Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

10 Keluarga Tak Mampu Dapat Kesempatan Menginap di Rumah Dinas Walkot Padang

10 Keluarga Tak Mampu Dapat Kesempatan Menginap di Rumah Dinas Walkot Padang Plt Wali Kota Padang Hendri Septa. ©Antara/Ikhwan Wahyudi

Merdeka.com - Sebanyak 10 keluarga tidak mampu di Kota Padang akan mendapatkan kesempatan menginap di Rumah Dinas Wali Kota Padang serta mengikuti buka puasa dan sahur bersama Wali Kota Hendri Septa.

"Ada 10 keluarga yang sudah dipilih untuk menginap semalam di Rumah Dinas Wali Kota Padang sebagai pelaksanaan program Semalam di Palanta yang menggantikan program Singgah Sahur," kata Kepala Dinas Sosial Kota Padang Afriadi di Padang, dilansir Antara, Selasa (13/4).

Ke-10 keluarga tersebut akan menginap bergantian di rumah dinas Wali Kota Padang di Jalan A Yani Padang.

"Program ini terbilang baru, jika di program sebelumnya Wali Kota yang mendatangi rumah keluarga tidak mampu, kali ini keluarga tidak mampu yang menginap di Rumah Dinas Wali Kota," kata dia.

Ia menjelaskan 10 keluarga terpilih merupakan usulan dari seluruh camat. Kemudian Dinas Sosial, Baznas, beserta Bagian Pemerintahan melakukan survei ke rumah yang bersangkutan bersama Tenaga Kesejahteraan Sosial, Babinsa, Babinkamtibmas, dan unsur lainnya.

"Setelah disurvei, sebanyak 15 keluarga di 10 kecamatan masuk ke dalam bidikan kita. Namun akhirnya setelah dikerucutkan, menjadi 10 keluarga saja," kata dia.

Ia menerangkan terdapat sejumlah kriteria dalam menetapkan keluarga tidak mampu yang akan bermalam di Rumah Dinas Wali Kota. Di antaranya keluarga miskin, tidak memiliki rumah sendiri, atau memiliki tanah sendiri dan tidak bermasalah karena nantinya akan dibangunkan rumah di atas tanah tersebut.

"Jika tanah tersebut ada sertifikatnya, tentu akan memudahkan kita untuk membangun rumah di atasnya. Paling tidak, keluarga tersebut memiliki surat keterangan kepemilikan atau keterangan dari orangtua," katanya.

Saat ini Pemko Padang telah memilih 10 keluarga dari 15 keluarga yang diusulkan untuk bedah rumah. Nama-nama keluarga tersebut sudah berada di meja Wali Kota Padang.

Dalam Program Semalam di Palanta, keluarga tidak mampu akan berbuka puasa, shalat tarawih dan sahur bersama keluarga Wali Kota Padang di Rumah Dinas Wali Kota Padang dan pagi harinya, wali kota akan meninjau rumah keluarga tersebut untuk dibedah.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Piala Dunia U-17, Warga Kampung Bayam Diharapkan Segera Pindah ke Rusun
Jelang Piala Dunia U-17, Warga Kampung Bayam Diharapkan Segera Pindah ke Rusun

Jakarta International Stadium (JIS) akan menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17.

Baca Selengkapnya
Tak Lagi Bertahan di Tenda Depan JIS, 19 KK Warga Kampung Bayam Dipindah ke Rusun Nagrak
Tak Lagi Bertahan di Tenda Depan JIS, 19 KK Warga Kampung Bayam Dipindah ke Rusun Nagrak

Anies pernah memandatkan Jakpro membangun Kampung Susun Bayam (KSB) untuk warga Kampung Bayam.

Baca Selengkapnya
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras

Baca Selengkapnya
Begini Respons Dirut Jakpro Digugat Warga Kampung Bayam ke PTUN
Begini Respons Dirut Jakpro Digugat Warga Kampung Bayam ke PTUN

Selain itu, mereka juga mempertanyakan siapa yang akan menghuni Kampung Susun Bayam jika warga pindah ke Rusun Nagrak.

Baca Selengkapnya
'Penghuni' Kolong Tol Jembatan Tiga Pluit Mulai Direlokasi ke Rusunawa, Total 34 KK
'Penghuni' Kolong Tol Jembatan Tiga Pluit Mulai Direlokasi ke Rusunawa, Total 34 KK

Wawan mengatakan, selama ini warga tersebut tinggal di kolong tol yang dari sudut kesehatan, kebersihan dan keamanan sangat kurang layak.

Baca Selengkapnya
Rusun Nagrak, Asa Warga Kampung Bayam di Tengah Penantian Hampa Tanpa Kepastian
Rusun Nagrak, Asa Warga Kampung Bayam di Tengah Penantian Hampa Tanpa Kepastian

Ada 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.

Baca Selengkapnya
Pemprov Jakarta Siapkan 1.783 Unit Rusun untuk Warga Korban Kebakaran di Kemayoran
Pemprov Jakarta Siapkan 1.783 Unit Rusun untuk Warga Korban Kebakaran di Kemayoran

Pemindahan warga menunggu arahan Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pangkas Tamu HUT RI di IKN dari 8.000 Jadi 1.300 karena Modal dan Akomodasi Tak Mencukupi
Jokowi Pangkas Tamu HUT RI di IKN dari 8.000 Jadi 1.300 karena Modal dan Akomodasi Tak Mencukupi

Rencana Jokowi mengundang 8.000 tamu akhirnya dipangkas menjadi 1.300 tamu karena modal dan akomodasi tak mencukupi serta penyediaan konsumsi yang masih sulit.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Ingin Buat Kampung Wisata di Jakarta: Bayar Rp300 Ribu Tidur di Rumah Warga, Makan Telor Ceplok
Ridwan Kamil Ingin Buat Kampung Wisata di Jakarta: Bayar Rp300 Ribu Tidur di Rumah Warga, Makan Telor Ceplok

Tujuan program ini juga untuk menaikkan pariwisata Jakarta.

Baca Selengkapnya
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah

"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”

Baca Selengkapnya
Potret Ganjar Menginap di Rumah Buruh Serabutan, Ngopi Lesehan dan Nyanyi Lagu 'Ojo Dibandingke'
Potret Ganjar Menginap di Rumah Buruh Serabutan, Ngopi Lesehan dan Nyanyi Lagu 'Ojo Dibandingke'

Ganjar mengajak istri Siti Atiqoh menginap di rumah warga Cilacap, sambutan warga sangat meriah

Baca Selengkapnya