10 Jenderal TNI sertijab di markas Divisi I Kostrad Cilodong

Merdeka.com - 10 dari 48 pejabat TNI AD yang dimutasi berdasarkan keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/593/VII/2015 tanggal 25 Juli 2015, tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI mengadakan serah terima jabatan (sertijab) di lapangan Divisi I Kostrad Cilodong, Depok. Upacara penerimaan komando jabatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono.

Menurut Kadispenad Brigjen TNI Wuryanto, upacara sertijab kali ini agak berbeda dari biasanya karena tidak diadakan di lingkungan Mabesad. Kali ini kata dia, sertijab dilakukan di Cilodong untuk mendekatkan diri dengan masyarakat.

"Agak beda ya. Tujuannya biar lebih dekat dengan rakyat saja. Sebelumnya di Mabesad tapi kali kali ini di lapangan Divisi I Kostrad Cilodong," ujar Wuryanto, Jumat (31/7).

Pantauan merdeka.com, para tamu yang hadir dalam acara ini nampak Kabareskrim Mabes Polri Komjen Budi Waseso, para mantan Kasad dan mantan Pangdam dan segenap pejabat di lingkungan TNI AD. Gabungan perwira menengah, para prajurit dari kesatuan Kopassus, Kostrad, Polisi Militer, Armed, kavaleri, Kodam Jaya, dan PNS nampak berbaris rapi dan di lapangan upacara.

Adapun para pejabat Perwira Tinggi yang melaksanakan serah terima jabatan ini:

1. Panglima Kostrad Mayjen TNI Edy Rahmayadi yang sebelumnya menjabat sebagai Panglima Kodam I/Brawijaya

2. Komandan Diklat TNI AD Mayjen Agus Sutomo, mantan Pangkodam Jaya.

3. Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson, mantan Wadan Kodiklat TNI AD.

4. Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi, sebelumnya menjabat Aspers Kasad.

5. Pangdam XVI/Patimura Mayjen TNI Doni Murdado, mantan Danjen Kopassus.

6. Danjen Kopassus Brigjen TNI Muhammad Herindra, mantan Kasdam III/Siliwangi.

7. Danseskoad Brigjen TNI Pratimun, mantan Wadan Seskoad.

8. Danpuspomad Brigjen TNI Dodik Widjanarko, mantan Puspomad.

9. Gubernur Akmil Brigjen TNI Hartomo, mantan Danpusitelad.

10. Pangdam V Brawijaya Mayjen Sumardi, mantan Gubernur Akmil. (mdk/eko)