100 Warga Semarang Diganjar Push Up karena Tak Pakai Masker dan Berkerumun
Merdeka.com - 100 Warga memperoleh hukuman push up oleh petugas Satpol PP Kota Semarang. Mereka dikenakan sanksi karena nekat tidak memakai masker dan berkerumun di tengah kondisi pandemi Covid-19.
"Semua kami suruh push up 15 kali. Sebab warga kedapatan tidak mematuhi peraturan wali kota yakni tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar," kata Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto saat dikonfirmasi, Kamis (28/5).
Dia menyebut sanksi tersebut diberikan untuk memberikan efek jera bagi masyarakat agar selalu mematuhi setiap peraturan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona.
-
Apa yang dilakukan petugas Satpol PP? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Apa hukuman buat PSIS Semarang? Hukuman bertanding tanpa penonton dikeluarkan langsung oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia. Berdasarkan surat dari PSSI, PSIS Semarang dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan antara suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu.
-
Bagaimana PSIS Semarang menanggapi hukuman? 'Hukuman sangat berat dan tidak adil karena larangan pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim,' kata CEO PSIS Semarang A.S Sukawijaya dikutip dari ANTARA pada Kamis (7/12).
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
"Kami berikan hukuman yang lebih tegas pada setiap pelanggar supaya jera," ujar dia.
Petugas Satpol PP menilai dalam era peralihan menuju new normal atau kehidupan baru di tengah pandemi kedisiplinan masyarakat berperan penting dalam menurunkan grafik kasus Covid-19.
"Saya minta masyarakat untuk disiplin. Ikuti anjuran pemerintah. Pakai masker, jaga kebersihan, jauhi kerumunan. Apalagi kita sedang menuju era new normal, jangan sampai kasus Covid-19 justru semakin meningkat," ujar dia.
Selama penerapan PKM non PSBB, petugas Satpol PP akan melakukan patroli di 16 Kecamatan di Kota Semarang pada malam hari pukul 20.00 hingga tengah malam.
"Tentu kami akan patroli terus dengan sasaran warga yang berkerumun, tidak pakai masker dan pemuda yang masih tongkrong di malam hari. Jika temui masih banyak berkerumun kami akan bubarkan untuk mengantisipasi penularan Covid-19," pungkas dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polsek Simokerto Surabaya beri 'pelajaran' Paskibraka kepada remaja pelaku tawuran.
Baca SelengkapnyaVideo seorang supir dan kernet bus yang dihukum push up oleh anggota TNI viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDalam sosialisasi tersebut Satpol PP DKI turut memaparkan dampak buruk pembakaran sampah.
Baca SelengkapnyaPenggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaViral warga Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat dibuat geram atas aksi sejumlah pemuda tarik pungli dengan modus bersihkan selokan.
Baca SelengkapnyaEmpat anggota Polsek Denpasar Barat dihukum push up sebanyak 50 kali karena menolak laporan korban pencopetan dan malah mereka ketahuan minum bir.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaKala Gibran Ikut Tanggapi Maraknya Perang Sarung di Kalangan Remaja Saat Bulan Ramadan
Baca SelengkapnyaKericuhan yang diwarnai aksi pembakaran ban dan kayu sempat berlangsung mencekam.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya