagi.

Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut, dimungkinkan karena kelalaian para pendaki yang tidak mematikan api dengan maksimal. Apalagi dengan kondisi angin yang kencang, sehingga api dengan mudah menjalar tertiup angin ke area lain.

Kebakaran diketahui sejak Jumat (17/8) malam berdasarkan laporan masyarakat dan pantauan visual. Waktu tempuh menuju titik kebakaran sekitar 8-10 jam. Petugas baru dapat menjangkau titik api pada Sabtu siang.

Karena kebakaran yang meluas, para pendaki diminta segera meninggalkan area pendakian. Sekitar 300 orang pendaki dipastikan sudah dievakuasi untuk meninggalkan area tersebut. Seluruh pendaki telah dievakuasi ke basecamp Gunung Panderman.

Jalur pendakian di jalur Gunung Buthak dan Panderman pun ditutup hingga waktu yang belum ditentukan. Pendakian akan kembali dibuka setelah dinyatakan benar-benar aman untuk para pendaki.

Saat ini petugas terus memantau dan monitoring lokasi dengan sistem piket 24 jam. Dua orang petugas dipersiapkan untuk jaga setiap shift yang masing-masing bekerja 8 jam.

"Sampai saat ini petugas masih melakukan pantauan dan pengawasan di lokasi kebakaran," katanya.