10 Tahun ini gajah Sumatera di Air Sugihan menyusut sisa 30 ekor
Merdeka.com - Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, jumlah gajah Sumatera yang menghuni pusat pelatihan gajah Air Sugihan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, makin berkurang. Hingga saat ini hanya tersisa hanya 30 ekor.
Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel Nunu Anugrah mengungkapkan, jumlah terbanyak pada tahun 2004 silam. Saat itu, jumlah gajah asli Sumatera ini 100 ekor lebih.
"Sampai saat ini tersisa 30 ekor yang dilatih. Memang berkurang sejak sepuluh tahun terakhir," ungkap Nunu, Rabu (22/10).
-
Kapan gajah purba menghuni Sangiran? Mereka pernah hidup dan berkembang biak di Sangiran antara 1 juta hingga 200 ribu tahun yang lalu.
-
Gajah purba apa yang paling banyak ditemukan di Sangiran? Jenis gajah purba ini fosilnya paling banyak ditemukan di Sangiran. Secara anatomis temuannya relatif lengkap mulai dari kaki, badan, hingga kepala.
-
Apa yang dilakukan untuk menyelamatkan gajah? 'Ini adalah evakuasi terbesar yang pernah kami lakukan untuk menyelamatkan mereka; air meningkat dengan sangat cepat,' ujar Saengduean 'Lek' Chailert, pendiri Elephant Nature Park, kepada CNN, menambahkan bahwa banjir kali ini adalah yang terburuk yang pernah dialami oleh kebun tersebut.
-
Dimana gajah Afrika hidup? Habitat alami gajah Afrika terletak di sabana, dan gajah ini memiliki banyak adaptasi yang membantu kelangsungan hidupnya di lingkungan tersebut.
-
Gimana gajah Asia nunjukin kemampuan ingatan jangka panjang? Sementara pada tahun 2015, sebuah tim peneliti menyimpulkan bahwa gajah memiliki kemampuan ingatan jangka panjang yang luar biasa.
-
Bagaimana manusia di masa lalu hidup dengan gajah? Menelusuri Arca Tanjung Telang, Simbol Manusia yang Hidup Berdampingan dengan Gajah Benda peninggalan zaman Megalitikum ini menjadi menandakan jika manusia pada sudah hidup berdampingan dengan gajah.
Namun dirinya membantah berkurangnya gajah tersebut lantaran adanya penangkapan liar atau mati. Itu disebabkan karena dikirim ke sejumlah tempat wisata setelah gajah itu mahir.
"Setelah dilatih dan mahir, gajah-gajah itu dikirim ke tempat wisata. Bukan karena mati," kata dia.
Meski jumlah makin sedikit, pihaknya tidak berniat menangkap gajah-gajah liar untuk dilatih. Hal ini berkaitan dengan biaya perawatan yang cukup tinggi dan upah pawang yang dipekerjakan.
"Masih ada puluhan gajah liar di sekitar tempat pelatihan. Dibiarkan saja. Butuh biaya yang besar untuk merawatnya," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada awal abad ke-19 harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaGajah Sumatera Mati di Aceh Utara, Gadingnya Hilang
Baca SelengkapnyaEl Nino dan perubahan iklim membuat kubangan-kubangan air yang menjadi sumber kehidupan gajah mengering.
Baca SelengkapnyaKondisi sejumlah gajah yang sakit mempersulit upaya evakuasi.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang menerjang Thailand itu menewaskan dua ekor gajah dan memaksa evakuasi sekitar 100 ekor gajah lainnya.
Baca SelengkapnyaAnak gajah sumatera berusia sekitar dua tahun mati di areal konsesi Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Kabupaten Pelalawan Riau
Baca SelengkapnyaTim BKSDA Aceh sampai saat ini terus berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Bandar Baru terkait kasus kematian gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa gajah sumatera mati tersengat listrik ini bukan yang pertama. Pada Maret 2024, seekor gajah juga tewas disengat listrik.
Baca SelengkapnyaPemburu ini mengaku menyimpan gading gajah di perkebunan kelapa sawit di Desa Padang Sikabu, Kecamatan Woyla, Aceh Barat.
Baca SelengkapnyaHewan dengan nama latin Nisaetus Floris ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82 centimeter.
Baca SelengkapnyaBayi gajah yang belum diberi nama ini merupakan anak ketiga dari induk gajah Suci.
Baca SelengkapnyaPeristiwa terjadi pada Jumat dinihari pukul 01.00 WIB, di Dusun Talang Sindang, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.
Baca Selengkapnya