100 Unit Rumah Rusak Akibat Terjangan Angin di Kupang Tengah
Merdeka.com - Angin kencang melanda Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur, Minggu (24/11). Sekitar 100 Unit rumah rusak akibat terjangan angin tersebut.
"Total rumah yang rusak akibat bencana alam angin kencang di Kecamatan Kupang Tengah mencapai 100 unit rumah baik yang rusak berat maupun rusak ringan," kata Camat Kupang Tengah Ridol Talaan, dilansir Antara, Kamis (28/11).
Dia mengatakan ratusan rumah penduduk rusak akibat terjangan angin kencang melanda empat desa dan satu kelurahan yaitu Desa Oebelo, Noelbaki, Tanah Merah dan Mata Air serta Kelurahan Tarus.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Dimana angin kencang menyebabkan kerusakan? Di daerah Plengkung Wijilan dekat Alun-Alun Utara Yogyakarta, sebuah delman jadi korban setelah tertimpa pohon yang ambruk akibat angin kencang.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Siapa yang terdampak banjir di Rumah Tigo Ruang? Salah satu warga di Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Suci Ramadani mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 02.00 WIB.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Di mana desa yang terancam tenggelam? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
Laporan Kerusakan di Desa
Menurutnya, Desa Oebelo merupakan daerah yang menderita kerusakan yang cukup besar akibat terjangan angin kencang. Bencana ini menyebabkan 18 unit rumah rusak berat dan 60 unit rusak ringan.
Menyusul Desa Noelbaki dengan jumlah rumah penduduk yang mengalami rusak berat sebanyak 10 rumah dan 30 unit rumah rusak ringan.
Sedangkan, Desa Tanah Merah hanya terdapat satu rumah rusak berat dan tujuh mengalami rusak ringan dan Desa Mata Air terdapat tujuh unit rumah rusak ringan. Sedangkan di Kelurahan Tarus terdapat satu rumah penduduk rusak ringan.
Bencana angin kencang serta hujan lebat di wilayah Kupang Tengah juga mengakibatkan seorang bayi berusia 5 bulan sempat diterbangkan angin kencang sejauh 40 meter hingga mengalami luka-luka akibat benturan pada material bangunan yang ikut diterbangkan angin kencang.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecamatan Batang menjadi daerah yang paling banyak terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaIwan Setiawan meminta agar meningkatkan kewaspadaan jika terjadi cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaRatusan rumah yang rusak itu tersebar di empat daerah.
Baca SelengkapnyaDari 327 pengungsi, terdapat dua orang yang sakit parah yakni stroke dan pendarahan
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca Selengkapnya