10 Relawan Asal Jember Bantu Evakuasi Pendaki Terjebak di Gunung Raung Terbakar

Merdeka.com - Relawan dan anggota SAR Jember ikut bergerak membantu proses evakuasi para pendaki yang terjebak usai kebakaran hutan di sekitar lereng Gunung Raung. Sejak berita ini tersiar, mereka langsung bergerak menuju lokasi yang masuk wilayah Banyuwangi.

Gunung Raung sendiri beririsan dengan perbatasan tiga kabupaten, Banyuwangi, Jember dan Bondowoso. Adapun lokasi kebakaran masuk wilayah Banyuwangi.

"Total ada 10 orang yang berangkat, terdiri dari 5 dari Basarnas, dan 5 dari relawan OPA (Organisasi Pecinta Alam) Jember. Kami fokus pada proses membantu evakuasi pendaki yang terjebak kebakaran," kata Koordinator Basarnas Jember Asnawi saat ditelepon, Jumat (4/10) malam.

Kebakaran yang masuk di wilayah Dusun Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi itu mengakibatkan 13 orang pendaki terjebak di lokasi tempat kejadian musibah (TKM).

Para personel beserta relawan yang berangkat tersebut bersiap dari mako Basarnas Jember mengendarai rescue car dengan dilengkapi peralatan lengkap. Aksi tanggap Basarnas Jember itu juga sesuai instruksi pusat.

"Sesuai petunjuk dari Basarnas Jawa Timur, kami diminta untuk membantu rekan Basarnas Banyuwangi, terkait proses evakuasi korban. Peralatan yang kami bawa di antaranya, alat medis, alat navigasi, dan alat penerangan," ujar Asnawi.

"Secara teknis nantinya, tim dari Jember ini akan bergabung dengan rekan-rekan mereka di lokasi titik kumpul posko. Selanjutnya mereka akan mengikuti petunjuk di sana," kata dia.

Lokasi titik kumpul berada di posko pendakian di Dusun Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi. "Sebelumnya rekan-rekan dari APGI (Asosiasi Pendaki Gunung Indonesia) sudah berangkat ke lokasi posko pendakian. Saya kurang paham jumlahnya, tapi tujuannya juga membantu proses evakuasi," ujarnya.

Dalam proses yang dilakukan Basarnas, nantinya hanya membantu proses evakuasi pendaki. Adapun upaya pemadaman kemungkinan dilakukan pengelola wilayah setempat, yakni dari BKSDA Jember.

Lebih jauh Asnawi juga menyampaikan, untuk proses evakuasi, nantinya menunggu jalur pendakian apinya padam terlebih dahulu. "Karena tidak mungkin evakuasi jika api masih berkobar. Jadi kami menunggu api padam, terutama jalur pendakian. Tapi kami terus berkoordinasi dengan pendaki yang terjebak melalui HT. Selain itu, dimungkinkan juga akan melakukan evakuasi melalui jalur pendakian lain, yang bisa juga lewat Glenmore," pungkas Asnawi. Karena faktor keamanan, proses evaluasi dan pemadaman api baru akan dilakukan keesokan harinya.