105 Penerbangan Lion Air Terdampak Kabut Asap Sumatera dan Kalimantan
Merdeka.com - Kabut asap terus menyelimuti sebagian Sumatera dan Kalimantan akibat Karhutla. Bencana itu berdampak luas bagi penerbangan maskapai. Hari ini, 105 penerbangan Lion Air Group terdampak kabut asap di berbagai bandara di Indonesia.
Dampak kabut asap bagi operasional 105 penerbangan Lion Air Group terjadi di banyak bandara. Seperti di di Bandara Ngurah Rai Denpasar (DPS), Bandara Juanda Surabaya (SUB) Bandara Kertajati di Majalengka (KJT), Bandara Yogyakarta di Kulonprogo (YIA) serta Bandara Sultan Hasanuddin Makassar (UPG).
Selain itu juga jadwal terbang di Bandara Halim Perdana Kusuma (HLP), Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda (AAP), Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan (BPN), Bandara Tjilik Riwut di Palangka Raya (PKY), Bandara Kalimarau di Berau (BEJ) serta Bandara Supadio di Pontianak (PNK).
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Dari bandara mana Lion Air terbang ke Arab Saudi? Corporate Communications Strategic Lion Air Grup, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, penerbangan perdana nonstop dari Bandara Adi Soemarmo ini menjadi bagian dari pemenuhan kebutuhan ibadah umrah lebih dari 17 Wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan Yogyakarta.
-
Di mana Lion Air melakukan perawatan pesawat? Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
"Lion Air, Batik Air dan Wings Air memberikan update terbaru hingga pukul 15.00 waktu setempat, dampak dari kabut asap hari ini," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantor, dalam keterangan tertulis diterima merdeka.com, Sabtu (14/9).
Imbas dari kabut asap, Lion Air Group menjadikannya dalam 7 kategori seperti Informasi Pengalihan Pendaratan (divert), Informasi Keterlambatan Kurang dari 60 menit, Informasi Keterlambatan 60 menit – 180 menit, Informasi Keterlambatan Lebih dari 180 menit, Informasi Keterlambatan Sampai Pemberitahuan Lebih Lanjut (Until Further Notice/ UFN), Informasi Pembatalan Penerbangan, serta potensi keterlambatan rute berikutnya dan dampak rotasi.
"Sebagai langkah menjamin keselamatan dan keamanan, Lion Air Group mengalami delay, pengalihan pendaratan (divert) serta melakukan pembatalan penerbangan (cancel)m Dampak yang timbul berpotensi mengakibatkan terganggunya pada rotasi pesawat untuk sektor atau rute penerbangan berikutnya," ujar Danang.
"Keputusan tersebut disebabkan akibat cuaca buruk berupa fog/ smoke (kabut asap), yang terjadi di beberapa daerah. Kondisi ini mengakibatkan jarak pandang pendek (visibility below minimum) dan tidak memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan," tambahnya.
Dijelaskan Danang, Lion Air Group sudah menginformasikan kepada seluruh penumpang yang terganggu perjalanannya. Lion Air Group memfasilitasi kepada penumpang bagi yang akan melakukan proses pengembalian dana (refund), perubahan jadwal keberangkatan (reschedule). "Sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku," tutup Danang.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaPembatalan ini terjadi sejak Selasa (12/11) setelah kembali terjadinya erupsi, sementara sebelumnya hanya penerbangan domestik yang terdampak.
Baca SelengkapnyaDari 90 penerbangan itu, yang paling banyak adalah pembatalan rute dari Australia ke Bali dan sebaliknya, sebanyak 36 penerbangan.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaPembatalan sementara ini diakibatkan penyebaran abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki di ruang udara dan sisi darat yang mempengaruhi lalu lintas penerbangan.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, erupsi Gunung Ruang yang terjadi sejak Rabu (17/3) tengah malam membuat Bandara Sam Ratulangi di Manado harus ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaSebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaPenilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaPenerbangan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai Bali terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang disertai muntahan kolom abu vulkanik setinggi 9.000 meter.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaPenumpang bisa refund ke kantor Lion Air Grup mengambil uang sesuai dengan harga tiket yang dibeli
Baca SelengkapnyaPenutupan ini berdasarkan Notice to Airmen (NOTAM) yang dikeluarkan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia.
Baca Selengkapnya